43

2.6K 354 291
                                    

Double Update!

Buat yang kangen momen doymi, nanti pasti bakalan ada kok, soon tapi hshs.


"Sayang, kita mau kemana?" Misa menggoyangkan tangan Mark yang sekarang sedang menggenggam tangannya, satu tangannya lagi di gunakan untuk menyetir mobil yang mereka kendarai siang itu.

"Sayang?" Mark tersenyum lebar, bahkan tulang pipinya sampai terlihat jelas. Mendengar Misa memanggilnya dengan begitu menggemaskan entah kenapa membuatnya sangat bahagia.

"Kenapa? Kamu ngga suka aku panggil sayang? Yaudah kalo gitu akㅡ"

"Aku suka gimanapun kamu manggil aku." Mark dan Misa saling berpandangan. Pipi gembil si manis memerah, tanda malu dengan tatapan tajam lelaki di sampingnya itu.

Mark mengusap rambut pendek Misa kemudian membiarkan si manis bersandar pada lengannya. Misa benar-benar dalam mode manja, disuruh menjauhinya saja si manis tidak mau.

"Markie, kita mau kemana?" Lagi-lagi Misa mengulang pertanyaan yang sama dengan panggilan yang berbeda. Kali ini pipi gembil si manis ia gesekkan pada lengannya.

"Maunya aku ajak kamu ke taman, sayang. Tapi ini terik banget mataharinya, mungkin nanti sore kita kesana. Sekarang nonton film aja gimana?" Tanya Mark yang dibalas anggukan cepat oleh Misa. Misa suka nonton film, apalagi ditemani oleh orang yang ia cintai.

"Okey, meluncur!" Dan keduanya benar-benar pergi ke mall terdekat untuk menonton film disana. Tentu saja bukan film horor, Mark tidak akan membuat Misa dan bayinya kenapa-kenapa. Apalagi karena dirinya.

🎭🎭🎭

Tangan keduanya bertautan, Mark sama sekali tidak berniat melepaskannya. Bahkan ketika memesan tiket dan memesan popcorn caramel untuk gadisnya, tangan keduanya masih bertautan.

Sekarang Misa dan Mark duduk di luar sambil menunggu waktu masuk. Tangan si manis sejak tadi bergerak memakan popcorn caramel yang hari ini terasa sangat enak dibanding kemarin-kemarin. Mungkin karena gratisan, kan Mark yang bayarin semuanya. Sesekali menyuapi Mark yang sedang duduk di sampingnya, membiarkan dirinya menjadi sandaran si manis.

"Kamu kenapa sih."

"Hm? Aku kenapa?" Misa menatap Mark dengan tatapan bertanya ketika Mark mengatakan hal itu. Dirinya kenapa? Apa ada yang salah dengan dirinya?

"Gemesin banget, bikin jatuh cinta." Mark menggesekkan hidung keduanya, hidung mancung Mark dan hidung pesek Misa yang bertemu tampak sangat menggemaskan seperti biasanya.

Dan pipi gembil itu kembali memerah, oh, Mark benar-benar sangat pintar membuat pipi gembilnya merona sekarang, kan?

"Gemes banget." Mark mencubit pipi gembil gadisnya. Misa benar-benar manis, cantik, dan menggemaskan di saat yang bersamaan. Bagaimana seseorang bisa menjadi sehebat itu?

"Markie.."

"Hum?"

"Kamu kenapa sih."

Mark mengerutkan dahinya, "aku kenapa, sayang?"

"Bikin aku gemas terus!"

Dan Mark tidak bisa menyembunyikan rona di pipinya. Bahkan sekarang wajahnya telah memerah sampai ke telinga-telinganya.

Benarkan, Misa memang membawa pengaruh besar banget dalam hidupnya.

🎭🎭🎭

"Filmnya seru banget ya, Mark!" Misa tersenyum manis, dia masih membahas tentang film yang dirinya dan si manis tonton tadi. Misa benar-benar tampak menggemaskan.

"Iya, filmnya seru. Untung ngga ada adegan ngagetin ya." Mark mengusak rambut si manis. Misa mengangguk, setuju dengan ucapan Mark.

"Sekarang mau ngapain hm?" Mark udah bawa tangan si manis agar bertautan dengan tangannya. Sekarang keduanya berjalan keliling mall itu, belum memutuskan untuk melakukan apa selanjutnya.

"Aku pengen banget macaroon yang deket tempat belanja itu lho, Mark. Kamu mau beliin aku ngga?" Mark tersenyum, kenapa Misa mengatakan hal itu? Tentu saja Mark akan membelikan apapun untuk gadis manisnya.

"Ayo sayang."

Dan keduanya kini berjalan bersama menuju gerai macaroon. Misa tampak memilih sedangkan Mark menunggu dibelakangnya. Alasan Mark diam dibelakangnya Misa ya buat jagain si manis.

"Ih jeng, liat deh. Ada pasangan muda." Tiba-tiba ada ibu-ibu yang bisik-bisik di deket Mark sama Misa. Karena keduanya peka, ya otomatis mereka ikut dengerin pembicaraan kedua ibu-ibu itu. Walaupun tampaknya mereka masih fokus sama pekerjaan masing-masing.

"Iya duh, kayaknya mereka nikah muda deh. Liat, istrinya aja lagi hamil padahal masih muda."

Istri?

"Iya, kayaknya suaminya mapan juga. Kerja kantoran mungkin? Gemes banget ya, padahal jam jam segini suami saya masih di kantor lho jeng. Tapi ini nemenin istrinya belanja. Kayaknya istrinya ngidam."

Suami?

"Iya, samaan. Dulu saya hamil juga suami saya gak nemenin saya kayak gini. Haduh." Ibu-ibu itu melanjutkan acara bisik-bisik mereka dengan membicarakan masa lalu mereka.

Sedangkan Misa memilih mendekati Mark dan memeluk lelaki tinggi itu, menyembunyikan wajahnya di dada bidang Mark. Dirinya tersenyum. Lelaki itu tau bahwa si gembil tengah malu sekarang. Itu kenapa ia memeluknya.

Mark mengecup rambut Misa, "kayaknya orang lain juga tau kalau kita lahir untuk melengkapi masing-masing."

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌 ayo yang kapalnya, tulis pendapat kalian hshsh.:

Doymi👉

Markmi👉

Kapal lain, mungkin?👉

karena besok katanya internetnya bakal dimatiin, jadi ini adalah update terakhirku buat hari ini. Sampai ketemu dua hari lagi!💚
recnjwin
24 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang