69. Thank You

290 58 65
                                    

🎵 Seventeen - Us, Again

• Strange Place •

•••


“Maaf, bisa bicara sebentar, tuan?”

Saat Eunwoo menolehkan pandangannya, Minhyun sudah berdiri dekat dengannya. Lelaki itulah yang bicara padanya.

“Tentu, dok. Maaf, saya agak terlambat ke ruangan Yonghee, karena saya datang ke ruangan istri saya lebih dulu.”

Minhyun mengangguk paham dan meminta Eunwoo untuk pergi bersama ke ruangannya kendati berbicara di depan koridor PICU seperti saat ini.

Minhyun nampak tersenyum tipis sebelum membuka mulutnya, ia sedikit berdeham sambil menatap langsung Eunwoo yang mengisi sofa di seberangnya.

“Saya ingin mengabarkan, sekitar pukul tujuh pagi tadi, setelah memasuki minggu ke sepuluh mengalami koma, pasien atas nama Cha Yonghee akhirnya sadar, tuan.”

Butuh waktu beberapa saat bagi Eunwoo mencerna kata yang baru saja diucapkan Minhyun. Otaknya seolah sulit di ajak berpikir secara tiba-tiba. Semua pikirannya terasa kosong seketika.

“Saya, tidak salah dengar, bukan?”

Minhyun menggeleng untuk itu. Kini senyumnya lebih mengembang ketimbang sebelumnya, sebagai penanda bahwa apa yang baru disampaikannya adalah benar dan merupakan suatu kabar yang membahagiakan. Namun sepertinya, lelaki dihadapannya masih mencoba memproses semua yang ia katakan.

Sampai pada akhirnya, Eunwoo jatuh menangis dalam diam. Hanya gerak tubuhnya yang bergetar, bibirnya bahkan terasa kaku untuk bicara. Ia begitu senang sampai terasa sulit untuk menyampaikannya.

Sebenarnya kedatangan Minhyun secara tiba-tiba ke hadapannya saja sudah membuatnya ketar-ketir, takut terjadi suatu hal yang buruk lagi pada putranya.

Kabar pagi menjelang siang hari ini membuatnya merasa benar-benar senang karena putranya kembali. Yongheenya kembali. Tuhan ternyata masih memberikannya kesempatan untuk mengembalikan Yongheenya meski membutuhkan waktu yang lama dan bermacam-macam kejadian.

Menyadari reaksi Eunwoo yang mulai memahami perkataannya, Minhyun kembali menambahkan, “jika kesadarannya dapat stabil dalam beberapa hari, Yonghee bisa kami pindahan ke HCU untuk memantau kesadarannya. Dan saat kesadarannya benar-benar sudah dapat terjaga dengan baik, maka selanjutnya akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa, tuan.”

Eunwoo hanya bisa mengangguk, ia masih tidak sanggup bersuara di tengah tenggorokannya yang tiba-tiba terasa mengering. Kedua tangannya juga tanpa disadari mencengkram erat celananya. Dan hanya gumaman terima kasih sambil terus membungkukkan tubuhnya yang bisa ia lakukan pada Minhyun.

“Saya tau, Yonghee pasti kembali. Yonghee pasti sangat merindukan anda, tuan. Dan berkat semua usaha dan doa anda, putra anda berhasil kembali.” Minhyun tersenyum dengan tulus mengatakannya, meski Eunwoo hanya bisa mengangguk kaku dan merapal terima kasih tanpa suara, ia cukup mengerti.

Setelah bertemu Minhyun di ruangannya, Eunwoo langsung keluar dan berjalan tergesa untuk kembali ke ruang PICU. Sekarang mungkin Yongheenya masih tertidur lagi, namun, ia benar-benar ingin melihat wajah putranya itu yang sudah memberikan kabar yang luar biasa bagusnya pada hari ini.

Sebelum ia dapat bertemu Yonghee, salah seorang perawat yang berada di kounter perawat yang ia lewati menghentikan langkahnya, “ya?”

“Ada yang ingin mengunjungi pasien Cha Yonghee, tuan. Mereka saya minta untuk menunggu tuan terlebih dahulu di depan ruang PICU.”

[✓] Strange Place || CIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang