⚠ chapter ini berisi 900+ kata, dimohon untuk baca sambil rebahan biar enak wkwkwk
⚠ mentioning blood, pembunuhan
⚠ major character deathKalau kalian gak bisa baca beberapa bagian gak papa kok, bisa di skip. Enjoy~
ㅡㅡㅡㅡ🌹🌹ㅡㅡㅡㅡ
Waktu satu minggu digunakan untuk memastikan bahwa serangan benar-benar berhenti. Lalu hanya butuh dua minggu untuk mempersiapkan pesta pernikahan megah untuk Seungyoun dan Hangyul.
Pestanya benar-benar dirayakan dengan mewah. Mengundang banyak orang, juga mengizinkan rakyatnya masuk ke istana, menikmati pestanya.
Sedikit berlebihan sih, tapi Hangyul bisa apa selain menerima semuanya.
🌹🌹
Pesta pernikahan digelar. Ini harinya. Hangyul sudah disiapkan, pakaian terbaik, wajahnya diberi make up tipis. Kemeja warna putih dengan hiasan pita di sekitar lehernya, juga blazer hitam beludru dengan bros di dadanya.
Hangyul gugup. Tidak pernah menyangka akan menikah secepat ini, di usianya yang masih dua puluh tahun.
Waktunya sudah tiba. Hangyul berjalan menuju aula bernuansa ungu yang jadi tempatnya bertukar janji. Dengan selusin prajurit yang mengiringinya.
Karpet merah menyambutnya, di akhir sudah ada Seungyoun dan pendeta. Hangyul tersenyum, berjalan dengan gugup menuju Seungyoun, sambil dilempari kelopak bunga mawar putih.
Seungyoun mengulurkan tangannya, menyambut Hangyul dalam genggaman hangatnya. Hangyul tentu meraihnya, menyambut uluran tangan itu dengan penuh suka cita.
"Apa kalian siap?" tanya pendeta. Seungyoun melirik Hangyul yang juga menatapnya. Hangyul mengangguk, keduanya lalu menatap sang pendeta.
"Baiklah. Mari kita mulai" ucap pendeta yang di angguki mereka berdua
"Saya, Cho Seungyoun berjanji, mengikatmu, Lee Hangyul dalam pernikahan ini sebagai teman, pasangan, belahan jiwa dan cinta sejatiku. Saya akan mencintaimu, melindungimu dengan segenap jiwa dan ragaku sampai kematian memisahkan kita" ucapnya dengan tegas dan lantang
Hangyul meraih jemari Seungyoun untuk di genggam, menatap pendeta dengan senyum di wajahnya.
"Saya, Lee Hangyul berjanji, mengikatmu, Cho Seungyoun dalam pernikahan ini menjadi suamiku, temanku, pasangan, belahan jiwa dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan mencintaimu sepenuh hati, membangkitkanmu disaat terjatuh. Aku akan menemanimu sampai kematian memisahkan kita"
Hangyul dan Seungyoun saling memakaikan cincin di jari masing-masing.
"Sekarang, saya mengumumkan kalian adalah pasangan yang sah. Kau bisa mencium pengantinmu" ucap pendeta
Seungyoun tersenyum, mengikis jarak diantara keduanya. Pinggang Hangyul ditarik pelan, tubuh keduanya tidak langsung menempel, terhalang perut Hangyul yang sedikit membuncit.
Tangan Seungyoun diletakkan di tengkuk Hangyul. Kepalanya dimiringkan, mendaratkan ciuman lembut untuk Hangyul. Bibirnya bergerak perlahan, melumat pelan bibir Hangyul.
Hangyul merasa kakinya lemas, kalau saja Seungyoun tidak menahan pinggangnya, dia mungkin sudah merosot ke lantai. Melebur akibat ciuman yang diberikan.
"I love you, Cho Hangyul" ucap Seungyoun mengakhiri ciumannya
"I love you too, Cho Seungyoun"
Tepuk tangan meriah diberikan oleh semua orang yang datang memenuhi aula. Hangyul tertawa, lalu mengecup sekias pipi Seungyoun sambil mengusap perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the lone wolf 🌹 seungyul [✔]
Fiksi Penggemarini tentang Hangyul dan kesendiriannya. ditolak dimanapun karena dianggap sebagai pembawa sial. ini tentang Hangyul dan perjalanannya menemukan soulmatenya. ini tentang Hangyul dan perjuangannya. abo. ⚠mpreg ⚠bxb