lone wolf; 57

881 102 20
                                    



















⚠ mature content, explicit scene



















Malamnya, Hangyul tidak bisa tidur. Dohyon sudah pulas setelah ia tidurkan. Perkataan Dohyon tadi sore itu benar-benar mengejutkan serta membuatnya mati kutu.

Bagaimana bisa anaknya yang baru lima tahun ingin tahu tentang itu semua? Ditambah meminta adik. Hangyul pusing serta kepikiran.

Lalu Seungyoun masuk ke kamar. Pekerjaannya sedikit terganggu karena Hangyul yang khawatir berlebihan. Ikatan mereka telah menguat, Seungyoun bisa tau apa yang tengah dipikirkan dan dirasakan oleh matenya itu.

"Kenapa khawatir berlebihan begitu?" tanya Seungyoun

"Aku mengganggu pekerjaanmu ya?"

"Ya, sedikit. Jika permintaan Dohyon begitu mengganggumu, tidak usah terburu-buru. Bersantailah"

"Tapi Dodo begitu menginginkan seorang adik"

"Hanya keinginan sementara. Anak kecil selalu seperti itu kan?"

"Tidak tidak. Mari buat adik untuk Dohyon"

Hangyul memberikan jagaan disekitar Dohyon. Takut-takut jika anaknya jatuh saat tidur. Lalu Seungyoun ditarik menuju kamar tempat dirinya tinggal dulu. Tempat dimana mereka melakukan proses mating.

Seungyoun didorong masuk, pintunya tak lupa dikunci. Hangyul langsung melompat dalam pelukan, memangut bibir Seungyoun tidak sabaran.

Hangyul digendong koala sambil saling memangut sebelum dijatuhkan keatas ranjang. Kedua tangan mereka tidak bisa diam, mencari tempat untuk menyalurkan panas tubuh mereka.

"Kamu yakin?" tanya Seungyoun melepaskan pangutan mereka

"Aku yakin"

Hangyul dengan mata sayunya. Terlihat sangat sexy untuk Seungyoun. Kalau sudah seperti ini, dia mana bisa menahan diri.

Bibir Hangyul kembali dicium, diberikan lumatan lembut sambil sesekali digigit gemas. Tangan Seungyoun menyusup kedalam pakaian Hangyul, mencari titik sensitifnya.

Puting dada Hangyul jadi sasaran cubitan gemas Seungyoun, membuat Hangyul merintih keenakan. Ciuman Seungyoun berpindah menuju leher Hangyul, scent gland yang mengeluarkan wangi feromon Hangyul yang begitu memabukkan.

"Ahhh~"

"Masih sensitif seperti dulu. Kau tidak menyentuh dirimu sendiri, hmm?"

"Tㅡtidak.. ahh~"

Pakaian Hangyul kemudian dilucuti. Hangyulnya masih indah seperti dahulu. Hanya saja kini ada bekas jahitan diperutnya.

"Hangyulku yang indah" ucap Seungyoun lalu mengecup bekas jahitannya

"Ngghh~ Seungyoun~"

"Yes, baby?"

Belum sempat Hangyul berbicara, Seungyoun sudah menjilati puting dadanya, membuat Hangyul jadi lupa untuk bicara. Mulutnya terbuka menerima rangsangan yang diberikan.

Tangannya bergerak untuk mengusak rambut Seungyoun. Sesekali dijambak ketika pria itu mulai menggigitinya. Seungyoun seperti bayi yang tengah menyusu.

"Seungyoun~ papii~"

"Baby, Hangyulie"

Seungyoun menjauh, melepas pakaiannya. Sedang, Hangyul membuka kakinya lebar-lebar, memperlihatkan lubangnya yang mulai mengeluarkan cairan lubrikasi alaminya.

the lone wolf 🌹 seungyul [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang