Double Update!
Doyoung diam sambil menatap sekeliling rumahnya yang kosong. Dia baru saja pulang dari tempat kerjanya dan tidak menemukan Misa yang seperi biasa menunggunya pulang.
Kakinya melangkah, berjalan menuju saklar untuk menyalakan lampu di ruang keluarga. Ingatannya seakan berputar ketika melihat sofa disana. Tempat dimana dia dan Misa sering menghabiskan waktu bersama dulu.
Doyoung menghela nafasnya. Memilih untuk naik ke lantai atas untuk mengganti bajunya. Lagi-lagi Doyoung diam, kamarnya rapi sekali. Benar-benar tidak tersentuh. Biasanya jika ada Misa kamarnya akan sedikit berantakan.
Kenapa dia mulai mengingat kembali kenangannya dengan Misa?
Doyoung menanggalkan kancing kemeja yang ia gunakan. Melepaskan kemejanya dan menaruhnya di atas kasur. Biasanya Misa ada untuk mengumpulkan pakaian kotornya, menyiapkan air dan menyuruhnya mandi, bukan? Tapi hari ini sang gadis tidak ada disisinya.
Lelaki itu masuk ke kamar mandi. Memilih untuk membersihkan dirinya yang terasa berantakan untuk pertama kalinya setelah ditinggal oleh Misa. Wajah dan rambutnya yang basah dengan air ia sugar, lelaki itu mendongak dengan mata yang tertutup. Membiarkan air dari shower membasahi dirinya.
Apa dirinya sudah sangat keterlaluan?
Dirinya sangat salah kan disini?
Kenapa dirinya tidak bisa menghargai komitmen yang dirinya sendiri bangun?
"Misa.." lirih Doyoung menatap cincin pernikahan di jari manisnya. Mengingat kembali hari dimana Misa dan dirinya bersumpah di hadapan tuhan untuk saling mencintai seumur hidup, hari dimana Misa menangis dan mengatakan akan berhenti mencintainya.
Apa mimpi panjang itu tidak bisa menyadarkannya? Bukankah mendapatkan Misa itu sangat sulit? Kenapa dia dengan bodohnya melepaskan Misa dengan mudah?
Doyoung ngga sadar, air matanya perlahan menetes. Dirinyalah yang jahat disini. Misa hanya berusaha mencintainya dengan segala cara, tapi dialah yang membuat Misa berhenti melakukan itu.
Atas dasar tidak puas, dirinya menghancurkan keluarga kecilnya.
"Doyoung kamu bodoh.. kamu bodoh sekali."
🎭🎭🎭
Doyoung membuka matanya yang sembab. Dia menangis semalaman, perasan menyesal itu terus memenuhi dirinya. Rasanya sangat sesak sampai rasanya sulit bernafas.
Matanya menatap jam di dinding. Pukul enam pagi. Biasanya Misa akan membangunkannya dengan berbagai cara, memberikan kecupan hangat di pipinya, menyiapkannya sarapan.
Harusnya semua berjalan dengan sangat indah.
Tapi sekali lagi dengan bodohnya Doyoung merusak segalanya.
Lelaki itu beranjak dari kasur, membersihkan tubuhnya dan menggunakan setelan kerjanya. Doyoung menatap dirinya di depan cermin.
Biasanya Misa yang akan menyiapkan setelan kantor untuknya, Misa yang biasa memasangkan dasi dan juga jas untuknya. Tapi kali ini, Doyoung harus melakukannya sendirian.
Doyoung menghela nafasnya berat. Perlahan turun ke lantai dasar dan berjalan menuju dapur, ingin mengisi perutnya.
Bayangan itu kembali. Memori indah itu kembali berputar di kepalanya.
"Mas!" Misa memutar tubuhnya setelah membersihkan sisa sabun ditangannya. Menatap suaminya yang sudah siap dengan kemeja kantornya. Hanya belum mengenakan jas dan dasinya. Itu tugas Misa, kata Doyoung.
"Ayo sarapan, saya laper banget."
Doyoung narik tangannya Misa, keduanya duduk berhadapan di meja makan. Mata Doyoung berbinar melihat hasil masakan yang Misa masak pagi ini.
"Belajar dari internet?"
Misa mengangguk, poninya bergerak lucu, "iya Mas, semoga Mas suka ya."
Doyoung melahap waffle itu. Reaksi pertama Doyoung cukup membuat Misa yakin kalau lelaki itu menyukai makanan buatannya pagi ini.
"Sayang, enak."
"Beneran?"
Doyoung ngusap rambutnya Misa, "istri saya pinter banget sekarang ya. Saya jadi makin cinta."
"Harus, aku ngga mau mas berhenti cinta sama aku."
"Saya janji, saya ngga akan berhenti cinta sama kamu, Misa."
"Hum, aku percaya sama Mas! Ayo habis itu siapin sarapannya, segera berangkat biar nggak telat, oke?"
"Oke, sayang."
Ternyata selain jahat, dirinya juga tukang mengingkari sumpah dan janjinya, ya.
Pagi itu Doyoung isi dengan tangisannya lagi. Ternyata rasanya ditinggal oleh orang yang sangat ia cintai akan semenyakitkan ini. Doyoung sendirian, Doyoung butuh Misa.
Lelaki itu mengusap matanya yang basah. Berjalan perlahan menuju depan, hendak berangkat ke kantornya.
Sekali lagi Doyoung menatap rumah kosong itu. Lagi-lagi memorinya berputar, dirinya seolah merasakan tubuh kecil Misa memeluknya, memberikan kecupan ringan di bibirnya untuk memberi semangat.
Doyoung merindukan semua itu.
Doyoung tidak bisa.
Doyoung tidak bisa hidup tanpa Misa.
Doyoung menyesal.
Sangat menyesal.
"Maaf karena belum bisa mencintai setulus dirimu, saya akan berusaha lebih keras lagi.. untuk membawamu kembali pada saya."
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
🔔💌aku pikir kalau satu part itu cuma berfokus sama misa dan mark komentar kalian bakal dikit banget kayak dulu hsshs, ternyata engga! Huhu aku ngga tau mau nyampaiin kayak gimana, tapi aku sayang kalian readers!
Oh ya, part-part selanjutnya banyak Doyoung, ayo ditunggu!
recnjwin
19 Maret 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Box [✔]
Short Story╔════════╗ sᴇǫᴜᴇʟ, ᴅᴇᴀʀ ᴅʀᴇᴀᴍ ╚════════╝ ꜱᴜᴍʙᴇʀ ᴍᴀꜱᴀʟᴀʜ ɪᴛᴜ ʙᴇʀᴀꜱᴀʟ ᴅᴀʀɪ ᴋᴀᴍᴜ. Start : 21 Februari 2020. End : 14 Juni 2020. ʀᴇᴄɴᴊᴡɪɴ©