Sebuah rasa itu terus bersarang dalam diri Capirco, bahkan ketika ujian nasional bahasa inggris dia terlihat nampak sangat gelisah berulang kali memberikan informasi kepada Dwi melalui surat di kertas tidak juga direspon.
Alih-alih dalam kesempatan Fannya kembali berulah untuk hal itu, dia juga tidak melewatkan seolah membuat kunci jawaban di kertas lalu melemparnya terhadap Dwi "Kali ini kamu akan kalah Capirco, aku akan mengerjaimu habis-habisan dan siapa tahu pengawas geram terhadapmu, dan yang pasti kamu tidak akan diperbolehkan untuk ikut ujian nasional sekaligus bakalan tidak lulus."
'Est... est....' suara orang berdesis menyelinap di telinga Fannya, dia nampak melihat sekeliling namun teman-temannya pada sibuk mengerjakan dan melihat kertas soal masing-masing "Ah, mungkin perasaanku saja. Mana mungkin pagi buta begini ada setan, yang ada aku kesambet kalau nemu itu setan."
'Est.... est... est....' suara itu semakin keras di telinga Fannya dan berulang kali mengganggu aksi nakalnya itu, namun tidak pernah menyurutkan untuk menjatuhkan Capirco sedikitpun. Tetapi ketika ia melempar ke arah Capirco yang di depan malah justru menuju ke tempat pengawas yang singgah.
"Milik siapa ini?" Semua murid langsung melihat menuju ke pengawas, tak ada satupun yang memberikan sebuah respon hanya terdiam membisu.
"Baik, kali ini saya maafkan. Jika sekali lagi ketahuan ada salah satu yang memakai ini atau membuang ini tidak segan-segan dapat hukuman dari saya."
"Sialan, kenapa juga harus kena pengawas sih. Dasar setan, beraninya kau menggangguku. Pokoknya aku harus berhasil menyingkirkan Capirco, aku tidak rela jika dia lulus mendapatkan nilai terbaik dan aku tidak iklhas jika dia lebih sukses dibandingkan aku secara anak miskin harus dibawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask and Two Sides
RandomApa kalian tahu bahwa seorang penulis itu tidak hanya mengandalkan imajinasinya? Atau mengapa seorang bisa menulis meski tidak mengandalkan imajinasinya? Dan lalu kapan kita bisa dikatakan sebagai penulis? Semua jawaban itu ada, sebuah imajinasi bis...