Nikah Muda [✔]

34

Gue dan Jaehyun sama-sama mencuri pandang satu sama lain kemudian kami tertawa satu sama lain. Tadi Jaehyun dipanggil guru BK alias Ri saem yang terkenal killer, pokoknya serem. Yeah, dia dipanggil karena udah buat heboh satu sekolah.

Kalau gue inget lagi, tadi memalukan banget sih. Gue sampai malu dan senyum-senyum sendiri sesekali menangkup kedua pipi gue yang menghangat.

Jadi Jaehyun baru aja selesai dari ruang BK dan langsung nyamperin gue dan menyampirkan jaket denim miliknya ke pundak gue. Kami udah ganti seragam pakai baju olahraga.

"Makasih ya, Rose. Gue bahagia banget," ungkap Jaehyun yang tak mampu menyembunyikan senyuman kebahagiaannya dan mengeratkan genggaman tangan kami.

Mendengar itu sontak gue meluk lengan Jaehyun dan menahan senyum. Gue gak bakal ngira kalau pada akhirnya kami bakalan saling mencintai dan mengakhiri status persahabatan kami. Mulai hari ini kami bakalan menjalani hari-hari penuh cinta. Dan gue gak sabar buat menghampiri hari-hari itu.

Sampai tatapan gue mengarah ke kak Doyoung. Kami papasan dong dan gue jadi merasa gak enak sama dia. Baik gue maupun Jaehyun sama-sama saling menyikut satu sama lain.

"Lo gih ngomong," bisik Jaehyun yang mendesak gue.

"Ogah, lo aja! Buruan!" sahut gue yang memelototinya.

"Udah woy, geli gue lihat kalian," sahut kak Doyoung yang tertawa keras. Gue dan Jaehyun saling menatap penuh kebingungan saat menyadari bahwa kak Doyoung tampaknya nggak marah sama sekali. Bahkan dia tersenyum lebar menatap gue sama Jaehyun yang jelas-jelas udah mengecewakan dia.

"Kakak gak marah?" tanya gue takut-takut. Kak Doyoung cuma nunjukin senyum simpulnya, "Ehmm.. Sebenarnya gue agak kesel sama Jaehyun. Anak ini telat banget menyadari perasaannya 'kan bego," kekeh Doyoung. Ia menarik nafasnya sejenak, "Semoga kalian bahagia ya, gue ikut seneng kok," balas kak Doyoung yang berlalu begitu saja.

Ehhh? Apakah semudah ini dia menerima hubungan gue sama Jaehyun? Ini seperti bukan kak Doyoung yang biasanya. Dia 'kan akhir-akhir ini mulai overprotektif ke gue karena cemburu sama Jaehyun, tapi kenapa kesannya sekarang kayak dia B aja?

"Kak?" panggil gue. Kak Doyoung menghentikan langkahnya dan kembali menoleh ke gue lagi. "Emmm.. Kakak serius gak marah?" tanya gue gak enak hati. Takutnya sikapnya yang kayak gitu cuma buat nutupin sakit hatinya doang.

Kak Doyoung tertawa kecil. "Rose, sebenarnya gue balikan sama Sejeong makanya gue B aja pas tau tentang kalian," kekeh kak Doyoung. Gue menganga lebar karena gak percaya dong mendengar itu.

"Jadi maksudnya selama pacaran sama gue kakak ada main di belakang sama kak Sejeong?" Gue sontak mengintimidasi dia dengan tatapan mata gue yang tajam. Jelaslah gue kesal.

Kak Doyoung tersenyum tipis kemudian menghampiri gue sambil mengusap-usap kepala gue penuh kasih sayang. "Gak gitu juga kali. Gue beneran sayang sama lo Rose. Lo udah mewarnai hari-hari gue meski cuma sebentar dan gue beneran bahagia dengan kehadiran lo dikehidupan gue. Semuanya terjadi bergitu cepat, mungkin Tuhan lebih sayang sama Jaehyun dengan menunjukkan hal ini ke gue, bahwa gue harus relain Rose."

"Kemarin waktu valentine yang gue punya urusan mendesak itu, sebenarnya gue ketemu sama Sejeong. Dia tiba-tiba nelepon gue karena baru putus sama cowoknya. Dan semuanya terjadi begitu cepat. Kami saling menyatakan perasaan masing-masing bahwa ternyata kami masih sama-sama sayang."

Mendengar itu gue menepuk pelan dada kak Doyoung, akan tetapi setelahnya gue tersenyum bahagia buat dia. "Selamat kak, gue ikut senang," sahut gue yang tersenyum manis.

"Gimanapun gue pernah sayang banget sama lo Rose, thanks ya," ungkap kak Doyoung yang hendak memeluk gue namun entah sejak kapan Jaehyun justru mengambil alih posisi gue buat meluk kak Doyoung setelah dia narik tangan gue buat menyingkir dari hadapan kak Doyoung.