Ketika hendak masuk dalam kost, tiba-tiba saja Dita datang menghampiri. Tanpa ragu-ragu langsung menawari kerja sama, tetapi Capirco enggan mengikuti keinginan sahabatnya yang mungkin saja bisa membahayakan nyawanya.
Dita yang pergi dan Capirco masuk kamar langsung berbaring, ia memandangi cincin tunangan bersama Tegar "Tapi aku gak boleh juga berlebihan, apalagi status aku masih seorang pelajar sekolah."
Dwi : Pagi, kamu udah pulang ya Pirco?
Capirco : Udah kok tadi
Dwi : Kamu jangan lupa minum obat dan jangan lakuin hal itu lagi
Capirco : Iya, makasih udah diingatkan
Dwi : Mas Tegar kan yang jemput tadi, soalnya tadi cegah aku jemput
Capirco yang lama menjawab pertanyaan, yang sebenarnya Tegar berpelukan dan bermesra dengan Fannya di taman. Dwi yang iseng, membuat latah dan mereka tertawa bersama karena latah Capirco.
Capirco : Iya, tadi aku dijemput mas Tegar
Dwi : Ya udah, kamu istirahat dan jangan banyak pikiran. Aku gak mau dengar berita kalau kamu ke rumah sakit gara-gara cara kamu bunuh diri.
Capirco : Iya
Telpon yang sudah terputus dan Capirco yang memejamkan mata ada seorang perempuan tua datang ke kost memberikan berbagai punjungan, pikir Capirco ibu itu salah alamat dan bukan Capirco yang dituju.
"Maaf nak mengganggu, ini ada punjungan buah dan beras buat kamu." Sembari menaruh beras di bawah dekat pintu.
"Ibu ini siapa? Perasaan saya pendatang baru, kenapa diberi begini?"
"Iya karena itu ibu berikan, ya sudah ibu pergi dulu."
Capirco yang hendak mengikuti perempuan tua tiba-tiba ada anak kecil kembar datang menghampirinya dengan membawa seikat bunga dan parcel coklat yang begitu banyak. Hal itu membuat dia semakin bertanya-tanya.
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask and Two Sides
SonstigesApa kalian tahu bahwa seorang penulis itu tidak hanya mengandalkan imajinasinya? Atau mengapa seorang bisa menulis meski tidak mengandalkan imajinasinya? Dan lalu kapan kita bisa dikatakan sebagai penulis? Semua jawaban itu ada, sebuah imajinasi bis...