"Gue ngerti banget sih, pasti berat banget buat lo. Lo sama Jaehyun sahabatan terus kepaksa nikah dan sekarang lo sama Eunwoo juga kepaksa pacaran demi ngebuat dia tutup mulut karena terlanjur tau hubungan lo sama Jaehyun. Astaga," ungkap Irene histeris tapi berbisik-bisik.
Gue cuma diam karena gak bisa mikir, kepala gue sakit banget dibebani sama hal kayak gini.
Rasanya tuh lo punya masalah tapi buntu jalan keluarnya, lo rasain ndiri sensasinya.
Bel pulang sekolah berbunyi. Gue beresin barang-barang gue terus mengerjapkan mata berulang kali saat Eunwoo ngebawain tas gue. "Yuk pulang," ajaknya sambil mengulurkan tangannya di depan wajah gue. Biasanya Jaehyun atuh yang giniin gue.
Diam-diam gue ngelirik Jaehyun yang ketawa lebar sama gengnya. Gue beranjak menghampiri dia, "Lo langsung pulang, kan?" tanya gue. Jaehyun berhenti tertawa terus natap gue.
"Apaan sih, biarin ajalah. Kok lo sewot amat? Urus aja tuh pacar lo," cibir Taeyong.
"Gue gak ngomong sama lo!" sahut gue sarkastik dan menatap Taeyong sinis.
"Jadi, gak?" sela Jongin yang gak sabaran buat pergi.
Jaehyun mengacak-acak rambut gue, "Kalau lo takut dirumah sendirian minta temenin Eunwoo aja. Gue pergi dulu," pamitnya.
Gue nahan lengannya, "Jangan macam-macam, cepetan pulang," mohon gue yang sedikit merengek.
Jaehyun memutar bola matanya kesal, "Gue bisa jaga diri elah, selo," balasnya.
"Kok lo bisa sih kenal dia? Mungut dari mana coba?" frustasi Taeyong yang paling benci dengan yang namanya dikekang. Jaehyun yang mendengar itu hanya bisa ketawa kecil. Gue menghela nafas panjang dan kembali ke sisi Eunwoo.
Kami pulang dengan keheningan mencekam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, sampai Eunwoo buka suara.
"Kamu bisa gak sih jangan peduli sama dia berlebihan kayak gitu?"
"Siapa? Jaehyun? Wkwkwk." Gue cuma bisa tertawa renyah.
"Kalian tuh bukan kelihatan kayak sahabatan tau. Sebenarnya aku ngajak kamu pacaran bukan bermaksud ngancem kamu. Tapi, aku berusaha membuka pikiranmu supaya bisa bedain mana yang kenyataan mana yang nggak. Rata-rata cewek-cowok kalau sahabatan pasti jatuhnya baper. Mendingan kamu gak usah terlalu dekat deh sama Jaehyun mulai sekarang. Aku janji bakalan bantu kamu buat gak tergantung lagi sama dia," ungkap Eunwoo serius.
"Sejujurnya gue bete loh kalau lo ikut campur gini. Gue tau kok apa yang sebaiknya gue lakuin. Kalau disuruh ninggalin Jaehyun, sorry. Gue keberatan. Dia udah menjadi bagian dari hidup gue secara gak langsung."
"Oke aku terima Rose, tapi aku bakalan buat kamu gak terlalu baper ke dia. Lebih baik kamu ngejauhin pikiran itu kalau berbicara tentang Jaehyun. Seberapa pun kamu ngelak, makin kelihatan kamu suka sama dia. Lebih sakit mencintai loh, coba deh pikir ulang. Aku gak maksa kamu, tapi niat aku baik mau bantu kamu. Meskipun gak pacaran sama kamu, aku janji gak bakal buka mulut masalah itu. Aku juga gak mau ngelihat orang yang aku suka terluka."
Gue menghela nafas gusar seraya menatap kepergian Eunwoo tanpa ekspresi.
Bisa gak sih gue tidur dulu terus kalau bangun semuanya kembali jadi baik-baik aja?
Capek anjir menghadapi ini.
❤❤❤❤
Jaehyun Pov.
"Duluan woy!"
"Cepet banget anjir, belum subuh," celetuk Taeyong. Gue hanya bisa terkikik geli. Selain mikirin Rose, gue juga ditelepon sama bunda.
Suruh ke rumah katanya.
Setelah naruh tas di sofa, gue pergi ke dapur dan terlihatlah bunda gue yang cantik lagi masak.
"Ada apa, Bun?" tanya gue yang nyolong masakan bunda, menguyahnya dengan penuh rasa nikmat. Udah lama gue gak makan enak, btw. Ya gitulah, sejak nikah sama Rose.
"Kamu tuh beneran suka sama Rose, kan?"
Sontak pertanyaan itu membuat gue terbatuk-batuk. Setelah gue minum, bunda natap gue dengan tatapan seriusnya.
"Kalau aku bilang nggak gimana?"
"Intinya pernikahan itu bukan permainan. Kalau kamu ngerasa keputusan bunda sama ayah ngekang kamu mendingan akhiri aja. Itu pun kalau kamu belum nyentuh Rose ya. Kalau udah terlanjur, tolong tanggung jawab dengan apa yang telah kamu perbuat."
Gue tersenyum girang, seolah baru menang undian lotre. Keajaiban darimana ini anjir? Saatnya bilang dong tentang semuanya?
"Memangnya kamu rela kalau kehilangan Rose?"
Gue mendadak diam membisu, kenapa lidah gue mendadak kelu?
"Kalau kamu mau akhiri semuanya, termasuk akhiri hubungan kamu sama Rose juga ya, karena kita bakalan pindah ke Paris. Setidaknya untuk mengurangi rasa malu ayah sama bunda di hadapan keluarga Rossie."
"Gak bisa ketemu Rose lagi, Bun?" tawar gue.
"Dengan kata lain cari sahabat baru di Paris, lupain yang namanya Roseanne Park. Hapus dia dalam hidupmu."
Jaehyun Pov End.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [✔]
Fanfiction[17+ CONTENT : MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] Kenalin, nama gue Roseanne Park. Gue punya sahabat cowok yang awet bangetㅡJung Jaehyun, dan kita ibarat lem sama perangko. Gue sama Jaehyun udah klop banget, jadi gak jarang kalau sampai di kira saud...