Capirco yang mencari tahu dari berbagai sumber belum seratus persen yakin dan akhirnya ia mencoba sepulang sekolah membeli alat tes kehamilan di apotek, penjaga apotek saling siku menyiku dan mempertanyakan "Tespack buat siapa dik?" hal tersebut tentunya ditutupi Capirco dan menjawab "Buat ibu, saya diminta untuk beli ini."
Dengan bergegas dia pulang ke kost dan nampaknya mual begitu hebat, tak khayal jika dirinya merasakan keanehan pada tubuhnya. Semenjak tiga bulan terakhir dia nampak lebih segar dibandingkan sebelumnya, dan hal tersebut juga tak terlepas akan kurangnya gairah aktivitas.
Minggu pagi tak ada aktivitas yang harus ia kerjakan, waktu dimana melepas lelah bekerja dan belajar. Pukul 04.00 pagi waktu bangun pagi, mual itu semakin menjadi-jadi. Bahkan ketika Capirco melihat kalender sudah tiga bulan lebih dua minggu haid tidak datang.
"Apa mungkin ya aku terlambat? Ah mungkin karena telalu banyak pikiran saja." Capirco yang merasakan mual dan pusing terus menerus akhirnya meniatkan diri mau tidak mau, dia mencoba tes.
Sembari menunggu dia mencuci baju dan menjemurnya, selepas akan hal itu tiba-tiba menyeletuk "Kok tiba-tiba pengen buah duku ya, aneh." Capirco yang pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan setiap harinya tak lupa juga membeli buah duku.
Tiga puluh menit telah berselang, setelah semua pekerjaan selesai dia mencoba melihat hasil tespack. Capirco awalnya tidak mengerti mengenai dua garis atau satu garis, dan mencoba membaca ulang kemasan yang menjelaskan hasilnya itu.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask and Two Sides
RandomApa kalian tahu bahwa seorang penulis itu tidak hanya mengandalkan imajinasinya? Atau mengapa seorang bisa menulis meski tidak mengandalkan imajinasinya? Dan lalu kapan kita bisa dikatakan sebagai penulis? Semua jawaban itu ada, sebuah imajinasi bis...