Aditya bersama Daisy teman-nya saat ini sedang bersembunyi di dalam semak-semak, ledakan panggilan bala bantuan yang dibicarakan oleh Henzie ternyata benar... tentara lain-nya datang dan Henzie yang sedang berada di atas pohon tidak bisa melihat Jendral yang memimpin mereka, apakah dia memiliki sikap yang sangat pengecut sehingga tidak mau menghadapi mereka secara langsung?
Aditya dan Daisy berhati-hati bergerak dengan melewati beberapa semak karena Henzie dari atas bisa melihat beberapa tentara itu mulai masuk ke dalam hutan itu, bukan sebuah kebetulan jika mereka masuk ke dalam hutan ini sambil melihat sekitar... di lihat lebih teliti lagi, Henzie bisa melihat kedua mata tentara itu berwarna biru, mereka menggunakan kemampuan Mana yang dapat melihat riwayat pergerakan seperti-nya.
"Sebenarnya seberapa banyak tentara yang memiliki Mana itu...? Kemampuan mereka juga cukup hebat..." Henzie melompat ke belakang dan mendarat pohon lain-nya karena ia melihat salah satu tentara melirik ke atas, Mana juga dapat menerangkan ruangan yang gelap jika di alirkan kepada mata.
Henzie dengan hati-hati memperhatikan semua tentara itu, pergerakan mereka seperti-nya mengikuti Aditya dan Daisy yang sedang bersembunyi sambil melarikan diri dengan pelan-pelan. Aditya bisa mendengar suara langka yang terdengar sangat dekat sehingga ia mulai menarik Daisy lalu menutup mulut-nya, "Mmm..."
"Sshh..." Aditya dan Daisy mulai bersembunyi di balik pohon, ia melihat tiga tentara yang melewati pohon tersebut sambil menatap ke bawah... Aditya melihat sesuatu yang tidak beres karena pandangan mereka selalu tertuju ke bawah.
Wajah Daisy mulai memerah ketika Aditya memegang-nya sangat erat sambil menutup mulut-nya itu, tentara itu sadar ketika mereka kehilangan jejak Aditya dan Daisy secara tiba-tiba, "Jejak mereka hilang... aku tidak bisa melihat-nya." Kata salah satu tentara itu yang mulai berhenti bergerak.
Henzie terkejut ketika melihat tiga tentara yang berada sangat dekat dengan posisi Aditya, ia harus menahan-nya dulu... jangan sampai ia menyerang mereka dulu, ia harus mencari waktu yang pas dengan tentara lain-nya yang menjaga jalan keluar... mereka semua melihat sekeliling bahkan ke atas dan ke bawah juga mereka melihat.
"Mereka semua sangat teliti... ini benar-benar bahaya... tangan mereka juga sudah memegang senapan yang sudah siap untuk ditarik pelatuk-nya, aku hanya khawatir jika mereka dapat menggunakan kemampuan untuk memperkuat peluru, terpaksa kita harus mengalirkan tubuh kita dengan Mana untuk bisa menahan luka dalam dari peluru-peluru itu tetapi resiko-nya tinggi karena menghabiskan terlalu banyak Mana." Kata Henzie dengan nada yang pelan.
"Bagaimana ini...? Mereka sangat dekat jika mereka mengetahui kita maka aku tidak mau diri-ku terluka lagi... aku juga harus melindungi wanita ini." Aditya mulai berkeringat, ia pelan-pelan mengambil batu kecil lalu batu itu ia alirkan Mana, setelah itu ia melempar-nya ke arah yang berlawanan sehingga batu itu langsung menghancurkan salah satu pohon sampai menjatuhkan pohon tersebut.
"Musuh arah jam tiga!!!" Seru salah satu dari tentara itu sehingga mereka mulai membidik arah jam tiga lalu menarik pelatuk mereka, semua senjata itu mulai menembakkan peluru yang berjumlah sangat banyak sampai mereka tidak akan berhenti sampai amunisi mereka habis.
Henzie cukup terkesan melihat cara pengalihan-nya itu, Aditya mulai menatap diri-nya lalu mengangguk... anggukan itu artinya Aditya memberitahu diri-nya untuk membuat mereka pingsan satu-satu, Henzie mengangguk lalu ia mengarah tentara yang dekat dengan jalur menuju jalan tadi.
"Tunggu sebentar, Daisy..." Aditya menempati Daisy di atas tanah, "Hm... hati-hati."
Aditya mengalirkan tapak kanan-nya dengan Mana lalu ia menghampiri semua tentara itu dan menghantam tengkuk mereka sampai mereka terjatuh lalu pingsan, semua tentara yang dekat dengan-nya telah kalah... itu artinya sisa dari tentara lain-nya ia serahkan kepada Henzie yang sudah mengurus mereka semua dengan membuat mereka pingsan lalu mengikat mereka di atas pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride of Indonesia
Fantasy~Original Story by LegendaNgawur~ ~Cerita ini Fiksi.. Tokoh, kelompok, tempat, hukum, dan nama yang digunakan dalam novel ini tidak ada hubungan dengan kehidupan sebenarnya~ ~Semua sejarah Indonesia masih sama dan tidak akan diubah juga para nama pa...