55

6.7K 444 125
                                    

Kalian pasti mengerti bagaimana menghargai seorang penulis 😊

THE LAST CHAPTER

♡♡♡♡♡

Jaehyun pov.

Mendengar kian hari kondisi Jeno semakin memburuk, gue seolah kehilangan kesempatan buat tidur. Gue takut jika gue melakukannya gue akan menyesal, intinya gue mau mantau perkembangan Jeno terus.

Beberapa hari ini gue gak melihat keberadaan Rose, katanya wanita itu pergi mengunjungi beberapa orang untuk menanyakan apakah mereka bersedia menjadi pendonor jantung untuk Jeno? Intinya Rose sedang berusaha mencari pendonor jantung untuk Jeno.

Kini gue menatap kosong pemandangan di balkon kamar rawat Jeno, padahal pemandangannya benar-benar indah karena ada pelangi. Semua pasien berusaha mengabadikan momen itu dengan kamera ponsel mereka, tak sedikit dari mereka yang kini tersenyum bahagia bersama para keluarga. Berbeda dengan gue yang rasanya sulit melakukan hal itu.

"Andaikan kamu juga bisa lihat ini Jeno," gumam gue lirih kemudian tersenyum kecut. Beberapa hari ini Jeno senantiasa tertidur karena kondisinya benar-benar sudah parah jadi gue hanya bisa berharap pendonor jantungnya segera bisa ditemukan.

Tapi entah apa yang merasuki gue saat itu, setelah gue menatap wajah Jeno lekat-lekat, sebuah ide melintas di benak gue. Apalagi setelah menyadari menunggu itu tidak mudah.

Gue sontak mengecup kening Jeno dan menatapnya lekat-lekat, "Jenoㅡayah sayang kamu, jadi kamu harus bangun ya nak," ujar gue sendu kemudian menatapnya penuh kasih sayang. Mata gue sontak berkaca-kaca setelahnya kemudian gue melangkah menuju ruang kerja Chanyeol untuk membicarakan ide yang sempat melintas di benak gue.

Chanyeol menatap gue terkejut. Gue gak ingin berbasa-basi dengannya dan menyampaikan maksud gue secara to the point.

"Chanyeol, gue mau minta bantuan lo kali ini aja. Please, donorkan jantung gue buat Jeno," pinta gue sambil menatapnya dengan tatapan memohon, tapi gue gak tahu kenapa saat mengatakan hal itu Chanyeol menyengir tidak percaya setelah pria itu terlihat cukup lama bungkam.

"Astaga, kalian benar-benar sepemikiran," gumamnya sambil geleng-geleng kepala dan menghela nafas berat. Gue mengernyit bingung saat tidak bisa memahami apa maksud perkataan Chanyeol.

"Apa maksud lo?" bingung gue yang gak paham sama sekali.

"Beberapa hari yang lalu, Rose juga mendatangi gue untuk membicarakan hal yang sama."

"Apa?" kaget gue, gue benar-benar terkejut bukan main di sana apalagi setelah mendengar perkataan Chanyeol yang berikutnya.

"Gue minta maaf gak bilang ke lo, sebenarnya kemarin malam Jeno telah menjalani operasi transplantasi jantung dan syukurnya itu berjalan lancar, sekarang Jeno sedang menjalani masa pemulihan pasca operasi. Gue sengaja nyuruh kak Doyoung ngulur waktu dengan ngajak lo makan supaya lo gak tahu hal ini."

Gue merasa emosi di situ kemudian menarik kasar kerah baju Chanyeol, "Kenapa lo lakuin hal itu sialan?!" gertak gue kesal. Chanyeol hanya bisa menghela nafasnya, "Gue minta maaf, tapi ini permintaan pendonornya yang gak mau identitasnya diberitahu," gumam Chanyeol lirih.

Perlahan gue melepaskan cengkeraman tangan gue pada kerah kemeja Chanyeol, "Siapa pendonornya?" tanya gue pada akhirnya, nada bicara gue perlahan terdengar melemah. Chanyeol mengalihkan pandangannya dari mata gue, "Maaf gue gak bisa bilang," sesal Chanyeol.

"PARK CHANYEOL! JANGAN MAIN-MAIN SAMA GUE ANJING!" emosi gue, tapi Chanyeol tetap diam tanpa menatap gue kemudian menghela nafas berat. "Kalau lo memang ingin tahu siapa pendonor jantung Jeno, gue akan mengantarkan lo ke tempat peristirahatan terakhirnya," sela Chanyeol sambil menatap gue lekat-lekat.

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang