lone wolf; 43

864 121 9
                                    

Dihari yang sama..

Hangyul terkejut melihat Seungyoun di meja makan. Ia pikir Seungyoun sudah kembali ke ruang kerjanya. Namun karena mereka sudah disini, dan sudah waktunya untuk Dohyon makan, apa boleh buat.

Walaupun dengan berat hati, Hangyul mendudukkan dirinya agak jauh dari Seungyoun.

Seungyoun terlihat sudah menyelesaikan sarapannya, namun belum juga pergi. Hangyul mencoba untuk masa bodo dan menyuapi Dohyon. Ia tau Seungyoun tengah memperhatikannya.

"Sedang lihat apa, Seungyoun?"

"Hanya melihat pemandangan yang seharusnya sudah aku lihat dan rasakan beberapa tahun yang lalu" jawab Seungyoun

"Oh.."

Hangyul mengerti dengan pasti, arti ucapan Seungyoun. Inilah yang seharusnya mereka lakukan, sejak dulu. Makan bersama dengan buah hati mereka.

"Hangyul, apa aku bisa bicara denganmu nanti?"

"Tentang apa?"

"Dohyon dan segalanya yang kita perlu bicarakan"

"Baiklah. Tapi jangan berdebat denganku seperti kemarin"

Seungyoun mengangguk, lalu meja makan kembali hening. Hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.

Seungyoun masih setia menatap Hangyul dan Dohyon, dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

🌹🌹

Hangyul kembali lagi ke ruang kerja Seungyoun. Kali ini hanya ada mereka berdua. Hangyul sedikit gugup, ia butuh sesuatu untuk dipegangnya. Biasanya Jaehyun atau Jinhyuk, namun ia hanya punya Dohyon disini. Jadi, ia butuh Dohyon.

"Jadi, Dohyon, dia memang anakku kan?" tanya Seungyoun

"Ya, dia anakmu secara biologis. Karena genmu ada pada dirinya. Tapi aku yang merawatnya sampai sebesar ini, sendiri tanpa bantuan pelayan"

Seungyoun mengangguk, dalam hati memuji Hangyul. Hangyulnya hebat sekali, bisa merawat anak mereka sambil menjadi seorang pemimpin.

"Baiklah. Lalu, apa kau membenciku?"

"Membencimu? Apa keuntungan untukku jika aku membencimu?"

"Baiklah, akan ku ambil kesimpulan bahwa kau tidak membenciku. Lalu, apakah kau mau kembali kepadaku?"

"Kembali kepadamu? Aku akan memikirkannya"

"Kau harus berpikir dengan matang. Pikirkan juga Dohyon, dia butuh diriku, sosok Papi untuknya"

"Jika kau berfikir untuk memberikan pelajaran tentang bagaimana menjadi 'lelaki' atau bagaimana caranya untuk menjadi seorang pemimpin, aku juga bisa. Aku ini juga laki-laki dan seorang raja, aku bisa mengajarinya apapun itu"

"Hangyul, aku akan merubahnya, hal-hal yang kau tidak sukai, yang kau benci. Kau harus kembali, untukku. Kembalilah ke sisiku, kembalilah ke tempat dimana seharusnya kau berada. Aku membutuhkanmu, dan kerajaan ini butuh sosok ratunya"

"Kenapa tidak menikah dengan Putri Hana saja jika kau membutuhkan sosok ratu?"

"Aku tidak bisa. Karena aku hanya menyayangimu. Seluruh hatiku dan jiwaku telah jatuh padamu sejak awal. Aku tidak melihat yang lain, hanya dirimu, Hangyul"

"Alasan hati, klise sekali. Tapi akan aku pikirkan baik-baik"

"Jika sudah memutuskannya, tolong jangan pergi lagi, jangan hilang lagi"

"Tentu Seungyoun, tentu. Setelah aku memutuskannya, aku akan tetap disini bersamamu. Tenang saja"

"Aku memegang kata-katamu. Aku percayakan ini padamu. Jadi, jangan kecewakan aku lagi"

"Tentu. Ah, aku sepertinya perlu meminta maaf padamu. Maaf karena telah mengingkari janjiku dulu. Maaf karena aku memilih pergi dan tidak mempercayaimu. Namun kau tau, alasan kenapa aku pergi"

"Aku tau. Apapun yang kedua orang tuaku katakan, ku mohon jangan pernah menganggapnya serius lagi"

"Aku ini sudah tidak selemah dulu. Tentu saja perkataan mereka tidak dapat mempengaruhiku lagi" jawab Hangyul sambil terkekeh

Seungyoun menatap Hangyul dalam-dalam.

"Hangyul, terima kasih sudah muncul kembali ke duniaku"

"Sama-sama, Seungyoun"

Seungyoun berjanji, walau kedua orang tuanya tidak menyukai Hangyul, ia akan mempertahankannya. Seungyoun akan memperjuangkannya lagi, sampai Hangyul kembali ke sisinya.

Mungkin ia harus mendekati Dohyon terlebih dahulu. Membuatnya jadi ingin tinggal disini, dengan itu Hangyul akan lebih mudah terbujuk.

Dohyon adalah segalanya bagi Hangyul, segala permintaannya pasti akan dituruti. Seungyoun yakin itu.

Juga ini waktu yang tepat untuk mengenal putranya dengan baik. Sekali dayung, dua tujuan akan ia capai.

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang