• Strange Place ••
•
•
Seunghun merogoh saku celana sekolah yang masih ia kenakan meski malam mulai menghiasi langit. Bukan tanpa alasan ia masih mengenakan celana sekolah lengkap dengan seragam putihnya yang ia biarkan terbuka tak berkancing dan mengekspos kaos hitam polosnya, karena sepulang sekolah dan kebetulan jadwalnya, Seunghun pergi berlatih ke tempat latihannya di agency tempat ia menjalani masa trainee. Setelah berlatih cukup lama, ia baru saja keluar dari tempat latihannya.Seutas earphone yang hampir kusut kabelnya diraih oleh tangannya, lalu menyelipkan kepala earphone ke masing-masing telinganya. Padahal, hampir setengah jam yang lalu, ibunya sempat mengirimkan pesan singkat untuknya yang mengatakan bahwa ibunya akan menjemput dirinya di tempat latihan. Namun saat keluar dari gedung agency, tak seperti hari-hari sebelumnya, tidak ada penampakan mobil hitam wanita itu yang terparkir di pinggir trotoar.
Sehingga Seunghun memutuskan untuk pergi sendiri, seraya memutar musik dari ponselnya yang tersambung. Orang-orang masih cukup ramai dan membuatnya merasa di temani saat menunggu lampu penyebrangan berubah warna menjadi hijau di seberang sana. Saat lampu berubah warna dengan suara penandanya yang cukup berisik, langkah panjang Seunghun kembali di gerakan tungkainya.
Tungkainya terhenti sejenak, saat mendapati seorang wanita di seberang sana, yang berdiri di jalur trotoar tengah berdiri menatapnya seraya senyuman lelah membingkai wajah yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak lagi muda. Seunghun melangkah dengan cepat hingga berhasil berdiri berhadapan dengan wanita yang menunggunya.
“Ibu nggak bawa mobil? Kenapa?” tanya Seunghun, dengan senyuman manisnya.
“Mobil ibu masuk bengkel, entahlah, masalah apa ibu pun tidak mengerti. Ibu bukan ayah, jadi ibu hanya meninggalkannya di bengkel,” jelas ibunya.
Seunghun memiringkan kepala, “jadi, kita naik bus hari ini?”
Si ibu terkekeh, mengusak puncak kepala berambut hijau di depannya yang terlampau tinggi darinya, “kita naik taksi. Kakakmu sudah menunggu.”
“Padahal adek mau naik bus,” kecewanya, bibirnya melengkung ke bawah sesaat lalu mengukir senyumnya lagi, “baik, karena kakak sudah tunggu adek. Kita naik taksi. Biar lebih cepat, adek sudah kangen sama kakak.”
Baru saja duduk di dalam taksi mereka, Seunghun langsung bergelung manja di lengan ibunya sambil menyenderkan kepalanya ke bahu yang lebih sempit dan memejamkan mata. Eunjin terkekeh lagi, entah untuk kesekian kalinya karena tingkah si bungsu, “Ya Tuhan, adek. Baru juga masuk taksi.”
Jarak antara gedung agency dan rumah sakit cukup jauh, butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke sana. Eunjin menepuk-nepuk pelan pipi Seunghun, bermaksud membangunkan, “dek, kita sudah sampai.”
Membuat tubuh Seunghun menggeliat lemah sembari membuka matanya yang terasa pedih karena dibangunkan paksa dari tidurnya, “lanjut di kamar kakak tidurnya, yuk.”
Sembari berjalan masuk ke dalam rumah sakit pun, Seunghun menggelayut di lengan Eunjin. Rasa manjanya sedang menguasai, ibunya hanya terkekeh maklum akan kelakuan si bungsu. Mereka berjalan masuk sambil sesekali ditemani candaan Seunghun yang seakan tak ada pernah habisnya, sampai mereka mendekati ruangan Seunghyub, ibunya masih saja terus berjalan dan membuat Seunghun menaikkan kedua alisnya, “bu, ruangan kakak--”
“Kakak lagi di ruang konseling, jadwal kelompok dukungan. Kamu belum pernah liat kakak bergabung, kan?”
Sesampainya di depan ruang konseling, Seunghun menengok melalui jendela kecil di pintu ruang konseling, terlihat Seunghyub sedang berada di lingkaran orang-orang yang sedang mengikuti sesi kelompok dukungan yang sama dengannya. Mereka semua duduk melingkar di atas kursi dan beberapa lainnya duduk di atas kursi roda masing-masing – termasuk Seunghyub - dari yang masih terlihat remaja hingga lansia, dari perempuan dan laki-laki, mereka sedang berbagi beban mereka di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Strange Place || CIX
FanfictionReturn to the beginning To the days of innocence - Yonghee Rated : 15+ Warn : Karena mengandung kekerasan, banyak kata-kata kasar, dan lainnya yang berpotensi membuat tidak nyaman dan trigger. Harap kebijakan dari para pembaca. Terima kasih 🙏