lone wolf; 19

1.3K 196 21
                                    

Hangyul melangkah riang setelah menghabiskan waktunya, berlatih pedang dengan bertarung. Hangyul juga senang, telah bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu.

Seperti ucapan dia, Hangyul ingin menemui tabib istana. Belakangan ini juga aneh, badannya serasa remuk. Mungkin karena ia dilarang melakukan kegiatan apapun yang melelahkan.

"Kau melanggar" ucap Seungyoun, yang berjarak beberapa meter di hadapannya

"Aishh menyebalkan"

Hangyul memilih untuk abai, berjalan sesukanya. Namun malah dicegat.

"Kau berlatih tanpa izin dariku"

"Aku tidak butuh izinmu, Seungyoun. Ini diriku, tubuhku, kau tidak berhak untuk mengaturku"

"Aku berhak! Aku pemilik tubuhmu"

"Pemilik? Kau? Ini tubuhku! Hak milikku! Walaupun kau yang ditakdirkan untukku, namun kau tidak bisa memiliki tubuhku"

Hangyul memilih untuk pergi. Namun tiba-tiba, dadanya sesak. Hangyul menunduk, meremat bagian dadanya yang terasa begitu menyakitkan.

"Akh.. sakitth" rintih Hangyul

"Hangyul! Bertahanlah"

Seungyoun langsung membawa Hangyul ke kamarnya, memanggil tabib istana untuk segera memeriksa Hangyul.

🌹🌹

Seungyoun benar-benar khawatir, Hangyul yang terlihat begitu kesakitan. Jika Hangyul memiliki penyakit, atau sesuatu terjadi, maka, Seungyoun tidak akan mengampuninya.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Seungyoun pada tabib

"Dia baik-baik saja, hanya sedikit tertekan dan mungkin kelelahan. Tubuhnya mungkin terkejut, ku dengar dia baru saja selesai berlatih, sedangkan selama disini dia tidak pernah melakukan hal yang berat" jawab sang tabib

"Syukurlah"

"Namun pangeran, anda harus lebih hati-hati. Jaga Tuan Hangyul dengan baik, sesuatu mungkin akan terjadi, firasatku buruk"

"Terima kasih atas saranmu, aku akan melakukannya"

"Satu lagi, Pangeran"

"Apa itu?"

"Selamat. Anda akan segera memiliki keturunan"

"Apa!?"

"Saya permisi dulu"

Seungyoun masih terkejut. Ia menatap Hangyul dengan pandangan yang sulit diartikan. Lalu tersadar, ini mungkin salah satu faktor Hangyul jadi kelelahan.

Apakah Hangyul tidak menyadarinya? Kalau dirinya tengah mengandung anak mereka dan malah berlatih pedang?

"Pangeran, ada yang bisa saya bantu?" tanya Seungwoo yang dipanggil ke kamarnya

"Jelaskan. Apa yang dilakukannya dengan Hangyul?"

"Dia menawarkan diri untuk bertarung dengan Hangyul. Hangyul menang, mereka terlibat percakapan serius. Saat aku melewatinya, aku dengar Hangyul memanggilnya kakak"

"Siapa? Siapa orang itu"

"Kolonel Jung. Jung Jaehyun"

"Panggil dia ke ruanganku. Awasi seluruh gerak-geriknya. Jangan biarkan dia mendekati Hangyul. Laporkan kepadaku, rutin"

"Baik, Pangeran. Akan aku lakukan"

"Dan juga, jaga kamarku dengan baik. Panggil Wooseok kesini untuk menemani Hangyul. Setelah itu kau boleh pergi"

"Baiklah"

Seungyoun menatap Hangyul, marah, khawatir, semua jadi satu. Tidak akan ia biarkan, siapapun mendekati, mempengaruhi, bahkan mengambil Hangyul dari genggamannya.

Termasuk Kolonel Jung. Apapun yang direncanakannya, Seungyoun akan memgetahuinya. Ia akan menghukum siapapun, termasuk prajuritnya sendiri.

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang