• Strange Place ••••
Pada akhirnya, Eunseo tidak menenangkan Yonghee seperti apa yang Eunwoo minta. Wanita itu berkata bahwa ia masih memegang apa yang seharusnya ia lakukan dan tidak mengikuti permintaan yang kemungkinan besar—diminta Eunwoo lantaran terdesak oleh perasaan sesaatnya. Ini bahkan sudah seminggu sejak kejadian itu, Eunseo masih menjaga permintaan awal Eunwoo agar tidak muncul dihadapan putra mereka.
Sedikit banyak, Eunwoo merasa lega akan keputusan Eunseo yang tidak langsung mengiyakan apa yang ia katakan. Istrinya itu justru memeluknya lebih erat lagi dan lebih menenangkannya lagi agar Eunwoo merasa lebih baik, lalu bisa menyalurkannya pada putra mereka yang terdiam di dalam ruangan sendirian.Dan Eunwoo pikir, itu berhasil.
Setelah ia ditenangkan Eunseo, ia kemudian menenangkan Yonghee yang terlihat lebih kaku dibanding sebelum ia keluar ruangan.
Banyak sekali kalimat-kalimat hangat yang ia lontarkan untuk Yonghee mereka—yang sebenarnya kata-kata tersebut berasal dari Eunseo dan berhasil membuat anak itu bisa lebih tenang setelahnya, bersamaan tubuhnya yang tidak lagi kaku seperti saat ia masuk kembali.
Malam nanti, Eunwoo harus kembali bekerja setelah satu minggu lebih ini ia izin dari pekerjaannya. Ia juga sudah memikirkan siapa yang akan menjaga Yongheenya sesuai dengan anjuran dokter psikiater yang menangani Yonghee. Dan ia sudah mengatakannya pada Yonghee pelan-pelan menurut pada apa yang sudah ia bicarakan pada dokter tersebut, agar Yonghee dapat menyiapkan dirinya sendiri.
Ah, siang tadi ia juga dikejutkan dengan kedatangan dokter Minhyun ke ruangan Yonghee. Dokter itu datang bukan untuk melakukan pemeriksaan harian — karena pemeriksaan harian sudah dilakukan dokter lain pagi tadi — melainkan untuk meminta izin bahwa putranya ingin menjenguk Yonghee.
Eunwoo cukup senang dan ia justru menanyakan hal itu kembali pada Minhyun sebagai dokter yang bertanggung jawab atas Yonghee, apakah Yongheenya sudah bisa dikunjungi atau belum? Dokter dengan tubuh tegak itu justru tertawa ringan.Minhyun mengatakan, jika Yonghee belum bisa dijenguk oleh orang lain, tidak mungkin para dokter memberikan akses pada sepasang suami-istri bersama seorang anak perempuan yang sudah sering datang berkunjung untuk melihat Yonghee.
Eunwoo paham maksudnya. Siapa yang dimaksud pun ia paham benar. Yang dimaksud pastilah Yuri, Doyoung, beserta putri cantik mereka—Bitna, yang bahkan terlampau sering untuk datang melihat Yongheenya.
Jadi Eunwoo sudah menyiapkan banyak hal di meja sana untuk menyambut kedatangan putra dokter Minhyun tersebut, yang sebenarnya tidak hanya datang seorang diri, katanya.
Anak-anak itu tentu membutuhkan energi setelah belajar seharian di sekolah, maka dari itu, Eunwoo menyiapkan beberapa makanan yang menurutnya cukup untuk mengganjal perut mereka sebelum akhirnya makan malam.Sebenarnya ia juga sempat dirundung bingung, lantaran tidak pernah menjamu teman anaknya dan berakhir membeli terlalu banyak — menurutnya — layaknya kebiasaan yang akhir-akhir ini sering ia lakukan yang sampai membuat tumpukan kotak makanan ringan yang — lagi-lagi menurutnya — Yonghee sukai di rumah mereka.
Eunwoo menatapi Yonghee yang baru saja tertidur setelah mendapat suntikan obat. Wajahnya sedikit berkeringat. Ini selalu terjadi setiap putranya itu menerima obat. Mulanya ia khawatir, tapi dokter mengatakan bahwa itu merupakan hal yang wajar di tengah kondisinya yang masih belum baik benar.
Ketika ia menyeka keringat di sekitaran wajah Yonghee, saat itu juga ketukan pelan terdengar dari pintu ruangan. Eunwoo segera melangkah kesana dan menerima tamu yang memang sudah ditunggunya.
“Selamat sore, om,” sapa serentak ke enam anak di depannya.
Eunwoo membalasnya dengan tawa selepasnya ia menutup pintu di belakangnya dengan pelan, ia juga sedikit terkejut melihat begitu banyak orang yang datang saat ini, “Selamat sore. Saya pikir cuma Jinyoung dan Hyunjin, ternyata ada temannya yang lain.”
Seunghee yang berada sedikit ke samping dari ke enam anak yang ia bawa itu meringis tipis, ia sedikit merasa tidak enak sebenarnya, “Maaf, tuan Cha. Anak-anak mau ikut, jadi saya tidak bisa menolaknya,” Seunghee lalu menyodorkan sekeranjang besar buah yang sengaja ia bawa sebagai buah tangan pada Eunwoo.
“Ah, terima kasih,” balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Strange Place || CIX
FanfictionReturn to the beginning To the days of innocence - Yonghee Rated : 15+ Warn : Karena mengandung kekerasan, banyak kata-kata kasar, dan lainnya yang berpotensi membuat tidak nyaman dan trigger. Harap kebijakan dari para pembaca. Terima kasih 🙏