03

5.4K 522 4
                                    

Jaehyun senantiasa menatap gue dengan tatapan khawatir. "Apa?" ketus gue. "Lo jelek habis nangis," candanya yang tertawa terbahak-bahak.

"Ngomong lagi coba biar gak gue maafin lo seumur hidup," balas gue serius sehingga membuatnya kicep dan menghela nafas panjang.

Dia mengang tangan gue erat-erat, "Jangan cemberut lagi dong, gue 'kan udah minta maaf elah," cemberut Jaehyun.

Kita lagi ada di kedai ice cream, sebelum pulang gue bersikeras mau makan ice cream dulu.

Ketika makan ice cream suasananya jadi hening. Gue yang dari tadi emang gak mau deket-deket sama Jaehyun karena masih kesal akhirnya mulai bersikap seperti biasa. Gue duduk di pangkuan dia sambil bersender, "Duh Rose, lo tuh dah besar jangan manja deh," omel Jaehyun.

"Tapi gue suka soalnya nyaman, tapi kalau lo udah keberatan ya udah ntar gue nyari tempat senderan baru," celetuk gue yang hampir tersedak saat Jaehyun memiting kepala gue, "Paling senderan baru lo ntar masuk rumah sakit," sahut Jaehyun.

"Anjir, lo 'kan dah punya sendiri ngapain comot es krim gue sih. Tai lo, udah habis lagi," decak Jaehyun yang membuat gue menatapnya cengengesan. "Jadi cewek tuh jangan rakus ntar gendut lo," ujar Jaehyun.

"Gue ramping kok," balas gue angkuh sambil mengibaskan rambut dan mengenai wajah Jaehyun.

"Coba sini gue cek," sahut Jaehyun membuat gue mendelik tajam ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba sini gue cek," sahut Jaehyun membuat gue mendelik tajam ke arahnya. "Tiba gini aja cepet antena otak lo," desis gue sambil memutar bola matanya kesal. Jaehyun hanya menyengir lebar.

Tiba-tiba gue melihat sosok kak Jun yang hendak melewati kedai ice cream yang lagi gue kunjungi sama Jaehyun.

"Pliss, tatap kesini kak, plis. Kalau terkabul berarti kita jodoh," batin gue yang begitu bersemangat. Jaehyun mengusap kasar wajah gue, "Mata lo sampai juling gitu, njir," katanya seraya natap gue serem.

"Oh, jackpot!" pekik gue histeris dalam hati saat kak Jun melihat ke arah gue terus dia tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Kamu yang kena bola tadi, kan? Sekali lagi maaf ya. Gimana kalau gue traktir makan besok," tawar kak Jun yang tentu buat gue gak bisa menyembunyikan wajah sumringah gue. Sontak gue mengangguk sambil menyela helaian rambut gue ke belakang telinga dan tersenyum malu-malu.

"Oh iya nama kamu siapa? Aku Jun," kata kak Jun ramah. Ketika gue hendak nyambut uluran tangannya kak Jun tiba-tiba Jaehyun main nyosor narik tangan gue. "Ayo pulang, keburu malam," kata Jaehyun. Gue menggerutu kesal lalu menyempatkan diri buat noleh ke kak Jun, "Kak nama saya Rose, inget saya ya kak!" teriak gue memohon.

"Alay banget sih, najis," celetuk Jaehyun tiba-tiba. Rose berdecak kesal dan menepis tangan Jaehyun, "Kampret lo ngusik kebahagiaan gue mulu di saat momennya lagi pas banget. Jaehyun tai," umpat gue.

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang