81

2.1K 319 79
                                    

Misa membuka kedua matanya yang kelelahan. Hal pertama yang ia lihat pagi ini adalah kekasihnya. Mark Lianantha masih terlelap sambil memeluk erat tubuhnya.

Senyum di bibir Misa mengembang. Ia usap pipi tirus itu dan melayangkan beberapa kecupan di hidung mancungnya, "sayang, bangun!"

Mark menggeleng, dia masih ingin tidur sambil memeluk kekasihnya. Bahkan sekarang Mark mengubah posisinya, menyamankan kepalanya di bagian dada si manis.

Misa mengusap perlahan surai hitam yang berantakan itu. Mengecupnya beberapa kali, "udah jam segini, nanti telat ke kantor lho sayang?"

Iya, di hari Jumat dan Sabtu Mark akan pergi ke kantor untuk bekerja. Jadi jadwal lelaki itu Senin sampai Kamis kuliah dan Jumat sampai Sabtu bekerja. Itu adalah kesepakatan yang diri lelaki itu dan Ayahnya ambil apabila ia ingin melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan.

Mark membuka matanya yang kelelahan, menggosoknya dengan punggung tangan. Bibir lelaki itu ia cebikkan, dia masih mengantuk sekali sekarang.

"Sayang, ayo bangun." Lagi, Misa tidak lelah untuk membangunkan Mark. Misa hanya tidak ingin kekasihnya terlambat pergi ke kantor.

Mark bangun dari posisi tidurnya, ia duduk sambil menatap kekasihnya. Rambutnya yang super berantakan bikin Misa terkikik geli melihatnya. Misa ikut mengubah posisinya menjadi duduk. Merapikan surai hitam Mark yang berantakan tadi.

Mark majuin bibirnya, dia ingin minta morning kiss dari Misanya.

Misa kecup bibir Mark sekali lalu menangkup pipi tirus itu, "ayo bangun, mandi! Aku siapin sarapan." Mark mengangguk, mau tidak mau dia bangun, mengambil handuknya dan berjalan menunju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Emang Misa sama Mark ini punya stok baju masing-masing di rumah masing-masing pula. Jadi kalau mereka menginap di rumah satu sama lain, tidak akan kerepotan.

Misa tersenyum, selanjutnya memilih untuk beranjak dari kasur dan turun kebawah. Menyiapkan sarapan untuk Ayah, Bunda, Mark dan dirinya.

🎭🎭🎭

Sarapan baru saja selesai ia buat. Tepat di saat Mark turun dari tangga atas dengan kemeja kantor serta tas kantor dan jasnya yang ia pegang di satu tangan. Rambut Mark masih berantakan karena seperti biasa dia ingin Misa yang rapikan.

"Pagi Ayah, Pagi Bunda." Sapa Mark pada Ayah dan Bunda yang lagi duduk di kursi ruang keluarga. Bunda akhir-akhir ini suka merajut dan Ayah masih seperti biasanya membaca koran di pagi hari.

"Pagi Mark." Sapa Bunda dan Ayah secara bersamaan. Mark berjalan ke dapur dan liatin Misa berjongkok di pojok dapur lagi main sama kucing yang Mark berikan padanya tiga bulan yang lalu. Misa bilang dia ingin pelihara anak kucing, jadi Mark berikan apa yang gadisnya mau.

Mark ikut berjongkok, mengusap bulu kucing itu sayang. Setelahnya mengusap rambut Misa dengan tangannya yang bersih. Misa menoleh, mengecup pipi Mark sayang, "udah selesai? Yuk sarapan." Ajak Misa.

Mark sama Misa bangun dari posisi jongkok mereka. Mark melingkarkan tangannya di pinggang Misa, mengecup bibir itu penuh cinta, "kamu suka banget anak kucing?"

Misa mengangguk cepat, "iya, anak kucing lucu sekali. Dia mirip kamu. Matanya berbinar!" Mark terkekeh mendengar ucapan Misa yang terlampau polos itu.

"Kamu mau ngga anak yang bener-bener mirip aku sama kamu?" Misa memiringkan kepalanya, bingung dengan ucapan Mark, "nikah sama aku yuk."

"Hing?"

Mark kembali terkekeh. Ia peluk erat tubuh Misa dan mengecupi leher jenjangnya beberapa kali. Misa menutup kedua matanya. Dia sangat suka semua skinship yang mereka berdua lakukan.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang