16

3.4K 405 15
                                    

"Pegang tangan gue, sekali lepas tenggelam dah lo!" titah Jaehyun karena konsernya bener-bener ramai. Sontak gue mempererat genggaman tangan gue.

"Lelah hayati~," ungkap gue yang mengeluh karena konsernya belum juga dimulai, tapi gak bisa duduk. Jaehyun memutar bola matanya kesal, "Kalau tadi gak niat pergi bilang dong, arghhh. Buat rempong aja lo!" desis Jaehyun yang kemudian menarik gue untuk lebih dekat ke dia.

"Senderan aja," gumam Jaehyun sehingga ngebuat gue tersenyum tipis dan menyenderkan punggung gue ke Jaehyun yang berdiri dibelakang gue. Dia senantiasa ngejagain gue juga dari aksi dorong-dorongan pas one direction udah naik ke panggung. Semuanya berteriak heboh.

Selama konser, Jaehyun menjadi pusat perhatian. Tentu saja, karena selain tampan tapi kelakuannya malu-maluin anjir. Joget gak jelas. Untuk senyuman manisnya bisa menutupi kegesrekan yang dia ciptakan, jadi orang ngeliat Jaehyun gak beranggapan bahwa dia gila.

Tapi ngeliat Jaehyun sesenang itu ngebuat gue ikutan senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi ngeliat Jaehyun sesenang itu ngebuat gue ikutan senang. Dan lagi gimana orang mau nganggep dia gila? Kalau kepincut sih iya.

"Mas senyumnya bisa biasa aja gak?" desis gue yang mengingatkan Jaehyun buat bertindak sewajarnya. Gue risih aja sih ngeliat pandangan cewek-cewek seksi tertuju ke dia. Malu juga diketawain gegara Jaehyun.

"Udah diem, ga usah ganggu," decak Jaehyun penuh penekanan dan kembali asik berjoget, bahkan jejeritan kayak cewek karena di notice Harry Styles.

"Hello, Do you have free time after this concert is over?" tanya salah satu wanita yang beneran seksi, bajunya juga astaga! Perlu pakaian tambahan gue rasa. Well, gue tahu ini peradaban barat juga sih.

Jaehyun noleh ke arah wanita itu dan tersenyum tipis. Gue menghela nafas saat mencium aroma-aroma modus yang kental.

Sampai gue ternganga saat Jaehyun merangkul gue dari belakang. "Sorry, but I already have an appointment with my wife," sahut Jaehyun.

"Wife?" kekeh wanita itu seraya menatap temannya dan entah kenapa gue merasa disudutkan disini.

Jaehyun menggenggam tangan gue dan mengangkatnya, tadinya hendak menunjukkan cincin pernikahan kami tapi sayangnya kebetulan gue lagi gak pakai.

"Cincin lo mana bangsat?" gumam Jaehyun yang memelototi gue. Gue menyengir lebar ke arahnya, "Ketinggalan di kamar mandi, hehe," cengir gue cengengesan.

"Bego, bego," balas Jaehyun yang menghela nafasnya frustasi.

"Kok mereka masih disini, sih?" heran gue sambil menatap ke arah wanita yang keganjenan sama Jaehyun.

"Mereka ga bakalan nyerah sampai gue bilang iya. Mereka gak percaya kalo lo istri gue, hadehh harusnya gak lo lepas 'kan? Gimana sih," gerutu Jaehyun.

Sampai one direction menyanyikan lagu Little Things, salah satu lagu romance terbaik mereka. Gue menatap Jaehyun bertanya-tanya saat dia narik pinggang gue sehingga di antara kami sudah tidak ada jarak yang tersisa. Gue membalas tatapan Jaehyun yang memang buat hati adem.

Dan gue gak nyangka Jaehyun bakal nyium gue dengan lembut seperti saat ini. Setelah Jaehyun menjauhkan wajahnya, bisa gue lihat wanita-wanita cantik dan seksi yang mengganggu Jaehyun tadi beranjak pergi.

"Gak usah baper, hanya trik doang kok. Gue lagi males diganggu pas lagi seneng kayak gini," ungkap Jaehyun. Gue berdecak kesal dan mendorong Jaehyun menjauh.

"Harusnya lo gak nyium di bibir 'kan? Pipi kan bisa," balas gue seraya mendelik kesal kearahnya. "Biar mereka percaya harus di bibir," sela Jaehyun yang meminta gue buat gak mempermasalahkan hal ini.

"Meskipun gue sahabat lo, gue juga punya perasaan. Dan sepertinya lo gak pernah bisa menghargai itu," lirih gue. Gue cuma kesel jadi bahan pelampiasan dia terus, dan itu jatuhnya jadi mainin perasaan. Meskipun gak baper, terkadang nyesek juga anjir.

Gue hampir aja kehilangan keseimbangan karena berdesakan dengan orang-orang yang menghadiri konser, akan tetapi seseorang menahan berat badan gue.

Gue mengucek mata berulang kali saat melihat kak Jun.

"Rose? Kamu di sini?" Kak Jun tersenyum menatap gue. Gue tersentak kaget saat Jaehyun menarik tangan gue dengan gerakan kuat sehingga kini gue berada di dekapan hangatnya. "Kita pulang," ungkapnya mendadak bete dan entah kenapa alasannya.

"Duluan kak!" teriak gue yang berpamitan dengan kak Jun, menoleh ke belakang sebentar tapi Jaehyun menghalangi gue buat ngelakuin itu.

Hening diantara kami sejak pulang dari konser. Gue mendelik ke arah Jaehyun. "Gue salah apasih sampai di kacangin gini, huh!" dengus gue kesal karena Jaehyun gak ada ngomong sejak pertemuan gue dengan kak Jun.

Jaehyun gak menggubris perkataan gue, justru sibuk mainin pianonya. Gue mendengus kasar dan memutuskan untuk tidur duluan. Menyelimuti tubuh gue sampai ke kepala. Terkadang sikap misterius Jaehyun yang kayak gitu buat gue geram. Gue takut juga jadi salah definisi.

Gue tau kok gue gak boleh baper karena kalau ngarepin Jaehyun itu rasanya mustahil. Gue menghela nafas berulang kali.

Sampai gue terkesiap saat melihat kedua tangan Jaehyun melingkar di pinggang gue. Dia meluk gue erat banget dan naruh kepalanya tepat dipundak gue sehingga deru nafasnya menerpa tengkuk gue.

"Bisa gak sih lo gak dekat-dekat sama cowok lain? Bisa gak sih lo mandangin gue aja?" ungkap Jaehyun tiba-tiba. Gue meneguk ludah gue dengan susah payah, "Ja-jadi maksudnya lo mau udahan jadi sahabat?" balas gue yang menunggu ucapan Jaehyun berikutnya.

"Ya enggak lah bego. Maksud gue, gue gak mau sampai lo sedih kayak waktu kemarin pas tau Jun udah ada yang punya. Kalau gue hanya milik Naeun lah," kekeh Jaehyun yang tertawa ngakak dan terdengar nyebelin maksimal.

"BANGSAT LO. SANA, GA USAH DEKAT-DEKAT!" emosi gue sambil nendang bokong Jaehyun sampai akhirnya dia jatuh ke lantai.

Apaan sih? Padahal perkataannya itu udah ngejelasin banget gak sih? Apa cuma gue yang mikir kayak gitu?

TBC

Nikah Muda [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang