Semenjak kejadian tersebut hari Capirco merasa terganggu, bahkan ketika pemilihan kelompok dia nampak melamun. Guru yang melihat anak didiknya seperti itu langsung dibentak dikira tidak menghargainya.
Dwi sahabatnya mendengarkan segala cerita namun ia juga tidak mempercayainya, tak ada jalan lain hanya sebuah diary yang dikemas sesuai mata batinnya itu. Perlahan tapi pasti semuanya telah terkemas, namun tiba-tiba malam yang sedang berlatih untuk drama ujian praktek terganggu.
"Siapa sih, malam-malam begini datang." Capirco yang keluar melihat sekeliling tak juga ada orang yang nampak lalu lalang, semua nampak sepi. Ia kembali masuk dan membaringkan diri, tiba-tiba saja ada bunga mawar di kasurnya. Dia nampak biasa akan teror tersebut, kembali terdengar suara ketukan pintu sangat keras berganti di kamar mandi.
Dengan memberanikan diri ia menuju ke kamar mandi yang penuh dengan buih darah, bahkan sekitaran telah dipenuhi akan bunga mawar merah. Capirco yang kembali tak memedulikan tersebut justru berangsur-angsur dirinya diganggu hingga pagi tiba. Rasa kantuk yang sangat luar biasa ditahan untuk menerima pemberitahuan ujian praktek bahasa indonesia yang tiga hari kedepan dijadwalkan sekarang adalah ujian praktek biologi.
Semua murid diminta untuk mengalisa semua yang ada disekitar, namun ketika Capirco hendak mengambil buku di perpustakaan kembali melihat bunga mawar merah. "Sepertinya ada yang tidak suka akan kehadiranku, tapi please jangan ganggu aku. Siapapun kamu." Dia yang kesal mengurungkan niat dan kembali ke kelas hanya mengambilkan tas gurunya saja.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask and Two Sides
عشوائيApa kalian tahu bahwa seorang penulis itu tidak hanya mengandalkan imajinasinya? Atau mengapa seorang bisa menulis meski tidak mengandalkan imajinasinya? Dan lalu kapan kita bisa dikatakan sebagai penulis? Semua jawaban itu ada, sebuah imajinasi bis...