14

3.7K 403 3
                                    

Setibanya di kasir, pelayan kasir jadi gak fokus ngehitung belanjaannya karena kefokusannya terbelah dua antara Jaehyun dan pekerjaannya.

"Hati-hati mba ngitungnya, cari kerja gak semudah nyuri hati anak orang mba," tegur Jaehyun sehingga gue menaboknya. "Kepedean lo njir, siapa yang mau sama lo," sahut gue.

"Sepertinya Anda hanya menutupi fakta di lapangan nona Jung," balas Jaehyun.

"Sejak kapan marga gue berubah?" Gue mendelik kesal ke arah Jaehyun.

"Saat aku meminangmu," balas Jaehyun sambil mencolek dagu gue. Gue mencibir pelan, "Meminang apanya? Kepaksa iya!" gumam gue.

Selesai belanja, gue sibuk ngecek saldo lewat ponsel dan menatap layar ponsel dengan serius.

"Astaga, ternyata gini ribetnya ngatur duit sendiri njir," omel Rose saat banyak pengeluaran. Jaehyun ikut memperhatikan apa yang sedang gue lihat dengan seksama.

"Mulai sekarang kita harus hemat-hemat," ujar gue serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mulai sekarang kita harus hemat-hemat," ujar gue serius.

"Halah, gampang. Tinggal minta ayah gue. Bisa di atur," balas Jaehyun cengengesan.

Gue mendelik kesal ke arahnya, "Bagaimana pun kita harus mandiri, Jae. Sampai kapan mau minta orang tua terus," nasehat gue.

"Lah, kita 'kan nikah terpaksa, jadi masalah itu emang mereka yang harus tanggung jawab!" sahut Jaehyun menggebu-gebu.

Gue menghela nafas. "Iya, iya gue tau tapi gak ada salahnya 'kan kalau belajar dari sekarang?"

Jaehyun menatap gue lekat-lekat, "Yang harusnya kita bisa have fun kayak anak SMA lainnya malah kejebak kek gini. Gue bisa aja sih ngelawan orang tua tapi you know lah, ayah gue jantungnya gimana. Kalau mereka tau kita gak setuju sama pernikahan ini sejak awal, gue gak bisa bayangin," ungkapnya.

"Dah ah sesi curhatnya, yuk pulang," sela gue. Jaehyun membantu gue buat bawain belanjaannya, sementara tangannya satu lagi menggenggam erat tangan gue.

Setibanya dirumah Jaehyun langsung mendudukkan dirinya di atas sofa, gue pun sama. Tapi lebih memilih duduk di pangkuan Jaehyun sambil senderan. "Duduk sana kek, sofanya 'kan lebar. Kayak orang miskin aja lo! Seneng banget nempel-nempel ke gue."

Gue berdecak, "Nyaman sih," balas gue yang ngambil amplop tiket honeymoon diatas meja. "Buka jangan?" tanya gue ke Jaehyun, dia mah angguk-angguk aja.

"ASTAGA!" teriak gue yang langsung berdiri dari tempat gue. Jaehyun natap gue kaget, "Apaan sih lo, jadi kalah 'kan gue!" gerutu Jaehyun.

"Tiketnya hoki banget, California lek!" girang gue. "Serius lo?" sahut Jaehyun ikutan seneng karena one direction mau konser di sana.

"Ngapain gue bohong njir, bertepatan sama konser abang lo nih!" kata gue yang tersenyum lebar.

Jaehyun yang kesenengan sontak meluk gue. "Ayok Rose besok buruan pergiii, kuy siap-siap!" ujarnya antusias. "Hadehhh, yang awalnya nolak wkwkwk," ungkap gue saat mengingat bagaimana kagetnya kita mendengar kabar honeymoon itu.

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang