O7

2.4K 339 30
                                    

Misa mengusap rambut hitam lebat milik Doyoung yang kini tengah menyandarkan kepalanya di perut Misa. Sesekali menciumi perut gadis itu, memberi cintanya disana.

"Mas, bangun yuk? Nanti terlambat ke kantor lho." Misa garukin dagunya Doyoung, lelaki itu mulai menumbuhkan rambut halus rupanya disana. Menggemaskan sekali.

"Masih pengen disini, sama kamu. Sama baby juga." Doyoung menutup kedua matanya, tangannya memeluk erat pinggang Misa. Sama sekali tidak ada keinginan ingin beranjak.

Misa narik tangannya Doyoung, ingin lelaki itu mengukungnya, bukan memeluk perutnya seperti itu. Doyoung yang emang dasarnya lelaki peka mengubah posisi dan memilih mengukung istrinya di bawah. Menatap wajah Misa yang masih berantakan akibat bangun tidur.

"Mas," Misa ngalungin tangannya di leher Doyoung. Mengecup hidung mancung lelaki itu, "mandi yuk?"

"Mau mandi bareng?" Doyoung mengangkat sebelah alisnya. Sebenarnya dia sedikit terkejut dengan keinginan istrinya ini. Misa sangat jarang ingin mandi bersama dengan dirinya dan sekarang si manislah yang memintanya lebih dahulu.

"Huum, Mas ngga mau?" Misa ngangguk, menggesekkan hidung peseknya ke hidung mancung Doyoung kemudian tersenyum, "ayo mandi bareng. Tapi jangan nakal ya. Inget ada baby."

Doyoung terkekeh, lelaki itu mengangguk balik. Memberi satu kecupan ke bibir istri kesayangannya itu.

Baru saja Doyoung berniat untuk menggendong Misa ke kamar mandi, dering ponsel mengintrupsinya dan membuat lelaki itu terpaksa membatalkan niatnya untuk menggendong si manis.

"Bentar ya sayang, ada telfon."

Misa mengangguk, setelahnya membiarkan Doyoung berdiri dan mengambil ponselnya di atas nakas. Misa tidak tau apa yang terjadi, yang jelas telfon itu pasti mengenai masalah yang serius. Terlihat jelas dari dahi Doyoung yang ia tekuk dan menampakan kekesalan di wajah tampannya itu.

Si manis beranjak dari tidurnya, mendekati Doyoung kemudian mengusap punggungnya perlahan, menenangkan lelaki itu.

Telfon itu dimatikan dan Doyoung menghela nafasnya berat.

Misa menatap Doyoung dengan tatapan bertanya, takut mengeluarkan suaranya. Misa takut salah, dia yakin hal ini penting sekali.

"Misa, saya kayaknya harus pergi ke kantor sekarang juga."

"Lho, ini masih pagi Mas. Ngga biasanya? Lagi, kamu belum mandi pagi ini, sarapan juga belum?" Misa menatap Doyoung dengan tatapan bertanya.

"Sayang, this is such an important thing. Salah dikit aja, perusahaan ayah kamu bisa hancur. Saya pergi dulu, ya?" Doyoung mengecup kening si manis. Setelahnya dengan cepat mengambil jaket kulitnya yang menggantung di balik pintu dan pergi meninggalkan rumah secepat mungkin menuju kantornya.

Bahaya, batin Doyoung kalut.

🎭🎭🎭

"Gila Doy, untung lo tepat waktu datengnya. Ngga yakin gue perusahaan ini bisa selamat kalo lo ga dateng tepat waktu." Ten nepuk bahunya Doyoung. Lelaki tinggi itu tengah menyenderkan tubuhnya di sofa sambil menutup kedua matanya.

Setidaknya, perusahaan ini sudah aman sekarang. Tidak ada yang perlu lelaki itu khawatirkan.

"Kenapa bisa gitu sih?"

"Susah banget Doy, gue bener-bener ngga kuat ngurusin ini sendirian." Ten duduk di sampingnya Doyoung. Lelaki itu menepuk sekali lagi bahu Doyoung, "lo harus lakuin sesuatu, sebelum hal kayak gini keulang lagi."

"Lakuin sesuatu? Apa yang harus saya lakuin biar kejadian kayak gini ngga keulang?" Doyoung membuka kedua matanya, tubuhnya ia tegak-kan dan kali ini keduanya saling bertatapan. Doyoung menatap Ten dengan tatapan bertanya.

"Cari sekretaris pribadi, Doy. Gue yakin kalo lo punya, lo gak bakal kesulitan banget kayak sekarang."

"Terus kamu?"

"Ya gue tetep sekretaris lo juga lah, dikira ngurus sendirian waktu lo gaada gampang apa?"

Doyoung menghela nafasnya, setelahnya mengangguk. Sepertinya apa yang Ten katakan kali ini benar. Lelaki itu kewalahan dan membutuhkan seseorang untuk membantunya di kantor.

"Baik, saya akan memperkerjakan sekretaris baru."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌 Masalahnya udah mulai kelihatan nih. Ada yang bisa nebak masalahnya apa?
Oh ya, aku mau jelasin sesuatu. Buku ini ngga sepenuhnya tentang kehidupan pernikahan Doyoung sama Misa. Alur cerita ini udah dibuat matang dengan konflik konflik lain, yang ngga simple pula.
Buku ini juga ngga bisa update sesering buku-buku sebelumnya. Alasannya ya karena aku mulai sibuk sekolah lagi, haduh.
i hope you enjoy it, ya!
recnjwin
2 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang