Dua minggu kemudian, Hangyul harus pergi untuk sementara, kembali ke kerajaannya untuk melantik Jinhyuk sebagai raja lagi. Juga memberi tahukan kakaknya, Jaehyun, kalau ia akan tinggal bersama Seungyoun.
Seungyoun pun mengizinkan. Toh dirinya juga ikut serta menemani Hangyul dan Dohyon.
Surat permohonan untuk diizinkan belajar pun dikirimkan ke belahan dunia lain, melalui orang suruhan Seungyoun yang terpercaya. Seungyoun jelas tidak akan mengizinkan Hangyul untuk mengirimnya secara langsung. Perjalanan yang mungkin bisa memakan waktu satu bulan lebih.
Perjalanan selama dua belas hari mereka tempuh. Gelak tawa selalu terdengar dari bibir Dohyon. Mereka bertiga layaknya keluarga yang sedang bertamasya.
Hangyul kembali dengan semua prajuritnya. Juga Seungyoun yang membawa pasukan terbaiknya untuk ikut.
Selama perjalanan yang panjang ini Seungyoun terpikirkan, bagaimana kuat dan hebatnya Hangyul harus melalui perjalanan panjang dengan medan yang cukup sulit saat tengah mengandung.
Hangyulnya hebat sekali. Bisa bertahan selama perjalanan dua belas hari dalam keadaan mengandung. Pun harus tidur di kereta kuda yang tidak nyaman, dengan perut buncitnya yang perlu perhatian lebih.
Salah sedikit saja atau perut Hangyul terbentur dengan keras, mungkin Dohyon tidak akan ada disini. Hangyulnya pasti bekerja keras dalam menjaga buah hati mereka.
Merasa ditatap intens oleh Seungyoun, Hangyul memutuskan untuk bertanya. Agak risih ditatap sebegitu intensnya oleh Seungyoun.
"Kenapa?" tanya Hangyul
"Bukan apa apa. Hanya saja, kamu hebat bisa melewati perjalanan sejauh ini dengan Dohyon yang masih dalam kandunganmu"
"Aku dibantu oleh kakakku dan matenya. Mereka memastikan agar aku baik baik saja. Aku juga memastikan agar kandunganku tidak terbentur, aku begitu menyayanginya sejak ia hadir"
"Aku dapat melihatnya, kau begitu menyayangi Dohyon. Semuanya terlihat jelas dari sikapmu kepadanya"
"Maksudmu bagaimana?"
"Kata Dohyon, kamu sangat protektif padanya. Kamu juga tidak membiarkannya berkeliaran sendirian di kastilmu. Itu senua kau lakukan agar ia jauh dari bahaya. Namun di Shire, kamu membiarkannya berkeliaran dengan bebas"
"Aku percaya kamu akan menjaganya walau aku tidak mengatakan sesuatu. Toh kamu pasti meminta semua orang untuk menjaganya dimanapun ia berada"
"Well, Dohyon itu kan putraku" ucap Seungyoun
"Hngg~?" Yang jadi objek pembicaraan menatap bingung dua orang dewasa disampingnya.
"Papa sama Paman Seungyoun sedang membicarakan apa?" tanya Dohyon
"Bukan apa apa sayang" jawab Hangyul
"Tapi tadi Dodo dengar Paman Seungyoun bilang kalau Dodo itu putranya"
"Tapi, Dodo memangnya mau jadi anak dari Paman Seungyoun??" tanya Seungyoun
"Mau!! Tapi, aku sudah ada Papa, masa Paman Seungyoun jadi Papa juga?"
"Bagaimana jika Paman jadi Papimu? Jadi, Dodo punya Papa dan juga Papi"
"Papi?? DODO MAU PUNYA PAPI!! PAMAN SEUNGYOUN SEKARANG JADI PAPI DODO!!"
Dohyon berteriak, dan menubruk tubuh Seungyoun untuk dipeluk. Seungyoun bahagia, akhirnya ia bisa dipanggil Papi oleh putranya sendiri.
Sementara Hangyul ikut bahagia, tidak menyangka kalau Dohyon akan menerima Seungyoun secepat ini dan memanggilnya dengan sebutan Papi. Ini yang Hangyul inginkan sejak lama. Dan akhirnya terwujud juga.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
SELAMAT TANGGAL 22 SAYANG~
Yak gimana, sudah manis belum?? Hahaha seperti janjiku aku bikin chapter ini manis. Akhirnya Seungyoun dipanggil papi!! Yeayy lengkap sudah keluarga ini!! Adakah disini yang mau mereka nambah anggota keluarga??? Misalnya Dodo punya adik??
KAMU SEDANG MEMBACA
the lone wolf 🌹 seungyul [✔]
Fanfictionini tentang Hangyul dan kesendiriannya. ditolak dimanapun karena dianggap sebagai pembawa sial. ini tentang Hangyul dan perjalanannya menemukan soulmatenya. ini tentang Hangyul dan perjuangannya. abo. ⚠mpreg ⚠bxb