"Kau tadi bilang apa...?"
David tercengang ketika melihat bambu runcing itu muncul dan menyerang secara tiba-tiba, entah itu berasal darimana tetapi informasi kemampuan Mana yang dimiliki oleh Aditya itu tidak terlalu jelas, mungkin saja Wahyudi sendiri tidak mengetahui banyak tentang kemampuan Mana yang ia miliki.
Aditya bergerak maju menuju arah David karena ia ingin langsung menghajar-nya menggunakan kedua tapak-nya yang bergaris biru, "Kau menghampiri-ku?! Berani sekali kau ya!!!" David membidik Aditya dengan senapan-nya lalu ia mulai menembak-nya beberapa kali sehingga Aditya melompat tinggi ke atas lalu mulai bersembunyi di atas pohon.
"Kau tidak akan bisa lari dari tempat ini!!!" David menarik kembali tongkat polisi-nya lalu ia melempar-nya ke depan dan mengontrol-nya untuk menghancurkan semua pohon yang berada dekat dengan diri-nya agar Aditya tidak bisa melakukan serangan secara diam-diam, Aditya mulai melarikan diri karena ia harus memikirkan sebuah rencana untuk bisa pergi dari masalah ini sebelum bis itu meninggalkan diri-nya.
Aditya menahan diri untuk tidak melukai-nya atau membunuhnya tetapi David baru saja memberi diri-nya kerusakan yang cukup besar di bagian perut-nya, sampai sekarang Aditya masih bisa merasakan denyutan di dalam perut dan dada-nya itu, sangat menyakitkan sampai ia memejamkan kedua mata-nya untuk menciptakan tiga bambu runcing di sekitar-nya yang mulai melesat maju menuju arah David.
"Hahhh!!! Serangan yang mudah terbaca!!!" David mulai menembak semua bambu runcing itu sampai hancur menggunakan senapan-nya yang sudah ia alirkan Mana agar tidak habis, Aditya mulai menggunakan cara lain-nya karena David seperti-nya tidak akan tertipu dengan cara yang sama jadi ia mulai mengambil senapan [Arisaka] yang berada di dalam penyimpanan Mana-nya.
Aditya melebarkan kedua mata-nya ketika melihat tongkat polisi itu mulai mendekat dengan diri-nya lalu menghancurkan Arisaka yang ia pegang, "Sial!" Aditya dengan cepat mulai melarikan diri secepat mungkin sehingga tongkat polisi itu melampaui kecepatan-nya dengan terbang ke atas lalu melesat menuju arah Aditya dan menghantam bahu-nya.
"Accckkkk...!!!" Terdengar suara tulang yang retak ketika ia menerima serangan tersebut, David tersenyum karena tongkat polisi-nya baru saja melukai Aditya lagi. Ketika David mencoba untuk menghampiri Aditya, ia dihentikan dengan kedatangan bambu runcing lain-nya yang datang dari arah berbeda, semua bambu runcing itu mengarah ke kedua kaki-nya.
Aditya terjatuh di atas tanah sambil memegang bahu kanan-nya yang terkena serangan tadi, "Apakah aku bisa beristirahat sebentar dari semua serangan ini...!?" Aditya merapatkan gigi-nya sehingga ia mulai melarikan diri ke depan sambil bersembunyi di balik beberapa pohon itu lalu menoleh ke belakang untuk mencari letak tongkat polisi-nya yang masih berputar itu.
"Apa aku bilang sebelumnya, Aditya?! Tidak ada tempat untuk bersembunyi!!!" David melempar tongkat polisi-nya ke depan lalu ia mulai mengejar Aditya dengan kedua kaki-nya yang ia alirkan Mana agar bisa menambahkan kecepatan dia berlari, Aditya mulai kesulitan bernafas karena ia terlalu lelah juga kerusakan yang ia dapatkan semakin marah... andai saja jika dia memiliki kemampuan Mana untuk memulihkan diri maka dia bisa melawan David lagi.
"Hah... hah... hah..." Aditya tergelincir jatuh, ia beruntung tongkat polisi itu baru saja luput ketika mengenai tengkuk-nya, Aditya mulai menatap David yang mendekati sambil mengepalkan kedua tinju-nya dengan aliran Mana.
David melancarkan satu pukulan tetapi Aditya menghindari serangan itu dengan berguling ke kiri lalu ia memaksakan tubuh-nya untuk bangkit sehingga ia kembali terjatuh, "Lebih baik kau menjadi pahlawan yang asli...! Pahlawan yang sudah berada di dalam kuburan!!!" David menoleh ke belakang lalu menghantam daratan sampai hancur, Aditya berhasil menghindari-nya tetapi nafas-nya semakin sesak ketika ia terus bergerak seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/214446558-288-k912100.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride of Indonesia
Fantasy~Original Story by LegendaNgawur~ ~Cerita ini Fiksi.. Tokoh, kelompok, tempat, hukum, dan nama yang digunakan dalam novel ini tidak ada hubungan dengan kehidupan sebenarnya~ ~Semua sejarah Indonesia masih sama dan tidak akan diubah juga para nama pa...