Dihari yang sama..
Mendapat kabar kalau Seungyoun berada di kamarnya, Hangyul segera menuju kesana. Keputusannya sudah bulat. Kebahagiaan Dohyon lebih penting daripada rasa sakit hatinya.
Pintu kamar Seungyoun diketuk sampai ia diperbolehkan masuk. Seungyoun dengan baju santainya sedikit terkejut dengan kedatangan Hangyul di kamarnya.
"Hi, apa aku mengganggumu?"
"Tentu tidak, Hangyul. Masuklah"
Hangyul masuk, lalu diminta untuk duduk di sepasang kursi yang saling berhadapan dengan meja sebagai pembatasnya.
"Jadi, apa kau membutuhkan sesuatu dariku?"
"Aku sudah membuat keputusan Seungyoun"
Jantung Seungyoun langsung berdebar tidak beraturan mendengarnya. Keduanya gugup. Hangyul yang akan mengutarakan dan Seungyoun yang mendengarkan.
"Aㅡaku sudah memilih. Aku rasa ini adalah keputusan yang paling baik" ucap Hangyul sedikit terbata
"Bicaralah. Aku mendengarkanmu. Jika kau gugup, tenanglah. Aku menghargai semua keputusanmu"
Hangyul mengangguk, mengambil nafas dalam sebelum memulainya.
"Aku sudah memperhatikannya selama disini, dan aku memilih untuk tinggal disini, kembali kepadamu"
Seungyoun tersenyum lebar. Jemarinya bergerak untuk meraih tangan Hangyul, untuk digenggamnya.
"Aku merasa kalau Dohyon sangat bahagia berada disini. Ia ingin tinggal disini. Aku tidak pernah melihatnya sebahagia ini. Dan aku ingin melihat senyuman dan tawa bahagianya untuk waktu yang lama. Jadi aku akan kembali padamu"
"Mungkin itu karena dia membutuhkanku. Jika itu alasanmu, tidak apa. Kita bisa memulai ulang semuanya. Tidak perlu terburu-buru" ucap Seungyoun
"Aku benar-benar minta maaf, Seungyoun. Maaf telah membuatmu hancur dan menjauhkanmu dari putramu sendiri"
"Jangan meminta maaf lagi, Hangyul. Itu semua sudah berlalu, dan sudah tidak penting lagi. Sekarang kau disini, kembali kepadaku. Aku sangat bersyukur"
"Seungyoun, untuk memperkenalkanmu pada Dohyon sebagai sosok Papi, aku rasa kita perlu memberi tahunya secara pelan-pelan"
"Kau benar. Aku tidak bisa muncul begitu saja. Namun, setelah ia menerimaku, apa kita bisa membuat Cho dan Lee junior lagi?"
"Aishh.. pikiranmu itu, kenapa sih? Astaga.. kau merusak suasananya"
"Aku tidak merusaknya, itu hal yang wajar tau. Kita perlu bereproduksi ulang. Lagi pula Dohyon juga sudah besar, tidak perlu khawatirkan tentangnya"
"Lama-lama kelaminmu itu aku potong! Dasar menyebalkan"
Hangyul berdiri dan akan pergi sebelum Seungyoun menarik tangannya dan membuatnya terjatuh diatas pangkuan Seungyoun.
Pipi dan telinga Hangyul memerah. Paha Seungyoun terasa lebih keras dari yang terakhir kali ia duduki. Tatapan tajamnya yang menusuk ke dalam jiwanya.
"My cutie little mate, welcome back sweatheart. I hope you'd stay in my room tonight"
"Tiㅡdak bisa.. aku harus tidur dengan Dohyon"
"Kau benar-benar membuatku gila. Kau benar-benar membuatku khawatir setengah mati. Kau benar-benar membuatku jatuh cinta dalam pesonamu. Kau benar-benar membuatku hancur"
Pinggang Hangyul di cengkram, tubuh mereka semakin di rapatkan.
"Sㅡseungyoun.."
"Kau berhasil membuatku tenggelam dalam lautan pesonamu. Kau berhasil membuatku tenggelam dalam cintamu. Lee Hangyul, you're my soulmate, my partner in life, and i've been in love with you since the first time"
Seungyoun mendekatkan wajahnya, mencium sudut bibir Hangyul, kening Hangyul dan kedua pipinya yang sedikit berisi.
"I love you, Cho Hangyul"
Hangyul tidak menjawab, ia memeluk Seungyoun sambil menyembunyikan wajahnya. Dia belum bisa menjawabnya, namun nanti, ia pasti akan menjawabnya.
"Take your time darl" ucap Seungyoun yang mengerti akan keadaannya.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Yeaayyy seungyul bersatu lagii setelah aku pisahkan wkwkwk. Gimana? Senang tidak kalian seungyul bersatu lagi?? Udah ya, abis ini aku janji kasih seungyul yang manis manis, oke? Udah ya jangan kesel lagi sama gue wkwkwkwkSee you later guys! 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
the lone wolf 🌹 seungyul [✔]
Fanfictionini tentang Hangyul dan kesendiriannya. ditolak dimanapun karena dianggap sebagai pembawa sial. ini tentang Hangyul dan perjalanannya menemukan soulmatenya. ini tentang Hangyul dan perjuangannya. abo. ⚠mpreg ⚠bxb