Double Update! Ayo komen yang banyak🥺👍🏻
Mark memeluk tubuh kecil Misa erat. Ini di pemakamannya Doyoung. Ada banyak banget orang yang datang ke pemakaman lelaki itu. Banyak yang sayang sama Doyoung, lelaki itu hanya menyia-nyiakannya saja.
Misa memang sudah tidak mencintai Doyoung. Tapi untuk semua waktu dan kenangan yang sudah ia lewati dengan Doyoung tidak bisa menahannya untuk tidak menangis lagi dan lagi. Doyoung adalah satu dari sekian banyak hal penting di dalam kehidupannya. Doyoung yang merawatnya sampai sebesar ini, Doyoung memiliki jasa yang besar sekali.
Misa tau, Doyoung pasti masih merasa bersalah padanya sampai saat ini. Tapi jujur, di dalam lubuk hati Misa yang paling dalam, dia selalu memaafkan Doyoung. Sebesar apapun kesalahannya.
Ten mendekati Misa, ia tepuk bahu sempit gadis itu. Memberikan kekuatan disana, "Mi, yang sabar ya. Doyoung pasti baik-baik aja di sana."
Misa mengangguk, ia mengusap air matanya. Lagi, kini ia menatap makam lelaki itu. Ten menyerahkan sepucuk surat pada Misa, si manis menatap Ten sebelum lelaki itu tersenyum, "Doyoung sempet nitip ini sebelum kejadian ke aku. Aku ngga tau kenapa bisa pas kayak gini, katanya surat ini buat kamu."
Misa menerima surat itu. Sekali lagi Ten menepuk bahu Misa. Setelahnya meninggalkan Misa dan Mark yang masih berdiri di tempat mereka. Misa menatap Mark, lelaki itu tersenyum. Tentu dia tau istrinya merasa kehilangan, dia tidak akan keberatan tentang hal itu.
Pemakaman mulai sepi karena satu persatu keluarga yang datang pergi dari sana. Hanya sisa Mark dan Misa yang masih memandangi makam itu, "Mi,"
"..."
Mark menghela nafasnya, dia usap rambut istrinya sayang. Entah sudah keberapa kalinya Mark memberi kekuatan pada si manis, "kita pulang ya?"
Misa menggeleng pelan, belum berniat pergi dari sana. Mark mengusap rambut Misa sekali lagi, "kalau gitu aku ke mobil duluan, nanti kalau sudah ayo kembali ke mobil."
Misa mengangguk pelan. Misa sudah berhenti menangis. Hanya saja gadis itu masih sesenggukan.
Mark menatap Misa sebentar, "take ur time." Setelahnya meninggalkan Misa di sana sendirian. Duduk tepat di samping makam Doyoung.
Misa mengusap kembali air matanya yang jatuh, "Mas.. kenapa kamu pergi cepet banget?"
"Aku tau kamu belum pernah bahagia semenjak menikah dengan Aina empat tahun yang lalu. Aku selalu nunggu kamu buat nemuin wanita yang jauh lebih baik, tapi kenapa kamu pergi duluan?"
Misa meremas baju yang ia gunakan, menahan perasaannya. Ia tidak boleh terlalu cengeng. Mas Doyoung pasti tidak suka melihatnya menangis seperti ini. Dia hapal sekali dengan lelaki itu.
"Mas, kamu udah tau ya kamu bakal pergi? Kenapa kirim surat ke aku?"
Misa meremat surat itu, setelahnya memilih membukanya. Misa tidak tau, dengan di bukanya surat itu, akan membawa dirinya kembali ke masa lalu. Masa-masa di mana dia masih sangat mencintai Doyoung.
Kalau kamu baca ini, kayaknya saya udah pergi jauh sekali. Saya tidak tau kemana, tapi rasanya akan begitu.
Misa kalau dulu kamu merasa saya tidak pernah mencintaimu, kamu salah. Saya sangat mencintaimu. Bahkan sejak awal. Sejak pertama kalinya kamu nyatain perasaan kamu ke saya. Saya hanya belum menyadarinya. Atau.. saya sudah menyadarinya hanya saja terlalu malu untuk mengungkapkannya.
Misa, maaf karena saya menghancurkan hatimu. Maaf karena dulu saya tidak bisa menjadi suami yang baik untuk kamu dan ayah yang baik untuk anak kita. Saya adalah lelaki yang buruk, tapi kamu selalu memaafkan seluruh kesalahan saya dengan hatimu. Hatimu sangat besar, itu kenapa kamu terlihat begitu menarik di banding orang lain di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Box [✔]
Short Story╔════════╗ sᴇǫᴜᴇʟ, ᴅᴇᴀʀ ᴅʀᴇᴀᴍ ╚════════╝ ꜱᴜᴍʙᴇʀ ᴍᴀꜱᴀʟᴀʜ ɪᴛᴜ ʙᴇʀᴀꜱᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴋᴀᴍᴜ. Start : 21 Februari 2020. End : 14 Juni 2020. ʀᴇᴄɴᴊᴡɪɴ©