44

2.5K 359 120
                                    

Jam udah nunjukin pukul lima sore, Mark dan Misa udah ada di taman. Daritadi keduanya bergandengan tangan sambil menikmati angin sore dan matahari yang tidak begitu terik, sebentar lagi akan terbenam.

"Mark, aku mau eskrim!" Misa nunjuk kedai eskrim di taman itu. Tiba-tiba sekali si manis sangat menginginkannya. Apa dirinya baru saja mengidam lagi setelah sekian lama?

"Eskrim?"

"Eum!" Misa mengangguk, pipi gembilnya ikut bergerak bersamaan dengan kepalanya yang ia gerakan. Misa sangat menginginkannya. Sangat sangat menginginkannya!

"Aku beliin, kamu duduk disini." Mark ngarahin Misa ke tempat duduk taman yang kebetulan ada di dekatnya. Misa mengangguk, lagi-lagi menjadi gadis penurut dan tidak membantah Mark Lianantha-nya.

"Mau rasa apa sayang?"

"Mㅡ"

"Matcha!"

"Yay!" Misa mengangkat kedua tangannya senang. Mark benar-benar hapal kesukaannya. Mark mengusap pipi gembil itu sebentar setelahnya meninggalkan Misa sendirian disana.

Mark jalan ke kedai eskrim itu. Memesankan es krim Matcha yang sangat diinginkan oleh si manis. Beberapa gadis disana kini memperhatikan Mark yang terlihat luar biasa tampan hari ini.

"Kau harus mengajaknya berkenalan." Bisik salah satunya, sambil mendorong satu lagi temannya agar mendekat ke arah Mark. Gadis itu mengangguk, walaupun gugup mencoba terlihat tenang dan mendekati Mark yang masih menunggu.

"Hai?"

Mark menoleh. Padahal cuma noleh, tapi pipi gadis itu malah merona hebat. Gila, lelaki di hadapannya ini luar biasa tampan. Apa dia sanggup berkenalan dengan lelaki itu.

"Ya?"

"Emm, boleh kenalan?"

"Hah? Oh iya, boleh." Mark ngangguk, Mark emang nanggepin, tapi ya gitu, males-malesan. Soalnya Mark cuma bucin ke Misa sih, jadi kalo ada orang yang mau deketin dia biasanya Mark cuekin.

"Namaku Yeji." Yeji ngulurin tangannya, setidaknya dia bisa bersentuhan langsung dengan lelaki itu lewat genggaman tangan.

Mark menatap tangan Yeji, setelahnya mengangguk, "Mark."

Yeji narik tangannya, setelahnya tersenyum, menyembunyikan rasa canggungnya setelah uluran tangannya ditolak, "suka eskrim?"

"Biasa aja."

"Oh gitu.." Yeji beneran bingung banget. Biasanya cowok-cowok kalo pada kenalan sama dia pasti langsung suka. Iyalah, secara dia itu cantik dan famous banget dimana-mana. Tapi kok laki-laki di hadapannya itu tampak menolaknya?

Mark mendapatkan eskrim matcha yang ia mau, setelahnya menatap Yeji sebentar, "duluan ya." Dan lelaki itu meninggalkan gadis bermata sipit itu sebelum ia sempat membalasnya.

Lia, teman gadis itu mendekatinya. Menepuk bahu Yeji yang masih menatap punggung Mark yang mulai menjauh, "tumben banget ada yang nolak lo."

"Dih, dia gak nolak. Cuma.. cuek?"

"Makin penasaran nih."

"Ikutin jangan? Yuk!" Dan keduanya benar-benar mengikuti Mark dari belakang. Ingin tahu sedikit lebih banyak tentang lelaki tampan itu.

Keduanya bersembunyi di balik pohon ketika melihat Mark telah sampai di tujuannya. Tempat duduk taman. Siapa gadis yang telah menunggunya itu?

"Nih eskrimnya." Mark memberikan eskrim matcha itu pada Misa yang sejak tadi mengusap perutnya. Si manis tersenyum, menerima eskrim itu dan mulai memakannya.

Mark ngerangkul Misa, satu tangannya yang bebas ia gunakan mengusap perut gadis itu. Misa terkikik, bergerak lagi.

"Mark, kayaknya babynya suka kamu deh. Soalnya tiap kamu pegang dia gerak-gerak terus." Misa naruh tangannya di atas tangan Mark, mengikuti gerakan Mark yang kini masih mengusap perutnya.

"Anak ayah, cepet lahir ya. Ayah ngga sabar lihat kamu." Mark deketin wajahnya ke perut Misa, bertingkah seolah mendengar suara bayi yang ada di dalam perut gadisnya, "hah apa? Bunda harus cium ayah?"

Misa masih menatap Mark, membiarkan lelaki itu berinteraksi dengan perutnya.

"Apa? Bunda cium ayah karena udah beliin eskrim?"

"Hihi."

Mark menegakan badanya yang tadinya membungkuk, menatap Misa dengan senyum di bibirnya, "kata baby, bundanya harus cium ayah. Soalnya ayah udah beliin bunda eskrim."

"Heum, yang bener?"

Mark mengangguk cepat. Tampak sangat menggemaskan. Mark dan Misa, keduanya sangat menggemaskan.

Misa cium ujung bibirnya Mark, terus senyum, "segitu aja, ini tempat umum. Baby pasti ngerti kalo bunda ngga boleh cium cium ayahnya di tempat umum."

Mark rasanya melebur aja deh. Pokoknya perasaan kali pertama ia mencoba bibir Misa saat SMA dulu kembali muncul. Panas, senang, dan berbunga-bunga. Rasanya Mark akan meledak saking senangnya. Semua perasaan itu menjadi satu.

"Yah, udah punya istri Ji."

"Sayang banget, padahal ganteng."

"Udahlah, nyari yang lain aja."

"Yaudahlah yuk."

Yeji sama Lia pergi dari tempat persembunyian mereka. Ngga sadar kalo dibelakang mereka tadi juga ada orang ikut ngintip. Ngeliatin Misa dan Mark yang kini tengah bermesraan di bangku taman.

Siapa lagi kalau bukan Doyoung Pratama Anantha?

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌ada yang kangen cerita ini ngga? Hehe. Akhirnya aku balik setelah sehari hidup tanpa internet. Kemarin seharian aku milih buat nonton series BL yang udah aku simpen hampir dua minggu di akun yt-ku, sumpah ya baper banget mau nangis tiap liatnya huhu😭😭😭👍

Terus, Markli sangat lucuuuu aku mau nangis lihat markli karena dia sangat menggemaskan, huhu😭💚

Terus, Markli sangat lucuuuu aku mau nangis lihat markli karena dia sangat menggemaskan, huhu😭💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

recnjwin
26 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang