05

4.3K 485 12
                                    

Suasana hening saat dinner berlangsung, gue hanya sibuk mengaduk-aduk makanan gue. Dan udah bisa gue tebak tatapan ortu gue sama Jaehyun penuh tanda tanya.

Pasti mereka udah bisa nebak apa yang terjadi. Gue sampai gak sudi berangkat bareng sama Jaehyun, tadi gue naik taksi.

Pas pulang aja gue langsung tidur dan gak mau peduli tentang apapun. Sebenarnya gue males pergi tapi gak enak hati sama bunda dan ayah Jaehyun.

"Kalian berantem ya? Gemesin banget sih, jadi ingat waktu muda dulu," kata Somi sambil menatap ayah Jaehyun dan mereka ketawa ngakak satu sama lain.

"Untuk gak cerai ya, bun," ujar Il Hoon.

"Berantem itu hal yang biasa dalam fase pertama pernikahan, malah kalau gak ngerasain malah gak seru," tambah ibu gue. Gue hanya diam dan mendumel dalam hati, masalahnya ini udah beneran ngeselin. Jaehyun yang waktu itu nolong Naeun seperti bukan Jaehyun yang gue kenal.

Saat gue permisi belakang Jaehyun ngebuntutin gue dan menghalau jalan gue. Dia menatap gue menyesal dan mengusap tengkuknya, "Lo tau sendiri lah tadi gue gak sengaja emosi. Coba deh lo yang di posisi gue, pasti lo emosi juga saat ngelihat gebetan lo di apa-apain," kata Jaehyun baik-baik.

"Jadi lo masih nuduh gue?" Gue menghela nafas gak percaya, "Terserah," ketus gue setelahnya gak menghiraukan keberadaan Jaehyun. Tapi, dia masih bersikeras berdiri di sana natap gue.

Gue menghela nafas gusar dan menatapnya tajam, "Gue cuma gak nyangka lo lebih percaya ke orang yang bahkan belum lo kenal dengan baik. Emang selama 11 tahun ini gue pernah bohong sama lo? Tempat gue mengadu dan bersender pun itu elo, tapi---" Nafas gue udah tercekat karena nahan nangis.

"Lo nyadar gak akhir-akhir ini lo sering buat gue nangis?" isak gue yang hendak pergi tapi Jaehyun meluk gue, "Maaf, Rose, maaf," lirihnya penuh penyesalan mendalam. "Tapi gue gak bisa menerima maaf lo terus," balas gue dan Jaehyun ngebiarin gue pergi.

-o0o-

Keesokan paginya, perasaan gue semakin kacau balau saat kau kalau kak Jun lagi menjalin hubungan sama cewek yang kemarin gue lihat, Eunbi.

Gue nangis kenceng banget di atas rooftop, bahkan gatau lagi mata gue udah sebengkak apa. Gue memutuskan bolos pelajaran.

"Kurang kuat lo nangis," sahut Jaehyun yang menghampiri gue. Gue menyeka air mata gue terus hanya diam saja, teringat kalau gue masih marah sama Jaehyun.

"Lo gak niat bunuh diri, kan?" terka Jaehyun. Gue mendelik kesal ke arahnya sehingga membuatnya ketawa ngakak terus dia ngerangkul gue dari belakang.

Mengusap-usap lengan gue, "Udah, relain." Dua kata yang dia ucapin itu membuat gue menangis sekeras-kerasnya. Gue berbalik dan meluk dia erat-erat, gue emang gak bisa nerima sandaran baru. Sandaran ternyaman gue emang cuma Jaehyun.

Terbukti dari tangis gue yang mulai mereda. Jaehyun nyeka air mata gue, "Sekali lagi maaf, ya. Gue tau kemarin gue salah main nyalahin lo," kata Jaehyun. Gue menganggukkan kepala, toh, gue gak bisa lama-lama marah sama dia.

"Ayo ah ke kelas, bolos mulu lo ntar gak naik kelas baru tau rasa," ceramah Jaehyun. Gue nahan tangan dia sehingga membuatnya menoleh, "Senyum dulu, kasih tunjuk gue dimple lo," kata gue dengan tatapan polos.

"Apaan sih kok maksa?" katanya pura-pura nolak terus tersenyum manis dan dimplenya dia buat gue ikutan senyum.

Jaehyun langsung terdiam saat gue meluk dia terus ngecup pipinya, "Gue sayang benget sama lo, Jae," bisik gue di telinga dia. Terdengar dia menelan salivanya dengan susah payah, kelihatan dia terhenyak gue ngomong gitu.

"Sayang yang yang gimana maksud lo?" tanya Jaehyun yang terdengar gugup.

"Sebagai teman lah, lo pikir apaan?! Sampai gugup gitu, haha" balas Gue sambil ngedorong dia menjauh. Jaehyun memiting kepala gue, "Dah banyak dosa lo sama suami sendiri," ujarnya kesal.

"Ya udah sih, lo 'kan pemaaf," cengir gue yang kembali ceria.

-o0o-

"Baiklah semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silakan perkenalkan diri kamu."

"Anjir malaikat dari mana itu woy," ungkap Jennie keceplosan sampai Kai ngejitak kepala dia dan wajahnya bete banget karena cemburu.

"Halo semuanya, nama saya Cha Eunwoo. Semoga kita bisa berteman baik ke depannya."

"Semoga kita pacaran ya," celetuk gue cengengesan sehingga Jaehyun langsung memelototi gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga kita pacaran ya," celetuk gue cengengesan sehingga Jaehyun langsung memelototi gue.

Eunwoo tersenyum manis saat menghampiri gue, "Seriusan mau?" tanyanya sebelum menduduki bangku di belakang gue.

"Dia cuma bercanda elah," potong Jaehyun yang natap Eunwoo gak selo, kelihatan banget dia gak sukanya.

"Baru aja satu benalu pergi, eh datang lagi yang baru," kesal Jaehyun bete. "Lo ngomong apa sih njir?" tanya gue bingung.

"Pokoknya jangan dekat-dekat lagi sama cowok lain," titah Jaehyun penuh penekanan.


"

Kalo lo cemburu dalam konteks teman kayaknya gak mungkin deh, lo ada rasa sama gue? Serius?" kaget gue.

Jaehyun tersenyum jahil, "Coba tebak?" ujarnya cengengesan.

Ah, tapi gak mungkin lah gue tau banget Jaehyun gimana orangnya. Suka bercanda.

TBC

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang