Nikah Muda [✔]

40

Ayo kurangin sidersnya, part kemarin banyak banget sidersnya hmm gimana aku mau update cepat kalau respon kalian begitu :( 😔

❤❤❤

Setelah memutuskan banyak pertimbangan, akhirnya gue sama Jaehyun pergi ke rumah sakitㅡtepatnya dokter kandungan. Sesudah melewati segala macam pengecekan, gue kembali menghampiri Jaehyun yang sudah stay duduk di depan dokter.

"Jadi gimana ya dok keadaan istri saya?" tanya Jaehyun cemas, pasti jantungnya berdebar-debar karena gue juga ngerasain hal yang sama. Bahkan gue udah keringat dingin. Bukannya kenapa-napa, gue mikir kalau gue hamil sekarang maka resiko yang akan gue jalani pasti berat. Kalau punya anak bareng Jaehyun mah itu keinginan terbesar gue, tapi kalau bisa jangan sekarang karena masih sekolah anjir. Makanya gue cemas memikirkan semuanya.

"Gak ada yang perlu dikhawatirkan kok, istri kamu hanya kelelahan. Kalau boleh tahu terakhir kali mengonsumsi apa?" tanya sang dokter.

"Saya minum soju dok," ungkap gue apa adanya, bisa gue lihat dokter itu menghela nafasnya, "Oalah, ada baiknya kamu gak mengonsumsi itu lagi. Pasti kamu gak bisa minum, kan? Lagian soju juga gak bagus di konsumsi pada usia dini. Berarti kalian ini memang pasangan muda, ya?" goda sang dokter yang tersenyum tipis. Beliau cerita katanya dia juga nikah muda dulu dan untungnya pernikahannya berakhir bahagia. Sekarang beliau sudah punya 3 anak.

"Jangan lupa dikonsumsi obatnya ya, dan semoga kalian selalu bahagia," ungkap dokter itu yang tersenyum lagi saat menyambut kepergian gue dan Jaehyun dari sana. Saat melangkah keluar, kami sama-sama menghembuskan nafas lega. Kami saling menatap sejenak.

Jaehyun mengacak-acak rambut gue, "Tuh dengerin, kamu sih buat panik aja. Lagian ya, gak mungkin juga kita baru ngelakuin hal itu tiba-tiba kamu langsung hamil. Kan aneh. Setahuku butuh waktu 6-10 hari untuk sel telur dibuahi hingga sepenuhnya menanamkan dirinya sendiri di dinding rahim," ungkap Jaehyun sehingga membuat gue terperangah menatapnya.

"Ya aku 'kan gatau sayang. Saat tahu aku mual-mual, pikiranku dah melayang kemana-mana. Kamu tahu sendiri cewek itu gimana kalau banyak pikiran," kekeh gue yang menjeda sejenak kalimat gue, "Lah? Btw, kok kamu tahu banget sih tentang hal itu? Sejak kapan kamu suka biologi?" intimidasi gue. Ya, setahu gue Jaehyun lebih menyukai pelajaran yang berhubungan dengan eksakta.

Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ya... Sekedar tahu gak masalah 'kan? Nanti 'kan bakalan jadi ayah juga hehehe. Kamu tahu sendiri suami kamu orang cerdas haha. Lagian mustahil juga rasanya kalau malamnya baru berhubungan seks terus paginya kamu langsung hamil. Kan gak masuk akal sayang."

Gue terkekeh-kekeh, benar juga. Kenapa gue malah panik banget? Sekarang gue jadi malu sendiri anjir.

❤❤❤

Seminggu berlalu sejak hari itu dan 4 hari menuju hari refreshing kelas 3 sebelum resmi melakukan ujian nasional. Pihak sekolah bilang, kali ini kelas 3 sekolah gue bakalan kemah di pantai. Meski tempatnya mainstream, tapi ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ya, kami bakalan kemah dan nginap sehari. Pasti seru, makanya gue gak sabar.

Sekarang gue lagi ngumpul bareng teman gue untuk membicarakan hal itu. Kami sibuk ketawa-ketiwi.

"Fix gue gak sabar pergi bareng pacar gue," ungkap Irene histeris. "Heuuu bucin banget lo ke Baekhyun njir, geli gue! Tiati mantannya cantik banget tuh, kak Jieun! Ntar mereka CLBK lagi terus lo nangis. Hah~ intinya jangan banyak ngarep sebelum kalian resmi nikah!" sela Wendy yang kini memiting kepala gadis itu. "Lah anjir, maksud lo ngomong gitu apa, ya?" dengus Irene yang kini mengerucutkan bibirnya dan menatap Wendy kesal.

"Ya gue gak mau aja sahabat gue terluka lagi," sela Wendy yang menyuruh Irene calm down, tapi gadis itu senantiasa memelototinya.

Tatapan kami serentak mengarah pada Jennie yang tampak murung dan menghela nafasnya berulang kali.