[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN]
Kenalin, nama gue Roseanne Park. Gue punya sahabat cowok yang awet bangetㅡJung Jaehyun, dan kita ibarat lem sama perangko. Gue sama Jaehyun udah klop banget, jadi gak jarang kalau sampai di kira saud...
Gue mengeratkan pelukan gue saat motor sport yang Jaehyun kendarai menembus jalanan kota Seoul sore hari itu. Gue gak berhenti tersenyum tentunya.
"Rose, mau mampir bentar gak buat makan?" tanya Jaehyun yang menoleh ke arah gue saat di lampu merah. Mendengar itu, gue mengangguk penuh semangat, "Selama sama lo pasti gue jabanin Jae, eakk!" sahut gue yang terkekeh geli, sama Jaehyun juga. Bagaimanapun rasanya agak canggung kalau langsung panggil aku-kamu di posisi mereka yang udah lama bersahabat sejak kecil.
Jadi, mereka bakalan jalanin hubungan ini dengan perlahan-lahan namun pasti. Panggilan aku-kamunya disimpen dulu wkwk, ntar pasti bakalan ngalir aja panggilan itu. Mereka cuma belum terbiasa hehe.
Setibanya di cafetaria, Jaehyun menjadi pusat perhatian pengunjung cewek. Perasaan gue rada kesel, rasanya pengen garuk-garuk tembok padahal dulu waktu pergi bareng Jae, gue gak gini-gini amat pas tau Jaehyun jadi pusat perhatian. Mungkin karena sudah jadi hak milik kali, ya. Gue merasa gak rela berbagi sama orang lain. Intinya gue merasa kesal banget pas tahu ada cewek lain yang curi-curi pandang ke Jaehyun.
"Kamu mau makan apa?" tanya Jaehyun yang sontak membuat jantung gue berdebar-debar. Lagi-lagi dia nyebut gue kayak gitu. Gue jadi malu sendiri. Rasanya pengen mukul sesuatu karena menahan rasa gemas.
"Terserah kamu aja," balas gue malu-malu setelah memanggil Jaehyun dengan sebutan 'kamu'.
Setelahnya kami saling menatap sambil tersenyum dan hal itu agak canggung. Jaehyun senantiasa menggenggam tangan gue dan mengusap-usapnya.
"Rose?"
"Hm?" balas Rose, kemudian mereka saling menatap lekat-lekat.
"Sebenarnya gue pengen berhenti panggil 'lo-gue' karena gue merasa situasinya gak pas sama kita yang sekarang. Menurut gue kesannya agak kasar, kan? Gimana kalau mulai sekarang kita panggilnya 'aku-kamu'?" tanya Jaehyun yang berdehem kecil sambil mengusap tengkuk lehernya. Gue paham dia lagi malu, kelihatan jelas telinganya memerah.
Gue mengangguk pasti sambil tersenyum manis. "Aku setuju banget sama hal-hal yang bisa buat kamu senang," ungkap gue yang gak bisa menahan tawa setelah memperagakannya. Jaehyun tersenyum malu kemudian mengacak-acak rambut gue gemas.
Seriusan, gue merasa bahagia banget berada di jalan yang sekarang sama Jaehyun. Kalau gue pikir-pikir lagi, menikah sama sahabat sendiri itu gak buruk juga.
Setelah selesai makan, kami berniat pulang cuma ada hal yang menarik perhatian gue. Toko aksesoris didepan cafetaria ini berhasil menarik perhatian gue karena barang-barang couplenya.
Sontak gue menggenggam tangan Jaehyun yang baru aja memakai helmnya. Dia menatap gue lekat-lekat.
"Gak mau pulang dulu," cemberut gue sambil beraegyo. Jaehyun tersenyum kecil kemudian membuka helmnya dan menggenggam erat tangan gue sepanjang perjalanan. Senyuman gue spontan merekah. Gue meluk lengannya erat-erat dan mengajaknya mampir untuk melihat barang-barang couple. Gue cuma kepikiran buat beli karena pengen ngerayain hari jadian kita.
Sampai tatapan gue terpaku pada gelang couple yang imut banget. Gue meminta Jaehyun buat melihat gelang itu dan dia tersenyum manis karena menyukainya juga. Jadi kita fix membelinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.