Part 46

27 6 2
                                    

Hampir satu tahun dia sepi pelanggan, dan bahkan harus bekerja angkat-angkat beras di pabrik memang gajinya tidak seberapa namun semangatnya terus berjuang walau untuk menyambung kehidupannya.

Kala itu pekerja sudah pulang semuanya, hanya Capirco seorang yang masih bekerja. Ibu bos sudah pulang duluan, dan karena Capirco dipercayai gudang dia diminta untuk menghandle. Mungkin nasib baik masih berpihak, tetapi anak bos tersebut tidak suka dengan adanya Capirco karena sering mengetahui bahwa terkadang ada manipulasi keuangan.

Capirco yang mengetahui akan hal itu tentunya mengadu dengan ibu bos, tetapi ibu bos tidak mudah begitu percaya akan yang terjadi alhasil anaknya juga akan membantu menghandle untuk membantu. 

Waktu malam, Capirco bekerja karena pagi hingga siang bahkan sore harus sekolah. Dia yang sendirian di gudang tiba-tiba ada tiga anak laki-laki melecehkannya, kali ini ia melawan dan berusaha teriak namun sayang tiba-tiba anak ibu bos itu datang dan mengambil alih kendali.

"Biarkan anak ini menjadi bagianku, pasti sunggu lezat."

Dua hari dia disekap di gudang lama, tak ada yang berani ke gudang lama karena kondisinya yang sudah buruk dan terlebih terdengar mitos bahwa ada pekerja pabrik yang meninggal saat menyelep padi menjadi beras.

Setelah dua hari Capirco dibebaskan dengan beberapa syarat telah diujar anak ibu bos itu, dengan bercucuran air mata dia naik motor ojek yang mengantarnya ke kost. Tak lama setelah itu dia masuk lalu menangis akan apa yang terjadi.

Tiga bulan bukanlah hari lambat baginya, ketika ia hendak memberikan surprise  ke Tegar ternyata Tegar lebih dulu memberikan kado berwarna batik coklat. Pribadi Capirco tentunya terkejut, dan bahkan Dwi juga.

Baru kali ini Tegar memberikan keromantisan, dan tepat dimana enam bulan jadian mereka. Namun tiba-tiba hal tanya itu terjadi, Capirco yang pusing dan mual-mual mendapatkan ejekan dari Fannya.

"Nah itu, jangan-jangan dia hamil." Gelagat tawa Fannya dan Dita yang menggoyangkan bibirnya.

"Iya kali ya, kan sekarang dia gak cuma pacar satu tapi satu kampung hahah...."

"Jaga ya omongan kamu." Tegar yang tiba-tiba membela, datanglah Dwi.

"Ada apa sih?"

"Itu sahabat lo lagi hamil, haha." Cetus Dita.

"Kalian itu ya gak tahu malu, ganggu hubungan orang."

"Udah-udah, aku gak mau kalian berantem. Aku hanya masuk angin aja kok."

Mereka semuanya bubar dan hanya Capirco yang menuju ke kamar mandi sekolah, ia sedang berpikir akan apa yang terjadi kepadanya. Dan ia memberanikan diri untuk mencari semua informasi yang ada melalui buku perpustakaan maupun internet.

(Bersambung)


Mask and Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang