Hangyul dibuat terpukau dengan interior istana. Sepanjang perjalanan, Hangyul tidak bisa menyembunyikan raut kekagumannya. Di kanan dan kirinya terdapat patung-patung dewi dan baju zirah prajurit dari zaman ke zaman.
Pilar-pilar yang berdiri kokoh membuatnya terlihat semakin megah.
Lalu tibalah mereka di ruang makan. Terdapat meja makan yang panjang, berisikan banyak sekali makanan sampai memenuhi meja. Ada dua orang yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing.
Hangyul mendudukkan diri dikursi disamping Seungyoun dengan gugup. Hangyul mengasumsikan kalau dua orang ini adalah Raja dan Ratu. Hangyul memilih untuk menunduk ketika sang Ratu balik menatapnya.
"Ibunda, jangan menatapnya seperti itu. Kau membuatnya takut" ucap Seungyoun
"Ah tidak. Hanya saja, bisa kulihat matamu, nak?"
Hangyul kembali mengangkat kepalanya, menatap sang Ratu. Ingatannya seperti dibawa pada masa lalu. Hangyul tidak mengerti, tapi kepalanya sakit sekali.
"Ibu, cukup. Dia kesakitan" ucap Seungyoun sambil memegangi kepala Hangyul untuk menatapnya
"Maaf, maaf. Aku kelepasan. Tapi, sepertinya ramalan itu benar adanya, dia orangnya"
"Ada banyak ramalan di dunia iniㅡ"
"Cukup, kalian berdua. Lebih baik kita mulai makan malamnya, dia pasti lapar" ucap Raja memutus debatan yang akan keluar dari bibir Seungyoun.
Acara makan malam yang menurut Hangyul berlebihan ini dimulai. Hangyul dilayani sepenuhnya oleih para pelayan, hanya tinggal menunjuk piring berisi makanan yang diinginkannya. Hangyul hanya perlu menyantapnya.
🌹🌹
Hangyul selesai makan terakhir, ditemani oleh Seungyoun. Raja dan Ratu sudah meninggalkan meja makan terlebih dulu. Makanan masih tersisa diatas meja, masih banyak.
"Sudah selesai?" tanya Seungyoun
"Heum. Ah, apakah mereka akan makan setelah ini?"
"Iya, Hangyul"
Hangyul lalu menghampiri pelayan yang melayaninya selama makan.
"Kamu, setelah ini makan bersama yang lain, ya? Makanannya masih banyak, makan yang banyak" ucap Hangyul sambil tersenyum, lalu berjalan sampai pintu.
Hangyul menepuk kepalanya, lupa akan kehadiran Seungyoun.
"Ayooo!! Ajak aku keliling dulu, boleh?"
"Tentu Hangyul, mari berkeliling"
🌹🌹
Istana ini sangatlah luas, Hangyul rasanya akan kewalahan untuk berpindah tempat. Ia sudah menduganya, jarak dari tempat tidur hingga ke kamar mandi yang berada dalam kamarnya cukup jauh, mungkin ada sekitar delapan meter? Hangyul tidak tau.
Mereka baru saja melewati perpustakaan milik istana, yang hanya bisa diakses oleh para petinggi istana dan keluarganya serta para pelayan yang membersihkan.
Ada ballroom luas dan megah, untuk acara dansa dan upacara naik tahta nanti. Ada ruang kerja Raja dan Seungyoun. Ada juga chapel dengan dominasi warna ungu, tempat dimana Raja dan Ratu menikah.
"Kita akan menikah disini nanti, tidak sekarang namun secepatnya" ucap Seungyoun
"Kamu yakin? Denganku?"
"Kau dipilihkan langsung, oleh Dewi untukku. Bagaimana mungkin aku akan meragu jika itu tentangmu, mate"
"Uhh.."
"Aku mungkin tidak tau apa yang terjadi, namun, kau punya aku, ceritakanlah apapun yang menurutmu aku perlu tau. Ceritakanlah apa yang mengganggumu, aku akan mencari segala cara untuk meyakinkanmu. Jangan pernah merasa sendiri, Hangyul"
"Aㅡaku"
"Tidak perlu dijawab, mari, kau butuh istirahat. Ayo, mulai besok akan ada kelas yang akan kau ikuti. Hanya formalitas"
Hangyul mengangguk, membiarkan Seungyoun menuntun jalan menuju kamar yang akan ditempatinya. Apa semua alpha selalu berfikir dengan optimis dan juga protektif?
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Triple update untuk hari ini!! Yeaayy!!Btw Hangyul bikin aku mau nangis huhuhu
SAYANGG😭😭😭
BAYI MACAN KENAPA JADI GINIII😭😭😭
Sudah ya, aku mau menangisi Hangyul dulu. Selamat malam semua, semoga mimpi indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
the lone wolf 🌹 seungyul [✔]
Fanfictionini tentang Hangyul dan kesendiriannya. ditolak dimanapun karena dianggap sebagai pembawa sial. ini tentang Hangyul dan perjalanannya menemukan soulmatenya. ini tentang Hangyul dan perjuangannya. abo. ⚠mpreg ⚠bxb