lone wolf; 26

1K 146 6
                                    

Seminggu setelahnya..

"Aku sudah dengar, tentang rencana pernikahan kita" ucap Hangyul membuka obrolan di meja makan

Hanya ada mereka berdua yang duduk di meja makan itu. Hubungan mereka semakin membaik, walau jarang berbincang.

"Lalu, bagaimana? Apa kau akan menyetujuinya?"

"Tentu saja. Aku tidak bisa membiarkan anak di kandunganku tidak mempunyai sosok Papinya. Maksudku, kita memang ditakdirkan sejak lahir, namun pernikahan itu penting untuk seseorang dengan kekuasaan sepertimu"

"Aku tau. Menikah atau tidak, itu tidak terlalu penting. Asalkan kau tetap berada disisiku, itu saja sudah lebih dari cukup" goda Seungyoun

"Kau terdengar sangat lemah. Pangeran Seungyoun dari Kerajaan Shire yang bisa gila tanpa diriku"

"Biarkan saja. Ah, apakah kamu punya rencana pernikahan impian? Aku akan mewujudkannya untukmu"

Hangyul meletakkan alat makannya, lalu menaruh telunjuknya di bibir, tandanya yang sedang berfikir.

"Aku ingin yang sederhana saja. Dihadiri keluarga dan kerabat, tapi sepertinya itu tidaklah mungkin. Jadi aku akan menerima semua pilihanmu" jawab Hangyul

"Benarkah?"

"Tentu. Kerajaan tidak mungkin mengadakan pernikahan kecil-kecilan, kan?"

Seungyoun mengangguk. Mereka melanjutkan sarapan sampai habis. Terutama Hangyul, makan sedikit lebih banyak karena harus memperhatikan janinnya.

"Mari kembali ke kamarmu" ajak Seungyoun

"Tidak tidak. Aku ingin ke perpustakaan. Apa mereka punya buku tentang parenting? Aku rasa aku perlu belajar"

"Sepertinya. Nanti tanyakan kepada penjaganya"

"Oke. Ah, mana pesananku?"

"Pesanan?"

Seungyoun bingung. Tapi Hangyul menyambut gembira gelas dan satu es krim cone dari seorang koki.

"Waahhh terima kasih"

"Apa itu?" tanya Seungyoun

"Satu gelas kopi susu dan es krim vanilla dalam cone waffle yang aku minta sebelum sarapan tadi"

"Tapi, bukankah kopi kurang baik untuk janin?"

"Aku tau. Tapi, sekali ini saja. Aku benar-benar ingin, tidak, ini keinginan bayi"

"Baiklah. Setelah ini tidak ada kopi untukmu"

"Baik kapten"

Sambil berjalan menuju perpustakaan ditemani Seungyoun, Hangyul menaruh es krimnya ke dalam gelas kopinya. Diam diam Seungyoun menganggap aneh kelakuan Hangyul yang ini.

Menyadari kalau sedang ditatap, Hangyul menoleh pada Seungyoun. Lalu menyodorkan gelas yang dipegangnya.

"Seungyoun mau?"

"Tidak. Buatmu saja" tolak Seungyoun

"Oke.."

Mereka berdua masuk ke perpustakaan. Setelah meminta untuk dicarikan buku-buku tentang parenting, Hangyul langsung duduk manis di salah satu kursi.

"Aku mungkin akan berada disini sampai jam makan siang" ucap Hangyul

"Baiklah"

"Jika aku tidak berada disini, tenang saja, aku mungkin berada di kamar atau gereja istana"

"Baiklah. Belajar yang rajin, ya, Papa"

"ARRGHH JANGAN MENGEJEKKU SEPERTI ITU!!"

"Aku tidak mengejekmu. Aku akan pergi, namun sebelum itu," Seungyoun mendekatkan wajah mereka, mencuri kecupan-kecupan pada bibir Hangyul. "Daahh"

Hangyul menggerutu. Dasar Seungyoun menyebalkan.










ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Beginilah kopi+es krim yang diminta Hangyul. Anggap aja itu cone McDnya itu yg dari waffle wkwkw

Aku sengaja update pas buka puasa biar kalian gak batal soalnya ada adegan kissnya wkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku sengaja update pas buka puasa biar kalian gak batal soalnya ada adegan kissnya wkwkw. Kayaknya, karena ini bulan puasa, aku akan update setelah buka, tapi kalau kontennya bersih sih yaa mungkin siang.

Selamat berbuka yaaa~

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang