83

2.3K 339 237
                                    

Typo dalam bentuk apapun mohon di maafkan❤

Misa sama Mark tidak menyangka tiga tahun akan berlalu dengan sangat cepat. Mereka baru saja menyelesaikan pendidikan mereka di bangku perkuliahan sekarang. Tidak ada lagi beban, tidak ada lagi rasa bersalah karena belum menyelesaikan pendidikan mereka.

Sekarang Misa sama Mark lagi habisin waktu mereka berdua di kamar setelah beberapa bulan terakhir ini sibuk dengan masing-masing skripsi. Misa menyamankan kepalanya di dada bidang Mark, menghirup aroma tubuh lelaki yang ia rindukan itu.

"Sayang,"

"Um?"

Mark tersenyum, ia ubah posisi tidur mereka tadi menjadi duduk. Otomatis Misa menjadi duduk di pangkuannya. Ia tarik lengan si manis agar mengalung di lehernya, "kita udah wisuda. Itu artinya kita bebas lagi kan, kayak dulu?"

Misa mengangguk, kembali ia nyamankan kepalanya di dada Mark. Benar-benar tidak ada keinginan untuk lepas. Misa hanya ingin menghabiskan banyak waktu dengan kekasihnya.

"Ayo liburan." Ajak Mark cukup bikin Misa mendongak. Ia tatap sang kekasih yang kini juga menatapnya dengan senyuman yang tidak hilang sejak tadi. Mark mengusap pelan pinggang Misa, "ayo liburan, kita berdua. Aku sama kamu aja."

Misa tampak berpikir sebentar, "Bunda ijinin nda ya? Akhir-akhir ini kan Bunda ngga ngasi aku terlalu deket sama kamu. Katanya takut kelepasan, padahal mah kamu gak bakal apa-apain aku." Misa mencebikkan bibirnya.

Mark terkekeh, ia usap bagian bawah bibir Misa menggunakan ibu jarinya, "aku bisa kapan aja apa-apain kamu. Aku cuma gak mau aja." Ibu jari Mark ia taruh di bibir si manis. Wajah Mark maju, mengecup bibir Misa walaupun ibu jarinya masih menjadi penghalang, "gimana?"

"Ijin Bunda?"

"Aku udah ijin sebelum ajak kamu tadi. Kata Bunda boleh, kamu pasti juga suntuk kan diem disini aja makanya aku ajak jalan-jalan." Misa terkikik gemas. Mark sangat tahu gerak-geriknya bukan?

"Kapan berangkatnya sayang?" Kali ini Misa menumpu dagunya di bahu lebar Mark, mengecup perpotongan leher lelaki itu berkali-kali. Misa sangat mencintai Mark. Bahkan cintanya semakin besar seiring berjalannya waktu.

"Besok."

"Hah!?"

Mark terkekeh kembali, entah untuk keberapa kalinya, "kita berangkat besok. Aku udah beli tiketnya."

"Kamu kebiasaan, kalau mau pergi pasti baru kasi tau aku h-1nya. Coba kalo aku tolak, tiketnya mau kamu apain?" Misa mencubit pipi tirus Mark. Merasa kesal dengan tingkah kekasihnya yang seenak udelnya itu.

"Ya, buang."

"Sayang!"

"Apa? Terus aku harus apain tiketnya sayang? Kalo kamu emang ngga mau aku bakal buang."

Misa menghela nafasnya, stress karena punya pacar kelewat kaya gini. Bikin pusing dan gak habis pikir banget, untung Misa cinta!

"Sayang,"

"Eum?"

"Pengen cium."

"No, aku mau siapin baju dulu. Aku belum packing tau, nyebelin." Misa baru aja mau beranjak dari atas pangkuannya Mark tapi lebih dulu di tahan. Misa di jatuhkan kembali ke kasur dengan Mark yang mengukungnya di atas, "Mark?"

"Kamu bisa packing besok subuh." Mark melayangkan banyak sekali kecupan di leher Misa. Bahkan mulai membuat tanda disana, "tapi malam ini, kamu milikku."

Dan ya, seperti biasa Misa tidak akan bisa menolak keinginan Mark. Lelaki tampan itu terlalu berkuasa, kalian tau?

🎭🎭🎭

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang