Pandora Box [✔]

49

"Kita ke kamar ya?" Mark pelan-pelan gendong Misa ala baby koala. Misa ngga bisa terlalu nempel sama Mark, perutnya menghalangi. Jadi Misa cuma mempererat pelukannya di leher lelaki itu, tidak ingin terlalu jauh.

Mark pelan-pelan nidurin tubuh Misa di atas kasur, sekarang posisinya Mark menatap Misa dari atas. Misa tidak mau melepaskan pelukan di lehernya.

"Sayang?"

"Jangan dilepas," Misa masih saja sesenggukan. Gadisnya pasti merasa sangat sedih karena bertemu dengan orang yang mematahkan hatinya. Mark jujur jadi ikutan sedih.

"Aku ngga akan kemana-mana, babe. Disini aja, sama kamu." Mark berusaha kasi Misa pengertian, lelaki itu berbicara lembut tepat di telinga si manis. Mark harus selalu membangun kepercayaan Misa pada dirinya.

Mark berhasil memundurkan badannya waktu Misa mengendurkan pelukan di lehernya. Keduanya saling pandang. Saling menatap manik mata masing-masing. Saling tenggelam di dalamnya.

Mark mengecup perlahan bibir Misa, "aku kesini buat cium kamu, kan?"

"Eum, lagi."

Cup.

"Lagi."

Cup.

"Lagi."

Cup.

"Laㅡ" bahkan sebelum Misa menyelesaikan kata-katanya, Mark melumat bibir itu. Bibir yang selalu jadi candunya Mark. Lelaki itu mengukung si manis, menggunakan lututnya sebagai tumpuan agar perut gadisnya tidak tertekan.

Misa perhatiin wajahnya Mark. Mata Mark yang tertutup, menikmati ciuman Mereka. Mark memang sangat lihai dalam hal berciuman walaupun lelaki itu tidak banyak berlatih dan hanya pernah menciumnya.

Mark adalah seorang good kisser.

Tangannya Misa mengusap punggung lelaki itu, ingin Mark tenang ketika merasakan Mark mulai sedikit rakus dalam melakukan ciuman itu. Tidak ada yang akan mencuri Misa dari Mark, jadi Mark tidak perlu khawatir.

Mark melepaskan ciuman mereka ketika merasakan tangan si manis menarik rambutnya. Itu adalah tanda kalau Misa mulai kehabisan nafas.

"Mark.." pipi gembil itu memerah sempurna. Sudah tiga kali terjadi dan Misa masih saja semalu ini ketika Mark yang melakukannya.

"I love you. I love you so much." Dan Mark akan selalu memberikan kalimat cinta setelah menghabiskan waktu menyenangkan dengan si manis.

Misa mengangguk, mengecup hidung mancung lelaki itu, "i love you too~"

🎭🎭🎭

"Mi," Mark ngusap rambutnya Misa waktu dia lihat ada pesan masuk di ponsel gadisnya. Misa sejak tadi hanya menyamankan dirinya di dada lelaki itu dan tidak membiarkan Mark menjauhinya sedikitpun.

"Eum?" Misa mengangkat kepalanya, menatap Mark yang kini balik menatapnya, "ada pesan masuk di ponselmu."

Misa menggeleng, tidak ingin membuka pesan itu. Lanjut membenamkan wajahnya di perpotongan leher Mark dan menghirup aroma lelaki itu.

"Sayang, ayo di baca. Nanti penting lho?"

"Kamu aja yang baca, aku dengerin." Misa menciumi rahang tegas milik Mark. Mark tersenyum, mengecup kening Misa sayang, "tapi itu privasi kamu."

"Kamu aja selalu ngasi aku buat buka hape kamu kapan aja, masa kamu buka hape aku ngga boleh?" Misa menggesekkan pipinya pada dada lelaki itu.

Lagi-lagi Mark tersenyum. Jadi dirinya tentu saja sangatlah spesial di mata si manis kan? Ah, rasanya sangat senang sekali.

"Iya sayang, aku buka ya." Mark berdiri ambil ponsel Misa, terus dia baca pesan yang baru masuk itu. Dari Doyoung, dan lagi-lagi isinya minta maaf. Misa selalu membaca pesan-pesan Doyoung, hanya saja untuk membalasnya, gadisnya tidak pernah.

"Mas Doy,"

"Ngga udah dibalas. Markie ayo bubu, Mimi ngantuk!" Mark langsung senyum waktu denger Misa manja ke dia kayak gitu. Lelaki itu reflek matiin ponsel Misa dan naik kembali ke atas kasur. Memeluk si manis erat.

"Tidur," tangan Mark mengusap perut si manis. Misa tidur terlentang sedangkan Mark tidur menyamping sambil menghadap si manis. Tangan kiri Misa mengusap pipi tirus Mark sedangkan tangan kiri Mark mengusap perut si manis.

Dan begitulah mereka menghabiskan siang mereka, tidur bersama.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌kalian bosen ngga sih kalo cerita ini lebih banyak berisi keuwuan markmisa? Bakal ada sih saatnya sama Doyoung, tapi sekarang aku lagi fokus membangun chemistry antara Mark sama Misa hshs.
recnjwin
7 April 2020.