POI 17 - Orang Amerika

45 12 2
                                    

Seorang polisi mulai menghampiri tukang supir yang mengendarai bis Aditya, supir itu melihat polisi itu bersama beberapa tentara... supir itu mulai terlihat ketakutan ketika polisi itu menghampiri-nya sambil menunjukkan ekspresi yang terlihat mengancam, supir itu sudah bersiap-siap untuk melarikan diri tetapi polisi itu mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk ia berikan kepada supir tersebut.

"Kau bukanlah pelaku, pelaku yang sebenarnya saat ini sedang kami tangani, kami menyarankan anda untuk segera pergi dari tempat ini dan jangan menghiraukan satu penumpang yang tertinggal..." Polisi itu memberikan uang tersebut kepada-nya, supir itu dengan senang hati akan mengambil uang itu sambil tersenyum lebar, "Terima kasih, pak polisi..."

"Tidak perlu formal seperti itu kepada saya, panggil saja Pak David." Polisi yang bernama David itu mulai bergegas menghampiri WC umum bersama tentara lain-nya, polisi itu baru saja di bawah oleh tentara militer yang dipimpin oleh jenderal Wahyudi... itu artinya polisi itu sudah pasti akan memiliki kemampuan Mana yang hebat.

Di sisi lain-nya tiga tentara itu terlihat kesal ketika seorang pria yang baru saja berbicara bahasa Inggris itu datang menyelamatkan Aditya secara tidak sengaja, "Melihat wajah-mu dan juga bahasa yang aku dengar tadi, kau pasti orang Amerika ya... kali ini kami mengampuni diri-mu, sekarang cepat pergi dari tempat ini.

"Yes, I am! Aku tidak akan pergi meninggalkan pria malang ini yang sedang diserang oleh kalian bertiga, aku melihat diri-nya dan di koran... dia tidak bersalah dan tidak berhak untuk di hukum atas garis Mana yang muncul di kedua lengan-nya itu, jika dia bersalah maka kalian pengguna Mana juga bersalah karena memiliki tato. Itu artinya kalian juga harus merasakan Petrus itu sendiri!" Kata laki-laki itu yang mulai menunjuk mereka semua dengan ekspresi yang terlihat serius.

Apa yang pria itu katakan terdengar cukup masuk akal tetapi tentara itu diperintah oleh Wahyudi untuk membunuh seorang preman dan juga orang yang melakukan kejahatan, Wahyudi terlalu mendalami tentang operasi Petrus ini sehingga jika diri-nya atau tentara-nya melihat suatu kejahatan maka mereka tidak akan pernah bisa lolos dari Petrus itu sendiri.

"Kau salah, orang Amerika... seharusnya kau sadar bahwa dia ini sudah membunuh tentara militer Jenderal Wahyudi, itu artinya dia sudah melakukan banyak kejahatan!" Kata tentara yang membidik senapan itu kepada Aditya.

"You are wrong! Seharusnya kalian menatap diri kalian sendiri di depan cermin, bukan-kah kalian lebih jahat karena sudah membunuh bangsa yang sama? Orang yang tinggal di negara yang sama?! Apa susah-nya kalian menegakkan hukum yang benar dengan menjatuhkan mereka semua ke dalam penjara!" Seru pria tersebut.

"Apa yang kau tahu tentang Indonesia di era orde baru ini, orang Amerika!?" Kesabaran tentara itu mulai habis sehingga ia membidik pria amerika tersebut lalu menarik pelatuk senapan-nya, "Fuhhhh!!!" Pria itu mulai menarik pintu itu lalu ia menahan semua peluru itu menggunakan pintu yang sudah di alirkan oleh Mana, setelah itu ia melempar-nya ke depan dengan tenaga-nya.

Pintu itu mengenai tiga tentara itu sekaligus sampai pintu tersebut hancur dan membuat mereka pingsan, Aditya merasa lega bahwa orang amerika ini tidak membunuh mereka karena awal-nya pikiran Aditya sudah mempengaruhi diri-nya untuk membunuh mereka semua menggunakan bambu runcing-nya tetapi pria amerika itu cukup membantu.

"Sekali lagi, thank you, orang Amerika." Kata Aditya.

"Your welcome, aku pernah melihat diri-mu sekali di koran... sepertinya sebagian orang Indonesia mengenal diri-mu dan itu bukanlah hal yang baik karena berita yang tercantum tentang diri-mu itu salah paham dan bisa dibilang sebagai fitnah..." Ketika mendengar hal itu, Aditya langsung diam... mungkin saja tentara itu sejak awal memang mengikuti mereka sampai mereka menunggu waktu yang tepat untuk menyerang Aditya yang sedang sendiri.

Pride of IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang