lone wolf; 58

847 113 5
                                    

Pagi harinya, yang pertama kali Hangyul lihat adalah Seungyoun yang entah mengapa terlihat begitu seksi. Mungkin karena sisa semalam, yang entah mengapa membawa kesan seksi pada suami tampannya.

Hangyul mengeluh, bagian bawahnya sedikit sakit. Jadi Hangyul makin merangsek kedalam pelukan hangat Seungyoun. Sepertinya Seungyoun benar-benar meluapkan nafsunya semalam.

Hangyul ingin menghabiskan hari ini dengan bersantai sambil memeluk Seungyoun. Semoga saja Dohyon tidak merepotkannya, untuk hari ini saja.

Sinar mentari semakin terik, dan Hangyul semakin enggan untuk meninggalkan tempat tidur. Sudah lama ia tidak merasakan kenyamanan seperti ini.

"Bangun sayang, ini sudah siang, mau tidur sampai kapan?"

Badan Hangyul diguncang pelan, membuatnya perlahan membuka mata. Yang pertama dilihatnya adalah Seungyoun, sudah rapi dengan pakaian kerajaan yang lengkap.

"Hngg?? Selamat pagiㅡ" ucap Hangyul sambil menggeliat lalu merangkak menyembunyikan wajahnya di perut Seungyoun. Membuat Seungyoun terkekeh akibat tingkah lucunya.

"Ini sudah jam sebelas lewat, sudah termasuk siang. Ayo bangun dan mandi"

"Tidak mau~ mau bareng sama Seungyoun saja~"

"Bangun Hangyul, Dohyon mencarimu. Aku tidak mungkin membawanya kesini dengan keadaanmu yang seperti itu. Jadi mandi dan bersiaplah selagi aku membawanya jalan-jalan. Kamu bisa membersihkan dirimu sendiri kan?"

"Hngg~ tidak seru! Padahal aku mau peluk Seungyoun seharian ini"

"Nanti kita pelukan. Sekarang, jangan buat Dohyon menunggu terlalu lama, Papa"

Dengan berat hati Hangyul bangkit secara perlahan. Namun Seungyoun malah menggendongnya ke kamar mandi, didudukkan di bath tube.

"Mandi yang bersih ya sayang, setelah itu pergi makan" ucap Seungyoun

"Ih, Seungyoun nyebelin!"

Seungyoun tertawa, mengacak rambut Hangyul gemas lalu mencium keningnya.

"Ingat, kalau sudah selesai cepat pergi makan" ucap Seungyoun sebelum meninggalkan Hangyul yang menggerutu di kamar mandi.

Hangyul pun mulai membersihkan dirinya, sambil sesekali menggerutu. Tidak bisakah dirinya berdiam di kamar saja?

🌹🌹

Selesai makan, Hangyul langsung dihampiri oleh Dohyon. Bahkan Hangyul saja belum bangkit dari duduknya namun Dohyon sudah berlarian kearahnya.

"PAPAAAA!! Papa kemana saja dari pagi?"

"Maaf sayang, Papa kelelahan dan baru saja bangun. Maafkan Papa ya?" ucap Hangyul sambil mengelus surai Dohyon

"Kalau begitu, adik untuk Dodo mana?"

"Papa kan sudah bilang, adiknya butuh waktu untuk muncul"

"Disini belum ada adiknya ya?" tanya Dohyon sambil meletakkan tangan mungilnya diatas perut Hangyul

"Belum sayang. Adiknya akan ada jika Dodo bersabar sedikit"

"Dodo mau adiknya dua! Bisa kan, Pa?"

"Hmmm... kita lihat nanti ya?"

"Dodo mau adik laki-laki supaya bisa diajak bermain dan adik perempuan supaya bisa Dodo jaga!"

"Laki-laki atau perempuan, Dodo harus menyayangi dan menjaga adiknya, okay?"

"Okay! Okay! Adik cepat muncul yaa, agar bisa bermain bersama Dodo"

Hangyul terkekeh, Dohyonnya lucu sekali. Sepertinya dia memang tidak sabar untuk mempunyai adik.

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang