2O

2.7K 386 82
                                    

aku mau minta maaf kalau ngga bisa bikin kalian terbawa dalam cerita ini😭

Misa menatap foto pernikahannya yang terpajang jelas di dinding rumahnya. Sebuah lengkungan muncul di bibir Misa, mengingat kembali kenangan indahnya dengan Doyoung.

Misa pikir pernikahannya dengan Doyoung akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Apalagi di tambah kehadiran seorang anak di dalam dirinya, perasaan yakin akan semakin bahagia benar-benar memenuhi Misa saat itu.

Tapi kenyataannya tidak begitu.

Based on story 12.

Misa melangkahkan kakinya sambil membawa kotak bekal di tangannya. Ia berjalan riang menuju ruangan Doyoung hendak memberikan makan siang ini pada suaminya.

Misa pikir dia memang seharusnya mengalah. Jadi dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Doyoung melalui bekal makanan ini. Kalau dia dan Doyoung makan bersama dan berbicara mengenai masalah ini, Misa yakin semuanya akan selesai.

Si manis baru saja sampai di depan pintu ruang kantor suaminya. Hendak mengetuknya sebelum ia mendengar suara ribut di dalam. Ada apa?

Ia mendekat ke arah pintu, mendengarkan percakapan penuh emosi yang terjadi di dalam ruangan.

"Brengsek juga lo." Misa mengerutkan dahinya, suara Ten? Kenapa lelaki itu terdengar marah?

"Ten? Saya tidak ijinkan kamu masuk, kan?" Ini suara suaminya.

"Gak ngijinin gue masuk supaya lo sama selingkuhan lo itu bisa mesra-mesraan gitu? Lo punya otak ngga sih? Istri lo itu lagi hamil, hamil anak lo kalo lo lupa. Dan lo tega-teganya selingkuh di belakang dia? Holy moly. Gue ga nyangka kalo lo serendah ini, Doy."

S-selingkuh?

"Kamu ngga tau apa-apa Ten, mending kamu keluar dari ruangan sebelum saya marah besar sama kamu."

"Dan lo? Gue gak nyangka kalo gue salah nyeleksi orang. Ternyata orang yang gue bawa masuk ke kantor ini adalah wanita rendahan yang kerjanya cuma merebutㅡ"

"TEN!"

"Suami orang. Kamu baru aja merenggut kebahagiaan istri, seorang ibu dan anaknya. Wanita rendahan."

Doyoungnya selingkuh?

"Saya bilang keluar."

"Jangan pergi, yang harusnya pergi dari ruangan ini dia. Kamu, keluar dari ruangan saya."

"Ternyata lo lebih milih dia dibanding istri lo, ya? Doy, jangan salahin Misa kalo dia milih buat pergi dari lo. Lo belum ngerasain rasanya kehilangan sebelum dia bener-bener pergi dari lo. Lo bakal nyesel senyesel nyeselnya nanti. Apalagi kalo nanti hati istri lo bukan buat lo lagi. Sekarang lo nikmatin aja apa yang lo punya, karma ngga bakal tinggal diem. Gue berhenti."

Misa mundur ketika pintu ruangan itu terbuka. Mendapati Ten yang kini membeku di hadapannya.

"Misa?"

"Udah berapa lama?"

Ten megang tangannya Misa, "kamu denger semuanya?"

"Kak, udah berapa lama aku tanya." Pipi gembil itu perlahan basah. Misa menangis tanpa dirinya sendiri sadari. Ternyata selama ini Misa bertahan dengan cinta sepihaknya.

"Misa.." Ten cepet-cepet narik Misa buat pergi dari depan pintu ruangan itu. Menatap gadis itu lama setelah mereka berdiri jauh dari sana.

"Aku kira Mas Doyoung udah sepenuhnya cinta sama aku, ternyata engga ya."

"Misa.."

"Kak," Misa ngulurin kotak bekal yang ia bawa tadi, mencoba tersenyum walaupun hatinya sedang tercabik.

"Kasi Mas Doy ya, bilangin makan yang banyak. Jangan sampai sakit."

Ucapan terakhir Misa sebelum ninggalin Ten yang masih berdiri membeku disana.

Misa melangkah lemas, berusaha untuk segera pergi dari tempat ini. Misa tidak bisa, Misa lemah sekali sekarang.

Doyoung menjadi satu-satunya alasan ia bertahan hidup. Lalu mengapa sekarang Doyoung jugalah yang menjadi alasan ia ingin pergi?

"Mas, kalo kamu emang udah ngga cinta sama aku, kenapa kamu ngga balikin aku ke ayah?"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌 yah, ternyata misa udah tau lebih awal dari marklee :(
recnjwin
14 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang