Setelah pindah di tempat kost yang diinginkan mami Capirco sering di datangi banyak laki-laki yang hanya mencari bapaknya, sedangkan bapaknya tidak tinggal disitu. Dan anehnya ada yang mau kasih pekerjaan dengan hasil yang lebih.
Berangkat sekolah Capirco seperti biasanya berjalan kaki, nampak dari kejauhan sahabatnya bernama Fannya sudah menunggu di depan gerbang. Dia terlihat gelisah dan tentunya tanpa pikir panjang memberikan sebuah kotak.
"Pirco, ini aku kasih kado nanti kamu kasih ya ke Tegar."
"Emang ini apa?"
"Ini buat dia, jangan kamu lihat. Dan bilang dari orang yang dia sayang."
"Baik nanti ke kantin ketemu dia bakalan aku kasih."
"Jangan nanti, dia udah ada di kantin."
"Iya, aku kasih sekarang setelah naruh tas."
"Gak usah langsung aja, tas aku bawa."
Caprico yang menuju ke kantin malah justru hampir terjatuh dan ditolong Rachel mantan kekasih Fannya. Tegar yang datang langsung menyaut "Cie yang barengan." Rachel yang melepas membuat dia langsung pergi.
"Sialan kau mas, ini ada kado buat kamu."
"Aku?"
"Makasih hehe, tumben ada yang kasih."
"Iya ini dari orang yang kamu sayang."
"Siapa?"
"Lah siapa yang kamu sayang, beruh."
"Oh iya aku mau ngomong sama kamu nanti pulang sekolah ya di belakang."
"Kenapa gak sekarang?"
"Nanti aja."
"Sekarang aja."
"Nanti aja."
"Sekarang mas."
"Nanti dik."
"Sekarang."
"Tahu ah gak jadi."
"Iya canda, nanti aja hehe."
"Ya dah aku mau beli rokok di luar dulu."
"Tapi kadonya dibawa ya, da...."
Wajah Capirco yang terlihat cemburu tidak membuat curiga Tegar, dan ketika hendak masuk ke kelas Fannya langsung menagih banyak pertanyaan. Dwi yang juga sahabatnya bersama Dita tertawa meledek akan Capirco dan Fannya yang terjerat cinta.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask and Two Sides
RandomApa kalian tahu bahwa seorang penulis itu tidak hanya mengandalkan imajinasinya? Atau mengapa seorang bisa menulis meski tidak mengandalkan imajinasinya? Dan lalu kapan kita bisa dikatakan sebagai penulis? Semua jawaban itu ada, sebuah imajinasi bis...