lone wolf; 15

1.6K 222 16
                                    

Dua minggu kemudian..

Hangyul mendapat kabar kalau ia akan menikah dengan Seungyoun dalam satu bulan kedepan. Hangyul terkejut. Ini terlalu cepat dari dugaannya.

Mereka memang sudah mating, tapi, menikah secepat ini? Hanya orang gila yang akan melakukannya.

Mereka belum terlalu mengenal satu sama lain dengan baik. Hangyul juga belum memberitahukan segalanya pada Seungyoun, semua kisah sedihnya. Dan terakhir, dia baru saja menginjak usia dua puluh tahun beberapa bulan yang lalu. Bukankah itu terlalu cepat?

"Heyy, Seungyoun! Kau yang merencanakan ini semua ya?" cerca Hangyul begitu Seungyoun membuka pintu kamar

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan"

"Tapi aku baru dua puluh tahun! Belum siap untuk menikah apalagi dengan keluarga kerajaan sepertimu! Oh dewi, bagaimana dengan reaksi rakyatmu! Mereka pasti tidak menyukaiku"

"Siapa yang bilang? Dengar, semua orang pasti menyukaimu, Hangyul"

"Aku tidak percaya padamu"

"Aku kesini untuk menunjukkannya kepadamu, aku yakin kamu ragu tentang hal itu. Ayo siap-siap. Kita akan berjalan-jalan. Sedikit keluar dari pagar istana, lalu, pada kesempatan lainnya kita akan pergi ke tengah-tengah kota"

"YEAYY!! AKHIRNYA!"

Hangyul bersorak gembira. Langsung melompat dari kasur untuk mengambil pakaian di lemari. Seungyoun terkekeh serta menatap khawatir pada sikap Hangyul yang tadi.

Dia bisa saja jatuh dan melukai dirinya sendiri. Benar-benar ceroboh.

🌹🌹

"Seungyoun, kenapa tanda kita baru muncul pada saat itu? Kau tau, itu benar-benar menyakitkan" tanya Hangyul

"Yang ku tau adalah, tanda itu akan muncul jika keduanya sudah berumur dua puluh tahun. Dan mereka juga bergantung pada jarak. Entahlah, aku juga tidak mengerti dengan keajaiban ini"

"Tapi Seungyoun, aku langsung pingsan begitu mendengar suaramu untuk yang pertama kalinya. Apa itu memang menguras energi?"

"Benarkah? Kau pingsan? Lemah sekali"

"Jangan mengejekku! Ah, kau menyebalkan"

Mereka tiba di pagar istana yang menjulang tinggi. Pintu utamanya masih tertutup. Hangyul berdecak kagum. Istana ternyata memang sangat luas.

Begitu dibuka, mereka disambut oleh para prajurit yang berjaga di pagar utama. Keramaian kota sudah terlihat beberapa meter diluar sana. Hangyul lagi-lagi berdecak dan bertepuk tangan antusias.

"Seungyoun! Lihat! Ada anak-anak disana" pekik Hangyul sambil menunjuk gerombolan anak-anak yang berada tidak jauh

"Jangan jauh-jauh dariku, Hangyul"

Hangyul masih tetap berada dalam pengawasan Seungyoun, juga Jendral Han dibelakang Seungyoun.

"Sepertinya dia menyukai anak-anak" ucap Seungwoo

"Sepertinya begitu"

Baru beberapa detik keduanya mengalihkan pandangan mereka dari Hangyul, pria itu sudah tidak ada diantara gerombolan anak-anak tadi.

Mereka berdua memanggil prajurit lain, bergegas mencari Hangyul di keramaian kota.

Seungyoun merasakan kesedihan yang teramat dalam pada hatinya. Tidak, ini bukan perasaannya. Hangyul mungkin sedang sedih.

Lima menit mereka mencari, mengandalkan feromon yang tertinggal. Mereka menemukan Hangyul, dengan seseorang berstatus alpha yang memeluknya.

Seungyoun geram, meminta prajuritnya untuk mengejar alpha tadi. Sementara Hangyul menangis tersedu.

Hangyul dibawa kembali untuk masuk, dengan sedikit paksaan. Karena Hangyul terus memberontak, meminta untuk tidak menyakiti alpha tadi.

Seungyoun menulikan pendengarannya. Menggendong paksa Hangyul untuk masuk kedalam. Tidak mau mendengarkan permintaan Hangyul.





ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Double update mumpung aku lagi senggang. Semoga kalian suka dengan chapter inii💙

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang