Part 66

27 6 1
                                    

Hari pagi pertama perjalanan hidup tanpa kehadiran Tegar, mungkin ini terasa mudah bagi Capirco yang menjalani tanpa ada sekeliling yang menolongnya bukan bermaksud untuk menolak namun tidak ingin menyusahkan.

Kali ini beberapa uang mengenai pembayaran ujian telah diberitahukan baik dari kelas A sampai F, tentunya Capirco tidak ingin jika dia gagal dalam sekolah. Usahanya dari belajar berjalan memang belum begitu sempurna, langkah kakinya masih terpincah dan dengan sedikit membungkuk.

"Aku harus bisa melewati ini semua, tak lama aku akan mengenakan putih abu-abu dan perjalanan awal untuk masa depan akan dimulai. Semoga aku bisa terus sekolah hingga aku bisa mewujudkan cita-citaku menjadi seorang dokter spesialis kanker, dan semoga kali ini ibu dan bapak tidak mengekangku lagi."

Usahanya ini dikerahkan begitu banyak termasuk bekerja di semua tempat, namun tetap karakter Fannya yang membuat rusuh selalu membuat geleng-geleng kepala. Dengan memiliki uang orang tua yang banyak, ia bisa membeli harga diri juragan sembako untuk memecat Capirco.

"Lo mau duit?" Fannya yang mengibas-ngibaskan beberapa uang buat dijadikan kipas.

"Mau, apapun akan aku lakukan."

"Baik, gue minta lo pecat anak kecil itu yang bernama Capirco. Alasan saja tidak mau terima karyawan dibawah umur seperti dia." Fannya yang menunjuk ke arah Capirco sembari memberikan uang lima juta rupiah, lalu pergi.

Juragan sembako itu langsung menuruti kemauan Fannya dan mendatangi Capirco yang angkat-angkat ke kardus menuju ruangan atas, sebenarnya rasa berat itu terganggu. Namun dengan kepolosan semuanya berbeda.

"Kamu udah gak bisa kerja disini lagi."

"Kenapa pak? Apa salah saya?"

"Kamu tidak bersalah, hanya saja disini tidak ingin nanti digrebek polisi karena mengerjakan karyawan dibawah umur."

"Saya mohon pak, ini untuk sekolah bukan untuk lainnya."

"Maaf, silakan pergi dari sini. Besok, kamu kerja saja di tempat lain milik teman saya."

"Ya sudah terima kasih pak, saya permisi."

"Sebentar, ini upahmu hari ini dan uang lembur buat bonus saja tadi kamu tidak ikut beristirahat sama yang lainnya."

"Baik pak, sekali lagi terima kasih."

(Bersambung)


Mask and Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang