lone wolf; 10

1.8K 268 20
                                    

Hangyul mendiamkan Seungyoun, termasuk hanya makan sedikit walau ditatap tajam. Hangyul tersinggung. Memangnya tubuhnya begitu berbeda dengan omega lainnya?

Seungyoun menyebutnya lebih berisi, lebih padat dan lebih gemuk walau tidak lewat lisan. Hangyul mendengarkannya lewat pikiran mereka yang terhubung.

Jahat sekali. Berfikir macam-macam tentang tubuhnya. Sesuatu yang jorok, yang Hangyul sendiri tidak pernah terfikirkan. Benar-benar mesum.

Bahkan Hangyul sendiri yang secara tidak sengaja menatap punggung lebar Seungyoun saat pria itu berendam saja tidak berfikiran mesum. Benar-benar perlu diberi pelajaran.

🌹🌹

Hangyul berjalan menuju kamarnya sambil menghentakkan kakinya, masih teringat tentang betapa menyebalkannya orang-orang memberitahukannya untuk menghabiskan makan siangnya.

Mereka tidak mengerti. Hangyul ingin menurunkan bobotnya. Dia tidak ingin memiliki tubuh berisi seperti ini lagi.

Demi dewi. Hangyul tidak pernah berfikiran untuk menahan porsi makannya ketika masih sendiri. Jika ada makanan yang diberikan untuknya selalu ia habiskan. Bahkan ibu-ibu atau nenek-nenek yang membuatnya mengmeniskan tiga mangkuk nasi pun tidak pernah ditolaknya.

Hangyul menyesal. Tidak menahan dirinya ketika memakan makanan enak.

Hangyul menghentikan langkahnya, menepuk kedua pipinya sambil cemberut. Bahunya turun jadi tidak semangat.

"Kenapa aku gendut? Ya ampun. Lihatlah pipiku, gembul. Pantas saja dia sering mencubitnya"

Hangyul melanjutkan jalannya tanpa semangat. Baru beberapa langkah, ia berhenti lagi.

"AAARGHH YA DEWI!! IZINKAN AKU UNTUK MENURUNKAN BERAT BADANKU!!" teriak Hangyul, di tengah-tengah koridor yang cukup ramai

"Tidak diizinkan, Hangyul" ucap seseorang yang paling dihindarinya

"Ini dia si Cho menyebalkan Seungyoun"

"Aku mendengarmu, Hangyul"

"Biar saja! Dasar kau menyebalkan"

Hangyul ingin pergi, namun lengannya ditahan, ditarik menjadi lebih dekat. Hanya ada jarak lima senti diantara mereka. Membuat Hangyul seketika gugup.

"Mau sampai kapan? Tidak menghabiskan makananmu? Bahkan setengahnya pun tidak" ucap Seungyoun serius

"Sampai aku puas. Lagi pula, biarkan saja. Ini kan urusanku, bukan urusanmu"

"Aku belum bilang padamu, ya? Kalau semua yang berkaitan tentang tubuhmu, baik fisik ataupun mentalmu dibawah pengawasanku,?"

Seungyoun menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kamu, hidup sendiri bukan? Ini adalah saat untukmu memperbaiki gizi. Kamu harus sehat, raga dan jiwamu. Kamu harus mempersiapkan diri, karena, kita akan mempunyai Cho dan Lee junior setelah menikah" lanjutnya

"Tuh kan! Kamu tuh cuma menganggap aku sebagai alat! Pembuat keturunan dan kepuasan sexualmu. Otakmu benar-benar mesum" protes Hangyul

"Kau tidak mengerti maksudku ya?"

"Kamu bilang aku beda dari omega lain! Aku lebih berisi, lebih padat dan gemuk! Kamu juga mikirin yang macam-macam! Aku pengen berat badanku turun!"

"Hey, itu bukan maksud sebenarnya. Kamu memang lebih berisi, lebih padat dan gemuk dari pada yang lain. Tapi, menurutku ini yang terbaik. Tidak terlalu kurus dan ramping. Tubuhmu indah, yang terbaik"

"Aghh benar-benar"

"Jangan coba-coba untuk menurunkan berat badanmu, okay? Aku suka pipimu yang gembul ini, seperti akan tumpah dari tempatnya. Memangnya kamu tidak lapar hanya makan sedikit seperti itu?"

"Ya.. lapar sih.. hehehe"

"Tuh kan. Ayo makan lagi, aku temani kali ini"

"Heumm. Ayo makan bareng Seungyoun!"

Hangyul terkekeh. Memeluk lengan Seungyoun selama menuju ke ruang makan. Masalah mereka sepertinya selesai, sudah berbaikan.

Diet itu menyiksa. Hangyul tetap kelaparan karena makan tidak sesuai porsinya. Lagi pula, jika Seungyoun menyukainya, dia akan menerima apapun bentuk tubuhnya, bukan?



ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Almost midnight update! Yuhuuu~ hari ini segini dulu, kapan-kapan nambah lagii wkwkwk

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang