lone wolf; 44

855 128 8
                                    

Sudah hari ke empat Hangyul berada di kastil milik Seungyoun. Selama itu pula ia berpikir dengan matang. Dua hal penting yang akan mempengaruhi hidupnya.

Dohyon ia biarkan bermain dengan para pelayan, Seungwoo, Wooseok dan juga Seungyoun. Dohyon menghabiskan banyak waktunya bermain dengan Seungyoun.

Hangyul tidak mempermasalahkannya. Itu bagus. Dohyon dekat dengan papinya.

Setiap kali Dohyon kembali ke kamar dengan wajah cerianya dan mulai bercerita tentang apa yang dilakukannya juga bersama siapa, Hangyul semakin merasa bersalah. Dohyon bahagia, lebih bahagia daripada hanya bersama dengannya.

Haruskah ia kembali kepada Seungyoun? Atau haruskah ia mempertahankan kehidupannya? Tinggal berdua bersama dengan Dohyon?

Sepertinya ia harus bertanya kepada putranya itu. Apakah ia bahagia berada disini, apakah ia menyukai paman-paman yang bermain dengannya. Karena kebahagiaan Dohyon penting untuknya.

Jika Dohyon bahagia berada disini, maka Hangyul harus kembali kepada Seungyoun. Dan Dohyon pun akan mendapatkan figur orang tua yang lengkap.

🌹🌹

Dohyon berlari memeluk papanya setelah asik diajak berkuda oleh Seungyoun. Seungyoun mengikuti di belakang, takut-takut Dohyon terjatuh karena berlari. Karena nantinya Hangyul akan marah padanya.

"Wah, seneng banget kayaknya?" tanya Hangyul pada anaknya

"Iya! Papa, tadi aku sama Paman Youn naik kuda! Kita keliling, aku senang!!"

"Senang ya? Sekarang Dohyon mandi ya? Ayo Papa mandiin"

"Kenapa harus mandi? Dohyon kan masih wangi~"

"Loh, Dohyon kan habis main di luar. Di luar ada banyak kuman, nanti kumannya bisa membuat Dohyon sakit. Memangnya Dohyon mau sakit? Nanti gak bisa main lagi loh"

"Hnggg~ gak mau~ Dohyon mau mandi kalau gituu~"

Dohyon langsung berlarian diikuti beberapa pelayan. Hangyul menghampiri Seungyoun, mengambil beberapa mainan Dohyon dari tangannya.

"Terima kasih sudah bermain dengannya dan membuatnya bahagia" ucap Hangyul

"Bukan masalah besar. Itu yang memang seharusnya aku lakukan. Dohyon itu anak yang pintar, kamu merawatnya dengan baik, Hangyul"

"Aku akan memandikannya dulu. Seungyoun, terus tunggu jawabanku ya"

"Ambil waktu sebanyak yang kau perlukan. Aku sudah menunggu selama lima tahun, ini hanya beberapa hari, bersantailah"

Hangyul tersenyum, pamit undur diri dari hadapan Seungyoun. Bayi besarnya perlu ia mandikan.

🌹🌹

"Dohyon sayang, Papa mau tanya boleh?" tanya Hangyul sambil mengeringkan rambut Dohyon

"Papa mau tanya apa?"

"Dohyon bahagia tidak disini? Ketemu dan bermain bersama paman-paman disini?"

"Dohyon suka disini! Paman-paman disini tidak melarang Dodo untuk memberi makan kuda, bermain dengan rumput dan juga berguling ditanah"

"Lalu, apa Dohyon mau tinggal disini?"

"Memangnya bisa? Dodo mau tinggal disini!!"

"Lalu bagaimana dengan Paman Jae, Paman Yongie, dan Paman Hyuk??"

"Ajak mereka untuk tinggal disini juga!!"

"Dohyon sayang, mereka punya kewajiban di rumah. Tidak bisa ditinggalkan untuk pindah kesini"

"Yah.. kalau begitu Papa bagaimana? Dodo mau tinggal disini.. Dodo suka berada disini.."

"Kamu yakin? Kamu menyukainya?"

"Disini Dodo hanya dilarang untuk menyentuh hal berbahaya seperti api, pisau, hewan buas atau hal lain yang berbahaya menurut Paman Youn. Tidak seperti di rumah.. Dodo selalu dilarang"

"Baiklah. Kalau Dohyon suka berada disini dan ingin tinggal disini, Papa akan memberitahukan Paman Seungyoun kalau kita akan tinggal"

Dohyon melompat-lompat, menubruk papanya untuk dipeluk. Kebahagiaan sangat terpancar dari putranya, dan Hangyul lega melihatnya bisa sebahagia ini.

"Dodo diam disini ya? Nanti seseorang akan membantumu mengeringkan rambutmu. Papa perlu bertemu dengan Paman Seungyoun sebentar" ucap Hangyul

"Papa yang terbaik! Dodo sayang Papa!!"

Hangyul dipeluk lagi dan diciumi oleh Dohyon. Semoga ini keputusan yang tepat. Karena Hangyul perlu melihat senyum Dohyon yang bahagia seperti ini.

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang