POI 30 - Masalah Bertambah Buruk

32 8 7
                                    

"Berita buruk apa yang kau maksud?!" Tanya Aditya dengan ekspresi yang kesal, mereka berdua mulai membicarakan tentang berita itu sedangkan Henzie hanya diam karena ia mencoba untuk menyembunyikan rasa malu-nya itu dengan ekspresi yang terlihat biasa saja, ia menoleh kepada Andrian dan menanyakan berita penting tersebut sehingga ia mulai menunjukkan korban terbaru yang baru saja diciptakan satu jam yang lalu.

"Aku mendapatkan koran ini... seorang pengguna Mana menciptakan-nya untuk bisa menyebarkan pesan dan berita ini kepada-ku." Andrian mulai membaca koran itu dengan cepat, Aditya mulai memegang dagu-nya lalu ia menghampiri Andrian dan ikut membaca. Berita penting yang dimaksud oleh Andrian adalah kedua geng topeng Bapang dan Kelana itu telah bekerja sama sehingga merampok bank yang terdapat di Yogyakarta.

Operasi Petrus sendiri bahkan tidak mempan karena kedua pemimpin dari kedua geng itu berhasil mengalahkan mereka, untungnya beberapa polisi yang memiliki Mana mulai memberitahu Presiden RI bahwa masalah Yogyakarta bisa mereka atasi sendiri. Presiden RI tidak perlu khawatir lagi karena beliau sendiri yakin bahwa polisi dan tentara yang memiliki Mana itu dapat menyelesaikan masalah tersebut.

"Ini sudah bisa disebut sebagai masalah terorisme jika mereka merampok bank... bagaimana mereka tidak bisa menangkap pengguna Mana itu?" Tanya Aditya sehingga ia melebarkan kedua mata-nya ketika melihat tulisan biru yang mengatakan bahwa mereka dapat mendapatkan banyak uang di dalam bank itu dengan menggunakan Mana Battlefield dan juga seluruh korban serta saksi mata dibawa ke tempat tersebut hanya untuk dibunuh.

"Berita ini terdengar cukup mencurigakan jika aku membaca-nya kembali... bagaimana bisa kedua geng itu bekerja sama dan seharusnya Presiden RI seharusnya melakukan sesuatu tetapi seluruh polisi dan tentara militer yang berada di Yogyakarta terlalu percaya diri." Aditya mengepalkan kedua tinjunya lalu ia mulai menatap Andrian yang terlihat curiga juga, "Mana Battlefield memang-lah kemampuan Mana yang cukup menyebalkan jika digunakan sembarangan."

"Marco dan juga pemimpin dari geng topeng Bapang yang bernama Ajax, salah satunya aku sudah mengetahui kemampuan Mana yaitu Marco karena Satria pernah bertarung dengan-nya, aku dengar dia menggunakan jangkar untuk menyerang, ia juga memiliki kemampuan Mana tipe sihir yang dapat mengendalikan tanah." Aditya mengeluarkan dua gambar pemimpin dari kedua geng tersebut.

"Jika dipikirkan lagi, Ajax lebih berbahaya dibandingkan Marco karena kemampuan Mana-nya yang masih misteri tetapi aku bisa melihat semua kejahatan yang dia lakukan.." Aditya mulai menunjukkan beberapa gambar yang memperlihatkan pembunuhan dan juga korban yang dibunuh dengan cara yang cukup sadis, tubuh mereka hancur menjadi kepingan kecil dan salah satu dari mayat yang masih memiliki tubuh itu telah kehilangan kepala-nya.

"Luka mayat yang tubuhnya hancur terlihat jelas seperti terkena ledakan bukan...? Luka yang berbeda dan juga terdapat beberapa debu juga luka bakar di tubuh mayat itu, terkait dengan api atau ledakan... Satria bilang bahwa dia dihentikan ketika mencoba untuk membunuh Marco, dia dihentikan oleh sebuah panah yang bisa meledak." Aditya mulai menunjuk serpihan kayu yang terbakar dan juga beberapa panah yang terlihat masih utuh.

"Kau benar juga... mungkin kemampuan Mana Ajax bisa saja panah ledakan atau sesuatu yang berkaitan dengan api, akan sangat merepotkan jika dia memiliki kemampuan Mana yang dapat menggunakan ledakan seperti itu." Andrian mulai memikirkan sesuatu, apa yang mereka rencanakan sampai kedua geng itu yang dulunya saling bermusuhan bisa berteman, kejahatan mereka akan cukup menyulitkan seperti-nya.

"Aku ingin memberi hukuman yang setimpal untuk mereka semua, Andrian. Sebagai orang Indonesia yang mencintai tanah air-nya, dia harus menghapus semua kejahatan dan keburukan yang ada di tanah air-nya sendiri. Apakah kau membiarkan kota Yogyakarta ini dipenuhi dengan kejahatan?" Tanya Aditya, tatapan Aditya kali ini terlihat sangat kesal sehingga Andrian bisa melihat-nya sendiri, ia mulai tersenyum lalu mengangguk karena dia sudah mencoba beberapa kali mencari mereka tetapi mereka sangat sulit untuk ditemukan karena mereka sendiri yang datang dan menyerang.

Pride of IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang