39

2.6K 362 167
                                    

Double Update! karena si tampannya author apdet foto huhu😭😭💚

INSTAGRAM

❤disukai oleh tenmatteo, tylianantha, mingyuabny, dan 734 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤disukai oleh tenmatteo, tylianantha, mingyuabny, dan 734 lainnya.
doyanantha give me one more chance, please?

Komentar telah dinonaktifkan.

Malam itu Doyoung telah berdiri di depan kediaman Learnadi. Rumah yang membesarkannya sampai sebesar ini. Rumah dimana cintanya lahir, rumah gadis yang ia sakiti hatinya, gadis yang tidak dirinya anggap berharga dulu.

Ditangan lelaki itu terdapat sebuket bunga tulip. Bunga tulip ini akan Doyoung berikan untuk Misa sebagai permintaan maaf. Doyoung ingin semuanya kembali seperti dulu. Doyoung ingin kehidupan pernikahannya kembali indah seperti sedia kala.

Lelaki itu melangkahkan kakinya menuju pintu. Menarik nafas dan menghembuskannya. Entah kenapa dirinya merasa luar biasa gugup hari ini.

Doyoung menekan bel pintu rumah itu, setelah berhasil menetralkan detak jantungnya tentu saja. Hari ini dia akan melihat Misa kembali. Hari ini dirinya akan melihat orang tua dari gadisnya. Doyoung tidak tau apa yang akan mertuanya katakan padanya setelah ini.

Tapi Doyoung tidak peduli, yang jelas dia datang untuk meminta maaf dan ingin Misa memberinya satu kesempatan lagi. Satu kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka.

🎭🎭🎭

"Eung?" Misa mengangkat kepalanya yang tadinya bersandar pada dada bidang Mark ketika mendengar suara bel ditekan dari pintu depan. Telinga Misa memang benar-benar peka, jarak dari kamarnya dan pintu depan cukup jauh, tapi dia bisa mendengarnya dengan jelas.

"Kenapa?" Mark ngusap rambutnya Misa. Bikin Misa kembali menyamankan kepalanya di tempat tadi. Malam ini keduanya tengah menghabiskan waktu bersama, menonton film comedy sambil memakan cemilan di atas kasur.

"Aku denger suara bel pintu di bawah. Siapa yang dateng ya?" Mark memberi kecupan ringan di kening Misa, "ngga tau, udah ngga usah didenger. Lanjut nonton, yuk?"

"Eum!" Misa memeluk erat pinggang Mark. Kehamilannya ini membuat dirinya menjadi luar biasa manja. Jadi jangan salahkan kalau Misa sangat menempel dengan Mark.

Di lantai bawah Bunda udah jalan ke arah pintu, berniat untuk membukanya. Ingin melihat siapa yang datang berkunjung malam-malam begini.

Bunda meremat gagang pintunya ketika melihat kedatangan Doyoung yang kini tersenyum teduh dengan sebuket bunga tulip di tangannya.

"Bunda."

"Mau ngapain kamu kesini?" Tatapan Bunda sinis. Apa tidak cukup lelaki itu menyakiti Misa sekali? Kenapa harus kembali lagi? Apa dia berniat menyakitin anaknya lagi?

"Bun, saya mau minta maaf sama Misa."

"Cih," Bunda berdecih, memutar bola matanya malas, "setelah apa yang kamu lakuin ke anak saya, kamu mau minta maaf? Kamu pikir saya bakal terima permintaan maaf itu?"

Ayah yang denger suara ribut-ribut akhirnya memilih pergi ke depan, mendatangi Bunda yang tampaknya sedang marah-marah.

Ayah menemukan Bunda sedang memarahi Doyoung yang menunduk. Ayah megang bahunya Bunda bikin Bunda noleh, menatap Ayah dengan tatapan bertanya, "ngapain dia kesini?"

"Dia dengan lucunya dateng, katanya mau minta maaf sama Misa." Bunda tampak seperti gadis kecil yang mengadu. Ayahlah satu-satunya orang yang bisa memutuskan disini.

"Doyoung."

"Iya, Ayah?"

"Kenapa datang kesini lagi? Bukankah ini yang kamu mau? Misa pergi dari kehidupanmu kan? Saya sudah membawa kembali putri saya, lalu kenapa saya harus melepaskannya kembali pada kamu?" Ayah mengangkat sebelah alisnya. Ayah harus bijaksana, dia tidak boleh marah-marah. Gimanapun, Doyoung menantunya, dia yang menjalankan perusahaannya.

"Saya mau minta maaf, Ayah. Saya sudah memikirkan ini semua sebelumnya dan saya amat sangat menyesal. Saya tahu ini kesalahan saya, jadi saya datang untuk meminta maaf pada istri saya."

"Baik, saya akan panggil anak saya untuk menemuimu. Tapi saya ngga akan paksa dia. Kalo dia ngga mau ketemu sama kamu, saya harap kamu bisa lapang dada dan angkat kaki dari rumah saya."

Doyoung mengangguk pasrah, "baik, Ayah."

Ayah jalan masuk ke dalam rumah diikuti Bunda dan Doyoung di belakangnya. Kali ini Doyoung duduk di kursi khusus tamu. Dia.. adalah tamu disini.

"Tunggu disini." Setelahnya Ayah dan Bunda pergi menuju kamar putrinya ninggalin Doyoung sendirian dengan jantung berdegup kencang disana. Apa Misa mau memberinya kesempatan?

Pintu diketuk, setelahnya pintu kamar itu dibuka oleh Ayah dan nemuin Misa lagi terkikik geli akibat adegan lucu di film yang ia tonton dengan Mark.

Ayah tersenyum kecil. Mark tau sekali apa yang bisa membuat anaknya senang.

"Misa." Panggil Ayah bikin Misa dan Mark noleh samaan, keduanya menatap Ayah dengan tatapan bertanya. Ada apa? Kenapa Ayah dan Bunda datang ke kamarnya?

"Doyoung dateng."

"..." hening. Kamar itu hening. Bahkan Misa tidak merespon ucapan itu sama sekali.

"Kamu mau ketemu sama dia?"

"..."

"Misa?"

"...Ayah,"

"Iya sayang?"

"Aku lagi ngga mau ketemu sama dia."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌Double update di sore hari karena Mark Lee membuatku menggila di rumah huhu. Padahal baru banget beberapa detik bilang kalo pengen lihat foto Mark Lee, eh beneran update dong huhu, seneng banget😭😭😭

 Padahal baru banget beberapa detik bilang kalo pengen lihat foto Mark Lee, eh beneran update dong huhu, seneng banget😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng kan? Pacarku gitu lho😃💚recnjwin22 Maret 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ganteng kan? Pacarku gitu lho😃💚
recnjwin
22 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang