Misa menatap lautan yang terpampang nyata di balik jendela kamarnya di villa dengan tatapan yang berbinar. Dia suka laut, tapi untuk masuk ke dalamnya, Misa tidak mau. Dia takut.
Kecupan kecupan kecil Misa terima di lehernya waktu dia masih fokus pada lautan tadi. Misa menoleh, mendapati Mark yang kini tengah menatapnya. Misa mengecup bibir Mark kemudian memeluk tubuh tinggi itu, "sayangg"
"Kamu seneng ngga? Maaf ya aku cuma bisa ajak ke sini. Nanti kalo waktunya banyak aku ajak kamu keㅡ"
Cup
"Semua yang kamu lakuin hari ini udah cukup, Mark. Makasih ya!" Kembali, Misa memeluk tubuh tinggi itu. Menghirup aroma tubuhnya sambil menyamankan kepalanya di dada bidang lelaki itu. Misa selalu merasa nyaman ketika ia berada di sini.
"Istirahat dulu yuk? Besok pagi baru kita jalan-jalan ke pantainya." Mark mengusap pipi Misa. Si manis mengangguk, membiarkan Mark menggendongnya ala baby koala dan membawanya ke atas kasur.
Sebenernya Misa mau tidur sama Kara, tapi Mark bilang dirinya harus tidur dengan lelaki itu. Itu kenapa Misa berada di kamar yang sama dengan Mark saat ini.
Mark mengukung Misa, menatap si manis yang berada di bawahnya. Lelaki itu menelan salivanya. Misa sama sekali tidak berubah. Dia masih secantik, semanis, dan semenggoda dulu saat mereka SMA.
Misa menyentuh leher Mark, tepatnya di jakun lelaki itu. Misa selalu menemukan kalau jakun kekasihnya ini sangat.. sexy? Apalagi setiap lelaki itu berbicara. Yah walaupun Misa tidak selalu menatap itu.
"Aku.. boleh ngga minta kayak dua hari yang lalu?" Misa mengalungkan tangannya pada leher Mark. Tersenyum sambil mengusap surai halus milik Mark, "Boleh ya? Ya? Ya? Ya?"
"Kalo aku bilang engga pun kamu bakal tetep lakuin itu kan?" Mark mengangguk cepat. Misa tampak sangat hapal kebiasaan buruknya yang satu ini.
"Hum, lakukan."
Mark tersenyum, Mark mengecup, menggigit dan mengulum daun telinga Misa sebelum berbisik pelan di sana, "suaranya jangan kenceng-kenceng, takutnya yang lain denger."
"Mark!"
🎭🎭🎭
Para gadis sekarang tengah berlarian menuju pantai. Semuanya tampak bersemangat karena sudah lama sekali tidak bermain bersama. Sekarang saatnya mereka menggantikan waktu-waktu mereka yang sempat terbuang kemarin.
"Jangan nyiprat!" Misa sama Yena memilih bermain pasir sedangkan tiga lainnya memilih bermain dengan air laut di tepian. Kelimanya memang persis anak kecil. Kalau di urutkan, maka yang paling dewasa adalah Yujin, Yuqi, Kara, Yena baru Misa. Pokoknya Misa ini paling kekanakan, paling menggemaskan, makanya dia yang paling disayang.
"Mimi, Yena mau bikin istana pasir yang baru lagi." Yena majuin bibirnya. Misa mengangguk, mereka sedikit bergeser supaya tidak di ganggu oleh Yujin, Kara dan Yuqi. Tapi ya dasarnya aja jahil, mereka mendekat dan kembali menyipratkan air pada istana pasir yang dibuat oleh Yena dan Misa.
"IHH ISTANA PASIR KITA!!" dan mereka mulai kejar-kejaran di sepanjang pantai. Bener-bener squad goals banget. Mereka pasti benar-benar berusaha melepas rindu sekarang.
Sedangkan para laki-laki duduk di bebatuan tepi pantai. Menikmati angin pantai yang membelai wajah mereka dan membuat surai lembut mereka berterbangan.
"Kita ngapain diem disini? Kok kita gak ikut main sama mereka?" Tanya Jaemin masih menatap para gadis yang sedang bermain.
Mark menggeleng, "biarin mereka habisin waktu bareng dulu. Mereka pasti kangen masa-masa SMA kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Box [✔]
Short Story╔════════╗ sᴇǫᴜᴇʟ, ᴅᴇᴀʀ ᴅʀᴇᴀᴍ ╚════════╝ ꜱᴜᴍʙᴇʀ ᴍᴀꜱᴀʟᴀʜ ɪᴛᴜ ʙᴇʀᴀꜱᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴋᴀᴍᴜ. Start : 21 Februari 2020. End : 14 Juni 2020. ʀᴇᴄɴᴊᴡɪɴ©