36

3.7K 395 41
                                    

Ada yang rindu sama lapak ini? 😶

💚💚💚

Sesampainya di apartemen, Jaehyun membukakan gue pintu dengan senyuman manisnya. Kalau bisa pingsan, mungkin sekaranglah saatnya. Entah kenapa kalau sekarang, hal-hal kecil yang Jaehyun lakuin untuk gue bisa ngebuat jantung gue treadmill. Ini aja rasanya kaki gue lemes.

"Kamu mandi duluan gih, biar aku siapin makan malamnya," ujar gue yang setelah meletakkan tas di sofa sekarang sibuk di dapur.

Jaehyun mendadak memeluk pinggang gue dari belakang, "Kayaknya sekarang aku sulit banget deh jauh dari kamu," ungkap Jaehyun cengengesan. Gue pun tertawa mendengar itu. "Siapa suruh terlambat menyadari kecantikan haqiqi seorang Roseanne Park. Nyesel, kan?" kekeh gue yang kemudian terkesiap saat mendapati Jaehyun mengecup pipi gue.

"Iya deh, kamu cantik banget," cengirnya sambil mengusap-usap kepala gue. Gue menoleh padanya dan memperhatikannya lekat-lekat. Hidung kami udah saling menempel satu sama lain, sedikit lagi kissing namun kemudian gue memekik kaget saat menyadari minyak di wajan udah panas.

"Tuh kan Jae! Aku gak bisa masak kalau ada kamu. Cepetan mandi sana!" celoteh gue sehingg Jaehyun tertawa ngakak, namun pria itu menarik lembut pipi gue supaya menoleh sejenak ke arahnya dan disanalah dia ngecup bibir gue berkali-kali.

"Udah ya Jae. Aku rasa kita puasa dulu buat ciuman," ungkap gue.

"Ish, kenapa? Kamu gak suka kalau melakukannya denganku?" tanya Jaehyun yang mengerucutkan bibirnya.

"Astaga, bukan gitu. Bibir aku bengkak nih soalnya kamu gigit mulu, jadi biarin dulu dia istirahat," balas gue yang sontak membuat Jaehyun mengacak-acak rambut gue. "Bukannya enaknya ciuman memang terletak di point itu ya? Yang gigit-gigitan itu yang seru," ujarnya cengengesan.

"Dasar mesum!"

Jaehyun pun naik ke atas untuk segera membenahi dirinya. Diam-diam gue tersenyum saat memperhatikan punggungnya. Sekarang Jaehyun terlihat semakin tampan dimata gue. Gue bahagia banget bisa berada dijalan yang sekarang bareng dia.

Sesudah membenahi dirinya Jaehyun duduk anteng di kitchen bar, terlihat antusias menanti makanan yang baru aja siap gue masak.

Gue menghela nafas sedih saat menyadari hasil masakan gue yang gak sesuai ekspektasi, "Maaf ya aku belum bisa kasih kamu makanan terbaik," ungkap gue kecewa. Jaehyun menggenggam tangan gue dan mengusap-usap punggung tangan gue seraya tersenyum manis, "Gak apa-apa sayang, kalau kamu yang buat pasti rasanya enak aja di lidah aku."

"Tapi sesekali aku pengen kasih kamu hal-hal terbaik yang bisa aku lakuin," ungkap gue lirih dan merengut sedih. Jaehyun masih tetap tersenyum, kini dia menarik gue buat duduk dipangkuan dia. "Bagi aku, kamu ada di sisi aku aja sekarang ini udah buat aku senang," ungkap Jaehyun. Gue terharu mendengar itu kemudian sontak memeluk Jaehyun erat-erat.

💚💚💚

Sesudah gue membenahi diri, gue lihat Jaehyun udah anteng di kasur sambil natap gue lekat-lekat. Astaga, biasanya dia main game tapi kenapa sekarang malah natap gue? Kan deg-degan jadinya. Suasana seketika berubah canggung, apalagi gue masih pakai piyama mandi.

"Kok kamu natapnya gitu banget?" tanya gue yang bergidik ngeri. Jaehyun hanya diam dan semakin menatap gue intens.

Sampai akhirnya Jaehyun minta gue buat duduk di pangkuan dia. Gue nurut aja. Tapi sedetik setelahnya gue kaget saat Jaehyun membaringkan gue dan menindih tubuh gue. Pikiran gue dah melayang kemana-mana.

"Jae.... Kk-kamu gak bermaksud---"

Lagi-lagi Jaehyun cuma diam, kali ini dia mulai mengusap-usap pipi gue. Tatapannya ituloh kayak laki-laki bangsat yang pengen tidurin cewek. Mendadak gue jadi takut, jadi gue hanya bisa menyilangkan tangan didepan dada. "Jae, inget kita masih sekolah. Sabaran sikit," ujar gue gugup sambil meneguk ludah dengan susah payah.

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang