32. Disappointed and Prayed

364 74 24
                                    

WARNING : This chapter contains about harsh words, violence, suicidal thoughts, mental illness and other content that is uncomfortable. If you feel uncomfortable and you can feel triggered, please skip this chapter. Thanks for your attention, stay health and enjoy for reading.

🌱🌱🌱

• Strange Place •




Sebuah pesawat kertas di lemparkan asal dan terbang menjauh melewati pagar pembatas lalu terjun bebas semakin ke bawah kemudian hilang tak terlihat lagi. Tidak hanya satu, masih ada pesawat kertas lainnya yang di buat bernasib sama seperti pesawat kertas sebelumnya. Dan pelakunya adalah Im Hyunsuk.

Anak bongsor dengan kaki jenjang itu sedang membolos di pelajaran sejarah Bu Sejeong. Sebenarnya dia bukan membenci sang guru, hanya saja, kejadian semalam membuat suasana hatinya tidak baik dan Hyunsuk memilih membolos sejak pelajaran pertama Bu Sejeong di mulai sampai berganti pelajaran Ekonomi Pak Donghyun.

Belum lagi pelajaran Pak Sungwoon dan Pak Jisung yang di sambung setelah jam istirahat pertama. Hyunsuk merasa malas untuk masuk di semua jam pelajaran hari ini.

Tapi jatah membolos bulanan sudah hampir habis, sepertinya siang ini, seperti biasa ketika jam istirahat pertama, ketika anak-anak lain akan pergi menyerbu kantin, Hyunsuk pasti akan mendapat panggilan ke ruang konseling. Hyunsuk sudah bisa memastikan itu. Karena dalam bulan ini, dia masih belum mendapatkan panggilan setia dari ruang konseling kesayangannya.

Karena sudah bisa menebak hasil akhirnya hari ini dan pesawat-pesawat kertas yang ia buat sudah habis ia terbangkan melewati pagar pembatas atap, Hyunsuk mencoba menyamankan posisinya. Meluruskan seluruh tubuhnya memenuhi sofa tua yang bertengger apik di bawah atap gudang yang berada di atap gedung utama sekolah sambil menutup wajahnya dengan lengan kanannya.

Seiring matanya yang terpejam, Hyunsuk teringat lagi kejadian semalam yang membuat suasana hatinya buruk sampai saat ini. Ingatannya melayang kembali, memutar kejadian itu.

Sore itu, Hyunsuk begitu gembira saat papinya tiba-tiba datang menjemputnya dari sekolah, di sambut senyuman hangat papinya Hyunsuk pergi meninggalkan sekolah menaiki mobil pajero papinya yang sudah lama tak ia naiki.

Hyunsuk sempat bertanya pada papinya, kemana ia akan pulang malam ini, apakah rumah atau apartemen papinya?

Youngmin tersenyum mendapati pertanyaan sang putra. Sesekali ia melirik sebelum akhirnya menjawab pertanyaan si anak, “ke rumah, tapi kita pulang ke apartemen papi dulu ya. Ada yang harus papi ambil.”

“Papi nginap kan malam ini?” Hyunsuk bertanya, dengan mata jernihnya yang berbinar penuh harap pada si ayah.

Youngmin menoleh sebentar lalu mengangguk-angguk beberapa kali sebagai jawaban. Dan Hyunsuk? Tentu saja berteriak heboh mendapat jawaban yang di nantinya begitu lama dari papinya.

Sudah sangat lama sejak terakhir mereka berada di tempat yang sama seharian penuh. Terakhir sehari sebelum Youngmin memutuskan untuk keluar dari rumah setelah Youngmin dan Jiyeon resmi bercerai secara sah di mata hukum. Setelah itu, mereka saling menjauh dan baru akhir-akhir ini keduanya bisa bertatap kembali.

Hyunsuk sebenarnya sudah biasa dengan keadaan keluarganya, tapi dirinya tetap seorang anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari keduanya, bukan hanya sepihak secara bergantian.

[✓] Strange Place || CIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang