lone wolf; 40

928 128 17
                                    

Hangyul terlalu santai dimata Seungyoun, bagi seseorang yang baru saja kembali. Hangyul yang dahulunya malu-malu saat pertama kali menginjakkan kakinya disini, dan kini Hangyul kembali dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Seungyoun meminum tehnya untuk meredakan debar pada dadanya. Menatap Hangyul dengan pandangan sendu.

"Jadi," "Sepertinya,"

Seungyoun dan Hangyul memulai pembicaraan secara bersamaan. Hangyul tertawa sedangkan Seungyoun terkikuk.

"Seungyoun, sepertinya kamu tidak merawat dirimu dengan baik, ya?" tanya Hangyul

"Eum.. begitulah.."

"Ah, sayang sekali. Padahal aku harap kau merawat dirimu dengan baik. Sekarang, kau tampak menyedihkan"

"Bukankah aku sudah pernah bilang, jika dirimu tidak ada disisiku, maka aku akan hancur. Aku tidak peduli tentang diriku, hanya dirimu. Aku mencarimu kemanapun selama lima tahun ini, kemana saja dirimu?"

"Ckckck. Masih bisakah aku menganggapmu sebagai suamiku?"

"Hey, aku masih suamimu, Hangyul"

Hangyul tersenyum lalu menghampiri Seungyoun dan duduk di pangkuannya.

"Dohyon sayang, tutup matamu sebentar" pinta Hangyul

"Aㅡapa yang akan kau lakukan?" tanya Seungyoun gugup

Hangyul merangsek maju, mencium sudut bibir Seungyoun lalu memeluknya.

"Kau tidak merindukanku, ya?"

"Apa maksudmu?! Tentu saja aku merindukanmu, Hangyul"

Seungyoun memeluk Hangyul erat, merasakan dekapan dan hangat tubuh Hangyul yang telah lama hilang. Menghirup rakus feromonnya yang memabukkan.

"Papa, apa aku bisa buka mata sekarang?"

"Ah, sebentar sayang"

Hangyul langsung bangkit dan pindah ke tempat awalnya. Seungyoun berdeham, menatap Hangyul yang tengah mengusap kepala anak kecil itu.

"Jadi, dimana kau tinggal selama ini? Lalu, siapakah dia? Apa saja yang kau lakukan selama ini?" tanya Seungyoun

"Bertanyanya satu satu, Seungyoun. Dari pertanyaan yang paling penting, siapa dia? Namanya Dohyon, anakku"

"Anakmu? Jangan bilang kalau dia.."

"Ya, itu dia. Kebenaran yang dulu kau sembunyikan, yang aku jaga dengan sepenuh hati"

"Kalau begitu dia juga anakku, Hangyul"

"Dohyon ini anakku. Aku yang melahirkannya, aku yang membesarkannya, merawatnya, memastikan kalau ia mendapat kasih sayang yang penuh"

"Tapi aku ayahnya! Dalam darahnya mengalir darahku juga. Dia anakku, darah dagingku juga, keturunanku"

"Memang. Namun aku hanya mengakuinya sebagai anakku"

"Jangan keras kepala dan mengucapkan omong kosong"

"Aku tinggal di kastil Kerajaan Magnolia, menjadi raja disana. Jika kau bertanya kenapa itu bisa terjadi, jawabannya sederhana. Ayahku seharusnya menjadi raja disana, namun lari dan meninggalkan tahtanya. Yang kini aku ambil alih kembali"

"Hangyul!"

"Aku memintamu untuk bertanya, bukan berdebat"

Seungyoun terdiam, tidak percaya dengan apa yang terjadi. Kemana sosok Hangyul yang manis pergi? Apa saja yang telah terjadi?

"Kau tidak menungguku atau mencariku. Kau juga tidak mencintaiku, Cho Seungyoun" ucap Hangyul mengejutkan Seungyoun

"Aku menunggumu! Aku mencarimu selama lima tahun ini! Dan aku mencintaimu, sangat mencintaimu"

"Benarkah? Tapi aku tidak percaya"

"Kenapa kau tidak mempercayaiku?"

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu jika ibumu mencarikan penggantiku? Putri Hana dari Kerajaan Kiefelyn? Yang benar saja!"

"Aku benar-benar tidak mengetahui yang itu"

"Benarkah? Lalu bagaimana ini? Aku mendengar jika ayahmu hanya menganggapku sebagai seseorang yang akan melahirkan penerus kerajaan. Menjadi budak seks untukmu demi mendapatkan keturunan"

"Apa?"

"Aku dengar itu semua saat aku masih disini, lima tahun yang lalu"

"Aku meminta maaf untuk dua hal yang membuatmu sebal atas nama kedua orang tuaku"

"Aku tidak butuh permintaan maaf darimu. Seseorang yang salah perlu meminta maaf secara langsung, dari mulutnya sendiri"

Hangyul bangkit dari duduknya, meraih genggaman tangan putranya.

"Apa kamarku masih bisa aku tempati? Aku akan tinggal disini sampai pertemuan itu. Dan sebaiknya kau menjaga jarak dariku, dasar menyebalkan" ucap Hangyul

"Bisa. Tentu saja"

"Rapihkan juga rambutmu dan cukur kumismu. Kau lebih cocok jadi pengemis daripada menjadi seorang raja"

Seungyoun tidak percaya, Hangyulnya benar-benar berubah dalam lima tahun. Hangyul yang tidak pernah membantah atapun melawannya kini berani untuk membantahnya.

Hangyulnya yang manis hilang, digantikan oleh sosok Hangyul baru yang tidak Seungyoun kenali.

















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Ini lanjutan chapter sebelumnya, percakapan mereka. Gimana gimana? Ada yang kesel sama gyuwie?? Kasihan sama youn?? wkwkwkwk

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang