Di hari yang sama..
Semuanya sangat berbeda. Hampir seharian ini Hangyul tidak keluar dari kamar. Badannya diukur setelah ia menghabiskan sarapannya, dan beberapa jam kemudian banyak pakaian dibawa masuk dan ditaruh pada lemari oleh omega lain yang ternyata adalah pelayan.
Hangyul terkejut. Ia diperlakukan dengan baik disini. Makan siang serta camilan dibawakan ke kamar. Bahkan saat ingin mandi pun seorang pelayan ikut masuk, hampir memandikannya.
Hangyul tentu menolaknya. Rasanya aneh, dia terbiasa melakukan semuanya sendirian. Dimandikan rasanya terlalu menyeramkan, walau pelayannya juga omega. Tapi tetap saja, itu berlebihan.
Sendirian dikamar dan tidak melakukan apa apa memang membosankan. Hangyul terbiasa bergerak setiap saat. Bekerja keras sampai mentari tenggelam. Ia tidak diperbolehkan keluar, jadi yang ia bisa lakukan untuk menghilangkan kebosanannya adalah dengan tidur.
🌹🌹
Lucu sekali. Melihatnya yang terbungkus selimut tebal, seperti gumpalan kapas. Matenya begitu menggemaskan ketika tidur. Bibirnya yang menekuk serta rambutnya yang mencuat kemana-mana.
Pipinya yang terlihat menggembung, lucu sekali. Ingin Seungyoun gigit rasanya. Pasti dia kebosanan dikamar sampai memutuskan untuk tidur.
Seungyoun mendekat, ingin melihatnya dari dekat. Namun terdapat kerutan pada keningnya. Apa dia bermimpi buruk? Jemarinya terulur utuk mengusap kerutan pada keningnya.
"Jangan.." lirihnya
Seungyoun beralih mengusap kepalanya, mungkin prianya akan lebih tenang.
"BUNDA!!" Teriakan disusuli dengan kedua mata yang langsung terbuka, meraup oksigen sebanyak-banyaknyaㅡ seakan dia baru saja lari. Matanya bergerak gelisah, dan ketika kedua mata itu menatapnya balik, tangisnya langsung pecah.
Seungyoun segera menariknya ke dalam pelukan. Ia memang belum mengerti, namun pasti sangat sulit untuk prianya. Melihatnya terbangun karena mimpi buruk. Hidupnya pasti sangat sulit.
"Tidak apa, Hangyul. Aku disini"
"Hah.. aㅡaku,"
"Are you okay?"
"I guess i'm not"
"Its okay, i'm here mate"
Seungyoun berharap Hangyul bisa lebih tenang dengan pelukan yang diberikannya.
Sementara Hangyul semakin lama semakin tenang. Feromon Seungyoun mampu menenangkan hatinya yang kacau. Keraguan dalam hatinya mulai hilang.
Mungkin memang benar, kalau Pangeran Seungyoun adalah matenya.
"Bersiaplah, pakai pakaian yang disiapkan oleh para pelayan. Aku akan menjemputmu tiga puluh menit lagi"
"Tunggu. Kita akan kemana?"
"Hanya makan malam, mate"
"Ugh, okay"
Seungyoun melangkah keluar kamar. Dan pada menit selanjutnya, Hangyul mulai di dandani oleh para pelayan. Dipakaikan baju berbahan sutra terbaik dan sedikit di poles make up.
Seungyoun benar-benar menjemputnya dalam tiga puluh menit. Tampak menawan dengan pakaian kerajaannya yang berwarna hitam.
"Ayo, kau bisa memandangiku sepuasnya nanti"
"Uh? Apa? Aku tidak"
"Aku melihatnya, Hangyul. Tidak apa, kau bisa memandangiku selama yang kau mau. I'm yours"
Hangyul kalah telak dan tidak bisa membantah. Ia membiarkan tangan mereka saling bertautan sembari menyusuri istana yang luas. Hangyul memilih untuk memperhatikan sekitar, sekalian tidak ingin wajahnya yang sudah merah dilihat oleh seseorang disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the lone wolf 🌹 seungyul [✔]
Fanfictionini tentang Hangyul dan kesendiriannya. ditolak dimanapun karena dianggap sebagai pembawa sial. ini tentang Hangyul dan perjalanannya menemukan soulmatenya. ini tentang Hangyul dan perjuangannya. abo. ⚠mpreg ⚠bxb